"Jen, gue denger kak Taeyong hari ini masuk sekolah." Rose yang baru saja mendudukan bokongnya di kursi langsung menyampaikan pesan yang ia dapat dari Jaehyun.Jennie terpekik girang. Ia tersenyum lebar meresponi kabar dari Rose. Dengan semangat empat lima, Jennie bangkit dari duduknya segera menghampiri Taeyong. Gadis itu sudah tak sabar. Sedikit merapikan penampilannya, Jennie pun berjalan memecah koridor.
Hari ini, tepat satu minggu kejadian perkelahian itu berlangsung. Satu minggu pula Jennie tidak bertemu dengan Taeyong. Setiap hari ia datang ke rumah sakit dimana Taeyong di rawat namun lelaki itu selalu menolak kedatangan tamu yang ingin menjenguk. Ia berkata ingin istirahat tanpa di ganggu siapapun-meskipun itu seorang Jennie yang belakangan mengisi hatinya.
Jennie harus pulang dengan perasaan kecewa setiap harinya. Maka dari itu, hari ini adalah hari yang ia tunggu sejak lama. Hari dimana ia akan bertatap muka langsung dengan Taeyong.
Jantung Jennie entah mengapa berdegub kencang. Rasanya gugup bertemu dengan seseorang yang seminggu lamanya tak menampakkan diri.
Sepuluh menit Jennie mencari keberadaan Taeyong yang berakhir di kantin. Di meja tengah kantin, duduk Taeyong bersama kawan - kawannya yang asik tertawa membicarakan sesuatu.
Jennie tersenyum. Sedikit menghembuskan napas untuk merilekskan diri. Setelah dirasa cukup, ia pun maju mendekati meja Taeyong.
"Taeyong. Udah sembuh?" Ujar Jennie sesampainya di meja tengah kantin.
Mereka yang berada di sana menghentikan tawa. Jaehyun menoleh melihat Jennie, Johnny tersenyum tipis, berbeda dengan Yuta yang tersenyum lebar menampilkan deretan giginya, sedangkan Taeyong, lelaki itu malah memokuskan diri pada ponsel di genggaman. Enggan untuk sekedar mengangkat kepala melihat siapa yang tengah berbicara. Padahal ponselnya tengah sepi saat itu. Tak ada pesan atau pemberitahuan dari siapa pun. Hanya berpura - pura menyibukkan diri.
Canggung. Itulah yang tengah mereka berlima rasakan di tengah ramainya kantin pagi itu. Sapaan Jennie yang di abaikan Taeyong membuat suasana yang tadinya cair menjadi beku.
Yuta berdehem. Tak ingin suasana buruk semakin menyelimuti. Ia pun berusaha untuk kembali mencairkan suasana.
"Eh, Jennie. Sendirian? Biasanya sama neng Rose."
Jennie hanya tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya. Sungguh, ia tak tahu harus bertingkah seperti apa sekarang. Setelah Taeyong yang menghiraukannya, rasanya Jennie ingin menenggelamkan diri saat itu juga.
"Sini dulu, duduk bareng kita." Johnny menepuk bangku kosong di sampingnya yang berhadapan dengan tempat duduk Taeyong.
Jennie pun duduk bertepatan dengan Taeyong yang berdiri. Tanpa basa - basi lelaki itu beranjak dari tempat. Meninggal keempat orang yang tengah duduk di meja tersebut dengan perasaan bingung.
Setelah punggung Taeyong tak tampak lagi di area kantin, Yuta sedikit memajukan badannya. "Taeyong kenapa?"
Johnny dan Jaehyun serempak mengangkat bahu mereka tak tahu.
"Tumben Jennie di kacangin. Biasanya di cari terus." Komentar Jaehyun yang menggaruk kepalanya bingung.
Pandangan Jennie masih tak berpindah. Ia masih menatap lurus pintu keluar kantin yang semakin lama semakin padat.
Orang itu, Taeyong. Ada apa dengannya?
❣
"Rose."
Panggilan dari Jennie membuat Rose menoleh. Mengembalikan barang - barang make up Lisa lalu kembali ke tempat duduknya setelah tadi ia menduduki kursi Eunha.
"Kenapa?" Tanya Rose sesampainya ia di samping Jennie dan langsung duduk di bangku.
Jennie duduk menghadap Rose. Menggigit bibir bawah yang menjadi kebiasaannya jika sedang cemas.
"Taeyong.."
"Kak Taeyong kenapa?"
"Dia berubah."
Rose mengernyit. Tak mengerti maksud perkataan Jennie.
"Berubah gimana?"
"Dia jadi cuek gitu sama gue. Masa tadi gue di abaikan pas di kantin."
Mengangguk - anggukkan kepalanya, Rose sedikit berpikir. Jawaban macam apa yang akan ia utarakan pada Jennie.
"Mungkin... Kak Taeyong lagi ada masalah kali? Lo coba aja terus nyapa dia. Jangan nyerah." Saran Rose yang sejujurnya, ia sendiri tak yakin pada perkataannya.
Jennie menyandarkan punggung pada sandaran kursi. Menghela napas panjang seraya melipat kedua tangan di depan dada.
Ingin mencoba lagi tapi takut di abaikan.
"Jadi gue harus nyoba buat nyapa lagi?"
Rose mengangguk mantap. "Ha.rus." Tekannya. Jennie mengangguk mengerti.
Baiklah. Jennie akan mencoba lagi. Pulang ini ia akan kembali menyapa Taeyong. Semoga saja responnya bagus kali ini.
❣
"Jen, gue pulang duluan ya. Udah di jemput kak Jaehyun." Rose melambaikan tangannya pada Jennie yang masih bersusah payah mengemaskan barang - barang di atas meja. Gadis itu hanya mengangguk menjawab perkataan Rose.
Setelah selesai berkemas, Jennie buru - buru keluar dari kelas untuk mencari keberadaan Taeyong siang ini.
Di persimpangan koridor, tanpa di sangka - sangka Taeyong datang dari arah berlawanan yang berhadapan langsung dengan posisi Jennie saat ini.
Deg.
Langkah kaki Jennie perlahan memelan. Dirinya terpaku menatap Taeyong yang berjalan mendekat.
Jennie belum cukup mental untuk bertemu Taeyong lagi. Ia tak menyangka akan secara mendadak bertemu dengan lelaki itu.
Mau tak mau, Jennie meyakinkan dirinya untuk berani menyapa lelaki itu lagi.
Taeyong berjarak tiga langkah dari tempat Jennie. Lelaki itu masih fokus mendengarkan musik melalui headset yang terpasang di kuping.
"Hai, Taeyong." Sapa Jennie setibanya Taeyong di hadapan gadis itu.
Hening.
"Kak Taeyong!"
Nihil. Taeyong masih saja tak menoleh. Mengabaikan panggilan Jennie walaupun gadis itu sudah berteriak.
Jennie mencebik kesal. Ia kembali di abaikan.
Apakah Jennie tengah mendapatkan karma?
Dulu Taeyong yang selalu ia abaikan, dan kini Jennie yang di abaikan.
Rasanya
Sakit. Tapi tak berdarah.
"Taeyong kenapa sih? Gue salah apa coba? Kalau emang gue salah, ya bilang. Jangan diam - diam gini." Runtuk Jennie kesal masih memandang punggung Taeyong yang semakin menjauh. Kekesalannya sudah di ubun - ubun. Di abaikan dua kali di hari yang sama. Itu sudah cukup untuk menyulut amarah dalam diri Jennie.
Dengan kesal, ia membalikkan badan menuju gerbang sekolah. Berniat untuk pulang lalu tidur. Otak dan hatinya butuh istirahat sekarang.
❣
☺️☺️☺️
![](https://img.wattpad.com/cover/138154731-288-k925448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]
FanfictionTentang Jennie yang kembali ke kota kelahirannya setelah tiga tahun. Di sana, di Seoul 01 HS, tempat dirinya di pertemukan dengan dua ketua geng pemberontak, Taeyong dari Seoul 01 HS dan Hanbin dari Seoul 301 HS. Keduanya membuat Jennie harus memil...