Sembilan - pesta

5.5K 723 30
                                    



"Lo abis dari mana?"

Jennie terkejut. Baru saja dia membuka pintu rumahnya, suara pertanyaan itu langsung muncul.

Berbalik ke samping, Jennie mendapatkan Hanbin tengah menatapnya dari balik pintu. Jennie tebak, Hanbin pasti melihat dirinya yang baru saja di antar pulang Taeyong melalui kaca besar di samping pintu.

"Dari sekolah lah." Balas Jennie santai. Dirinya berjalan melewati Hanbin menuju kamarnya di lantai dua.

Di belakang, Hanbin mengekor. Ingin rasanya ia mengintrogasi Jennie saat ini juga setelah melihat gadis itu di antar pulang oleh musuh bebuyutannya.

"Di antar Taeyong?"

"Iyalah, kakak liat sendirikan."

"Kenapa harus Taeyong? Kenapa gak minta jemput gue?"

Jennie menghentikan langkahnya. Menghela napas kesal, ia pun membalikkan badan.

"Gue gak ada minta antar sama dia. Dia sendiri yang maksa buat pulang bareng." Jelas Jennie malas. Dirinya kini hanya ingin berbaring di tempat tidur setelah tadi Taeyong kembali membawanya ngebut di jalan. Walaupun hanya beberapa detik, tapi itu cukup menguras tenaganya.

"Lo kan bisa nolak. Atau lo nelpon gue kek." Hanbin masih keras kepala untuk memperdebatkan 'Jennie yang pulang dengan Taeyong'. Dirinya tak terima melihat gadisnya itu bisa dekat dengan Taeyong.

Jennie kesal. "Lo tau kan gimana keras kepalanya seorang Lee Taeyong? Yaudah sih, ini terakhir gue pulang bareng dia."

Tak mau membahas topik ini lebih lanjut, Jennie mencoba menghentikan perdebatan. Dirinya pun kembali melanjutkan langkah menuju kamar. Bergegas mandi lalu tidur. Itu rencana Jennie. Namun rencana indahnya itu harus hancur dengan sebuah kalimat yang terlontar dari mulut Hanbin.

"Temenin gue ke acara ulang tahun June. Lo kan udah janji bakal nemenin gue."

Kembali, Jennie menghela napas kasar.

Ia menyesali perkataannya tempo hari yang berjanji akan menemani Hanbin di acaranya apabila Hanbin mau mengerjakan tugas sekolahnya yang menumpuk. Sebenarnya tidak menyesali sepenuhnya. Hanya saja kini Jennie sangat sangat lelah. Belum lagi tadi setelah makan di warung mak diyo, Taeyong memaksanya untuk ikut bermain di fun station. Dari bermain basket hingga balapan mobil. Serius, Jennie lelah.

"Kapan?" Jennie pasrah.

"Malam ini. Nanti gue jemput."

Jennie mengangguk lalu Hanbin pamit pulang. Sebelum pulang tadi, ia kembali mengingatkan Jennie akan janjinya. Jennie mendesah pasrah. Yasudahlah. Jalani saja.

Hidupnya tidak akan berjalan normal setelah bertemu dengan dua ketua geng tawuran yang parahnya, mereka saling musuhan.

Suasana halaman belakang rumah June kala itu tengah ramai - ramainya. Sebagian besar dari mereka memilih untuk berbincang ringan mengenai segala hal.

Hanbin dan Jennie berjalan memecah kerumunan guna mencari tempat yang sekiranya tak terlalu ramai setelah selesai bertemu dengan pemilik acara.

Di perjalanan, Hanbin tak berhenti melirik wajah cantik Jennie dan  tangan gadis itu yang kini berada di genggamannya. Senyumnya bertambah lebar saat melihat gelang yang ia beri masih melingkar di pergelangan Jennie.

"Jennie?"

Jennie mendongak saat Hanbin memanggilnya di tengah perjalanan.

"Lo cantik malam ini."

bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang