I was missing you and another year passed
This is how I live
As I long for you, long for you - Missing You ; BTOB💍
Jennie menghela napas panjang. Setelah seharian bekerja menyelesaikan pesanan pelanggan, gadis itu bernapas lega saat semuanya tuntas.
Jam di pergelangan tangan Jennie menunjukkan pukul tujuh malam. Biasanya pada jam segini ia sudah duduk manis di rumah atau pergi keluar bersama Taeyong.
Ngomong - ngomong soal Taeyong, Jennie lupa bahwa lelaki itu akan segera sampai. Sekitar lima belas menit yang lalu Taeyong mengirim pesan bahwa ia sedang di jalan menuju rumah mode tempat Jennie bekerja.
Gadis itu segera bekemas. Merapikan sekumpulan alat untuk merancang baju yang berantakan di atas meja.
Setelahnya ia menarik jaket tipis yang menggantung di belakang pintu. Bertepatan dengan suara klakson mobil yang nyaring berbunyi dari arah depan.
Jennie tebak, itu pasti Taeyong.
Dengan segera gadis itu melangkah keluar lalu mengunci pintu depan.
"Kenapa malam sekali pulangnya?"
"Lagi banyak pesanan."
Taeyong mengangguk lalu membukakan pintu penumpang untuk Jennie. Gadis itu masuk dengan senyum yang mengembang.
"Kamu juga baru pulang kerja?" Tanya Jennie saat melihat Taeyong yang duduk di kursi pengemudi masih mengenakan jas kantor.
Taeyong mengangguk. "Kantor lagi sibuk - sibuknya. Di tambah Jisoo yang tiba - tiba mengundurkan diri. Aku jadi harus ekstra kerjanya." Jelas Taeyong.
"Kak Jisoo berhenti? Kenapa?" Jennie kembali bertanya. Namun kali ini sedikit terkejut.
Jisoo itu sekretaris Taeyong di kantor. Sejak tiga tahun yang lalu lebih tepatnya. Dan waktu tiga tahun bukanlah hal yang sebentar. Mendengar gadis itu yang berhenti bekerja membuat Jennie kaget sekaligus penasaran.
Apakah Taeyong bersikap kasar padanya hingga ia berniat keluar?
"Dia keluar karena mau fokus ngerawat anak dan suaminya. Lagi pula dia lagi hamil tiga bulan sekarang." Jawaban dari Taeyong membuat Jennie kembali terkejut.
Terkejut dalam artian senang.
"Kak Jisoo hamil lagi? Wahh, aku harus ngucapin selamat ke dia." Jennie buru - buru mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Belum sempat ia mengetik, tangan Taeyong lebih dulu menarik jarinya lalu di genggam.
"Ga perlu. Besok kamu ikut aku ke rumahnya. Ngucapin langsung ke Jisoo. Sekalian aku mau ngambil beberapa berkas sama dia."
Jennie mengangguk setuju. Kebetulan juga besok ia libur kerja. Jadi tak apa jika berlama - lama di rumah Jisoo.
Kalau di pikir - pikir lagi, Jennie merasa kehidupannya begitu lucu. Dulu saat SMA ia patah hati karena Jisoo dan Taeyong. Namun kini hubungan Jennie dan Jisoo bagai kakak adik. Bahkan Jennie pernah beberapa kali mengasuh anak Jisoo saat gadis itu tengah ada tugas keluar kota.
"Kenapa melamun?"
Pertanyaan dan kecupan singkat pada jari kanannya membuat Jennie tersadar. Ia menoleh. Menatap Taeyong yang mengendarai mobil dengan satu tangan sedangkan tangan yang lainnya menggenggam erat jemari Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]
Fiksi PenggemarTentang Jennie yang kembali ke kota kelahirannya setelah tiga tahun. Di sana, di Seoul 01 HS, tempat dirinya di pertemukan dengan dua ketua geng pemberontak, Taeyong dari Seoul 01 HS dan Hanbin dari Seoul 301 HS. Keduanya membuat Jennie harus memil...