Di tengah teriknya sinar matahari pagi, Jennie duduk sendirian di bagian paling atas kursi penonton lapangan outdoor sekolahnya. Hari ini sekolah Jennie akan di adakan lomba cheers. Tak heran jika sekeliling lapangan di penuhi siswi - siswi dengan pakaian minim.Jennie mengedarkan pandangan mencari seseorang yang juga akan ikut berpartisipasi dalam perlombaan kali ini. Seseorang yang merupakan alasan Jennie bersedia duduk seorang diri di pagi hari yang seharusnya ia habiskan dengan bermalas - malasan di tempat tidur.
Hari ini hari minggu. Dan minggu adalah jadwal Jennie untuk quality time bersama kasurnya.
"Rose!" Panggil Jennie pada seseorang yang baru saja melintas di pinggir lapangan. Merasa terpanggil, Rose mendongak. Senyuman langsung hadir kala ia melihat Jennie yang bergegas menuruni anak tangga guna sampai ke pinggir lapangan.
"Jen, awas!"
Bugh.
"Aww."
Bokong Jennie rasanya berdenyut sakit. Setelah ia menabrak seseorang yang membuatnya jatuh terduduk, Jennie perlahan mendongak masih dengan posisi duduk.
"Taeyong?" Tanya Jennie sedikit meyakinkan bahwa orang yang ia tabrak adalah Taeyong.
Lelaki itu berdiri tegap di hadapan Jennie seolah tidak terjadi apa - apa. Wajahnya datar. Tidak sedikit pun melirik ke arah Jennie.
"Jennie? Lo gak apa - apa?" Rose berusaha membantu Jennie untuk berdiri. Di ikuti Yuta yang baru saja sampai di tempat. Kedua orang itu bersama - sama membuat Jennie kembali berdiri tegak.
"Gue-gak apa - apa kok." Balas Jennie sambil menepuk celana bagian belakangnya. Kalau boleh jujur, menabrak dada bidang Taeyong bukanlah hal yang bagus. Pertama, bokongnya menjadi sakit akibat terjatuh. Kedua hatinya juga sakit melihat respon Taeyong yang sangat enggan melihatnya.
Tatapannya masih terpaku pada Taeyong yang segera beranjak dari tempat. Lelaki itu berjalan menuju tempat tunggu anggota cheers sekolah mereka yang akan ikut bertanding. Tempat tunggu yang hanya di isi oleh Jisoo, Eunha, Lisa, dan Joy. Sedangkan yang lain tengah bersiap - siap di ruang ganti.
"Wah gila tuh anak. Gue curiga otaknya jadi rusak gara - gara perkelahian waktu itu." Komentar Yuta bertepatan dengan Jaehyun dan Johnny yang datang menghampiri.
"Taeyong kenapa sih?" Johnny penasaran setelah melihat dari jauh peristiwa jatuhnya Jennie akibat menabrak Taeyong tadi. Tingkah Taeyong masih sama seperti dulu. Tapi jika sudah menyangkut Jennie, perilakunya 180 derajat berubah. Tidak ada lagi Taeyong yang tertarik pada Jennie. Yang tersisa malah Taeyong yang seolah menyimpan dendam pada gadis itu.
Di saat teman - temannya sibuk berkomentar mengenai sikap Taeyong pada Jennie, Jaehyun memilih diam. Lelaki itu pun sebenarnya tidak tahu alasan di balik berubahnya Taeyong, tapi ia yakin alasan itu pasti menyangkut hati.
Haruskah Jaehyun mencoba untuk mencari tahu?
"Gue siap - siap dulu ya. Udah mau di mulai lombanya." Ujar Rose memotong perkataan Yuta yang terus menerus mengomentari Taeyong.
Jennie mengangguk. Begitu pun Johnny dan Yuta.
"Bajunya ga ada yang lebih ketutup?" Tanya Jaehyun yang tak senang melihat pakaian yang di kenakan Rose.
Rose menggeleng. "Kenapa? Jelek ya?"
"Gue ga suka aja cowok lain pada ngeliat badan lo. Yang berhak ngeliatkan cuma gue."
"Yeuuuu" Yuta menoyor kepala Jaehyun. Sedangkan Rose hanya bisa terdiam dengan muka merah.
"Udah, buruan sana. Ntar di tinggal yang lain." Jennie mendorong Rose untuk segera beranjak dari tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]
FanficTentang Jennie yang kembali ke kota kelahirannya setelah tiga tahun. Di sana, di Seoul 01 HS, tempat dirinya di pertemukan dengan dua ketua geng pemberontak, Taeyong dari Seoul 01 HS dan Hanbin dari Seoul 301 HS. Keduanya membuat Jennie harus memil...