Delapan - warung mak diyo

5.6K 780 36
                                    



Sekolah kembali aman setelah satu jam ricuh. Tadi salah seorang guru sempat menelpon polisi sehingga bentrokan hari ini dapat di selesaikan lebih cepat.

Kini, murid - murid mulai berkemas untuk meninggalkan sekolah karena bel pulang telah berbunyi.

"Gila, penyerangan hari ini parah banget. Kak Jaehyun sampai babak belur gitu. Kan kasian." Rose dan Jennie mulai keluar kelas sambil berbincang ringan. Tadi, setelah selesai penyerangan, mereka menyempatkan diri untuk mampir ke UKS. Rose khawatir banget sama Jaehyun. Jennie memilih ikut dengan Rose karena jujur, ia ingin memastikan bagaimana penampilan Taeyong setelah di hajar anak sebelah. Namun saat mereka di sana, Jennie sama sekali tidak melihat Taeyong. Dan sampai sekarang, otaknya masih terus berpikir bagaimana dan kemana Taeyong sekarang.

Rose menghentikan langkahnya, di ikuti Jennie sedetik kemudian. Jennie mendongak, melihat apa yang membuat langkah temannya itu terhenti.

Lee Taeyong. Tengah berdiri di hadapan mereka. Dengan penampilan yang berantakan. Wajahnya terdapat beberapa luka lebam. Salah satunya di sudut bibir, ada pula di kening.

"Jen, gue duluan." Rose pamit pergi meninggalkan Jennie karena ia tahu, Taeyong akan segera mengusirnya.

Jennie masih mematung. Menggerakkan matanya naik turun guna menilai penampilan urakan Taeyong yang sayangnya sangat mempesona itu.

Taeyong berjalan mendekat. "Pulang sama gue." Ujar Taeyong tak terbantahkan. Ditariknya tangan Jennie pelan. Sekali lagi, Taeyong menarik tangan Jennie pelan. Tanpa paksaan, atau pun kekasaran. Berbeda dengan sikap Taeyong sebelumnya.

Jennie tak menjawab. Dirinya malah memandangi tangan mungilnya di genggaman Taeyong yang membawanya ke motor cowok itu.

"Temanin gue makan."

Taeyong turun dari motornya setelah menepikan motor ninja itu di parkiran sebuah warung makan.

Jennie melirik ke papan nama yang terpampang di bagian depan.

Warung mak diyo.

"Jadi disini tempat anak - anak biasa ngumpul." Taeyong menggandeng lengan Jennie masuk lebih dalam. Di sapanya beberapa anak sekolah yang tengah nongkrong di bangku depan warung-yang Jennie tak tau dari sekolah mana. Yang pasti bukan dari sekolahnya.

Taeyong dan Jennie mengambil tempat duduk di pojok kanan dekat jendela.

"Mereka anak - anak mana?" Tanya Jennie penasaran.

"Dari mana aja. Yang setipe sama gue intinya." Jelas Taeyong.

Memang di warung makan ini tempat di mana anak berandal macam dirinya biasa ngumpul. Entah itu hanya sekedar bolos sekolah atau pun menyusun strategi tawuran.

Jennie mengangguk mengerti. Tak lama kemudian seseorang menghampiri mereka.

"Mau pesan apa nak Taeyong? Tumben bawa cewek. Mana cantik lagi. Diyo kira Taeyong tuh homo."

Jennie hampir saja menyemburkan tawanya kalau tidak buru - buru menutup mulutnya rapat dengan tangan. Separah itukah Taeyong hingga di kira homo?

"Apa sih kang diyo. Gue pesen nasi goreng telor satu sama es teh, lo pesan apa Jen?"

"Samain aja."

"Nasgor sama es tehnya dua kang."

Yang di panggil kang pun mengangguk ngerti lalu pergi masuk ke dapur.

"Jadi diyo itu cowo? Kenapa nama warungnya mak diyo?"

"Anak sini suka manggil gitu. Kadang mulutnya itu yang mirip sama emak emak. Apalagi kalo udah ngegosip sama yang jaga warung sebelah."

Jennie terkekeh mendengar Taeyong menjelaskan asal usul nama mak diyo. Dia hanya mengangguk - ngangguk sebagi respon.

Hening. Mereka sama - sama sibuk dengan ponsel masing - masing. Jennie yang tengah membalas pesan dari Hanbin yang menanyakan kabarnya, sedangkan Taeyong tengah meladeni grup sampah yang di buat Yuta.

"Taeyong?"

Yang di panggil pun menoleh. "Apa?"

Jennie tertawa sebentar lalu melirik Taeyong. "Separah itu ya elo sampai di kira homo?"

Demi apapun Jennie pingin ngakak sekarang, tapi ia takut kalau Taeyong akan marah.

Menghela napas, Taeyong malah mencubit pipi bulat Jennie. "Kalo mau ketawa, ketawa aja. Ga usah di tahan gitu."

Akhirnya pecahlah ketawa Jennie. Gadis itu sampai harus memegang perutnya yang sakit akibat tawanya.

"Emang lo separah itu gak pernah dekat sama cewe?" Tanya Jennie di sela tawanya.

"Mungkin?"

"Kok mungkin sih?"

"Jujur, lo jadi cewek pertama yang berhasil ngebuat gue tertarik."

Tawa Jennie perlahan mulai surut. Alisnya terangkat. Ada perasaan senang saat Taeyong mengucapkan kalimat terakhirnya tadi.

"Kenapa bisa gitu?"

"Ya mana gue tau. Emang kalau suka butuh alasan ya?"

Jennie cuma diam mencerna perkataan Taeyong.

Ini Taeyong kenapa sih?

Ga mungkinkan cowok macam dia suka sama gue?

Jennie jadi salting sendiri mendengarkan pemikiran aneh yang terus bersuara di otaknya.

"Eh, luka lo ga papa?" Tanya Jennie mengalihkan pembicaraan sebelumnya. Di lihatnya sudut bibir Taeyong yang memerah itu.

"Paling besok juga sembuh." Jawab Taeyong enteng. Tak ambil pusing, Jennie hanya mengangguk.

"Pesanan datang." Diyo datang membawa pesanan.

"Makasih kang."

"Sama - sama ganteng. Neng cantik siapa namanya?"

"Jennie, kang." Jawab Jennie tersipu malu karena di bilang cantik.

"Ohh Jennie. Gimana rasanya pacaran sama Taeyong?"

Jennie diam. Tak tau harus menjawab apa.

Pacaran?

Di tembak aja belum.

Eh ini bukan maksud kode ke Taeyong ya.

Tapi kalau di tembak juga ga papa sih.

Eh, kok malah kepingin gini.

"Doain aja kang." Taeyong membalas dengan cengiran khasnya.

"Eh, jadi belom sampai ke tahap pacaran?"

"Ya doain aja kang."

Jennie bingung ingin mengeluarkan ekspresi seperti apa merespon perkataan Taeyong. Apakah ia harus senang? Atau sebaliknya?

"Yaudah akang doain dah." Kang diyo memberikan jempolnya di ikuti Taeyong.

"Sering - sering ke sini ya, neng Jennie. Anak sini keliatannya aja sangar, aslinya baik - baik kok."

Jennie mengangguk mengulum senyum. Kang diyo pun kembali ke tempatnya. Sedangkan Taeyong dan Jennie pun mulai menyantap makanan yang di pesan.

Sekali lagi terima kasih kepada kalian yang sudah membaca, memberi vote, dan mengomentari cerita ini ☺️☺️.

Ini benar - benar ngebuat aku jadi semangat buat ngelanjutin cerita.

Tengkyuu ❤️

Salam

Penulis yang malam ini lagi capek karena baru masuk kuliah tapi kegiatan udah padat. :")

bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang