Tujuh - kembalinya gelang Jennie

5.5K 819 78
                                    



Ini sudah satu minggu sejak insiden di lapangan indoor. Hanbin sudah mulai masuk sekolah lagi setelah beberapa hari izin. Anak - anak sekolah juga tidak lagi membahas perihal tersebut. Semua kembali normal, kecuali satu.

Taeyong dan Jennie masih sama - sama menghindar. Lebih tepatnya Jennie yang menghindar. Setiap ia melihat Taeyong di radius 3 meter, dirinya akan langsung melarikan diri dengan berbagai macam alasan.

Entahlah, Jennie merasa dirinya butuh menghindari Taeyong. Dirinya masih dendam pada lelaki itu. Baik itu masalah gelangnya, ataupun masalah Hanbin.

Rose menyadari itu. Dirinya hanya bisa pasrah pada pilihan Jennie.

Dan hari ini, di tepi lapangan jam pelajaran olah raga, Jennie kembali di pertemukan dengan Taeyong.

Jennie saat itu tengah duduk sendiri di tepi lapangan melihat teman - temannya yang masih latihan basket untuk pengambilan nilai ujian praktek. Tanpa aba - aba, seseorang dengan santainya duduk di samping Jennie. Taeyong kala itu duduk di sampingnya dengan seragam yang kusut. Dapat Jennie cium juga aroma rokok dari tubuh lelaki itu.

Mengetahui Taeyong di sampingnya membuat Jennie langsung bangkit berniat untuk pergi.

"Yang nyuruh lo pergi siapa?" Tanya Taeyong datar membuat Jennie melambatkan jalannya. Huh, sudah lama sekali ia tidak mendengar suara menyebalkan itu.

"Sini, temenin gue duduk." Taeyong dengan paksa menarik lengan Jennie membuatnya jatuh terduduk.

Jennie meringis nyeri. Bokongnya berdenyut - denyut ngilu.

"Apa sih? Gue mau ganti baju!" Bersungut marah, Jennie kembali berdiri. Kali ini dengan susah payah karena bokongnya yang sakit.

Tak menyerah, Taeyong kembali menarik tangan Jennie. Kali ini Jennie tidak terduduk di semen yang keras melainkan di pangkuan Taeyong.

Jennie terperangah. Begitu pun beberapa murid kelas Jennie yang melihat kejadian tersebut. Untung saja guru olah raga sudah meninggalkan lapangan beberapa menit lalu. Kalau tidak, dapat di pastikan Taeyong akan kembali masuk ke ruang BK.

"Kenapa?" Tanya Taeyong menatap tajam mata bulat di depannya. Jennie mengerjap bingung. "Kenapa apa?"

"Kenapa ngehindar dari gue?"

Jennie menaikkan sebelah alisnya. Jadi si bangsat satu ini belum menyadari kesalahannya? Hell.

"Pikir sendiri kenapa gue ngehindarin lo." Jawab Jennie kesal. Dirinya risih dengan posisi tersebut pun bergegas berdiri.

"Gara - gara gelang itu?" Taeyong yang kepala batu kembali menarik Jennie duduk di pangkuannya. "Atau gara - gara Hanbin?"

Jennie menatap sebal Taeyong yang kembali memaksanya. Tanpa membalas pertanyaan Taeyong, Jennie segera berdiri lalu berlari menjauhi Taeyong.

"Jadi lo pacarnya Hanbin?" Entah ini sebuah pertanyaan atau pernyataan yang pasti ini sukses membuat Jennie menghentikan larinya.

Mereka kini berjarak lima meter. Taeyong yang tadinya duduk kini memilih untuk berdiri sejurus dengan Jennie yang membalikkan badannya. Jadilah mereka kini saling tatap menatap satu sama lain.

Jennie yang lebih dulu mengalihkan pandangan. Dirinya mendengus lalu kembali menatap Taeyong.

"Iya. Gue pacarnya. Dan karena gue pacarnya, mulai sekarang lo jangan macem - macem lagi sama gue." Tegas Jennie tak terbantahkan.

Taeyong mengernyit.

Oh jadi gitu.

Perasaan ini kembali muncul di dalam diri Taeyong. Perasaan nyeri itu kembali. Taeyong rasanya ingin mematahkan sesuatu atau menonjok seseorang untuk melampiaskan sakitnya ini.

bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang