Satu - kembali bertemu.

16.9K 1.1K 91
                                    

Jennie melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah yang sepi. Hanya ada dirinya dan seorang guru yang menuntunnya menuju kelas yang nanti akan ia tempati.

Hari ini adalah hari pertama bagi Jennie menjejakkan kakinya di sekolah. Ia merupakan murid pindahan. Ayahnya di pindahkan kembali ke kota yang telah lama ia tinggalkan ini mengakibatkan ia beserta bunda dan adiknya harus ikut pindah.

"Nah Jennie, ini kelasmu." Ujar guru yang Jennie tahu bernama Taeyon itu sesampainya mereka di depan pintu bertuliskan 11 IPA 2. Jennie menghembuskan napasnya pelan. Mencoba menetralkan degub jantungnya yang sudah di ambang batas.

Deg degan parah.

Setelah berhasil menenangkan diri, ia pun segera mengetuk pintu kayu itu pelan. Melangkahkan kaki lalu menatap sekitar.

Di depannya kini murid - murid seusianya tengah menatap dengan berbagai macam tatapan. Kebanyakan dari mereka menatap Jennie bingung. Ada pula yang menatapnya dengan tatapan memuja.

Jennie sedikit risih di tatap seperti ini.

"Baiklah, kalian kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri." Guru yang tengah duduk di meja depan kelas pun mulai berbicara. Mempersilahkan Jennie untuk memperkenalkan dirinya secara singkat. Jennie mengangguk lalu mulai menatap depan.

"Nama aku Kim Jennie. Biasa di panggil Jennie. Aku pindahan dari Busan. Sekian, terima kasih."

Setelah selesai mendengar Jennie memperkenalkan dirinya, guru itupun mempersilahkan Jennie untuk duduk di meja barisan dua dari belakang.

Jennie pun berjalan menuju tempat duduknya di ikuti tatapan dari para murid.

Setelah melihat Jennie yang sudah duduk tenang di mejanya, guru itu pun melanjutkan pelajaran yang terhenti.

"Mampus! Anak sebelah nyerang woi!" Yuta berlari memberikan alarm bahaya pada seluruh murid yang berada di sekolah tersebut membuat para murid mulai berlarian heboh mencari tempat berlindung.

Ini merupakan penyerangan kedua yang di lakukan Seoul 301 HS-sekolah yang berjarak beberapa meter dari sekolah ini-Seoul 01 HS. Sebelumnya mereka juga sempat menyerang namun tidak separah sekarang. Tepatnya tiga bulan yang lalu. Waktu itu hanya sekitar belasan murid yang melakukan aksi kekerasan ini. Namun kini, jumlahnya bertambah tiga kali lipat. Dan masing - masing dari mereka membawa benda tumpul sebagai senjata.

Yuta panik.

Pasalnya ia sama sekali tidak melihat kawan segengnya yang biasa melakukan penyerangan seperti ini. Apalagi ia sama sekali belum melihat sang ketua menampilkan batang hidungnya.

"ADA YANG LIAT TAEYONG GA?!" Yuta berteriak semaksimal mungkin agar suaranya tak kalah oleh riuhnya koridor.

Tak ada yang menjawab. Semua murid pada heboh dengan dirinya masing - masing.

Yuta kembali berlari melawan arus di koridor yang sesak. Berusaha mencari Taeyong yang kini sangat penting sosoknya guna menghentikan penyerangan ini.

Di tengah larinya, ia berpapasan dengan Jaehyun dan Johnny. Mereka juga kawan satu gengnya yang biasa ikut tawuran atau aksi penyerangan seperti ini.

"Taeyong mana?" Tanya Yuta dengan napas terengah - engah.

Jaehyun mengangkat dagunya mengarah ke lapangan di dekat gerbang sekolah. "Udah di tkp."

Mendengar itu, mereka pun bergegas menuju lapangan. Tak lupa, mereka membawa beberapa balok kayu untuk di jadikan senjata jika ada yang menyerang.

"Mampus lo semua! pergi lo!"

bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang