25. "Ayah akan bantu kamu."

5.1K 501 14
                                    

❤leatariwndapt, andi_anj dan 947 lainnyaPdptwjy_ Karna belum bisa ngasih yang beneran, tak kasih gambarnya dulu aja ya sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

leatariwndapt, andi_anj dan 947 lainnya
Pdptwjy_ Karna belum bisa ngasih yang beneran, tak kasih gambarnya dulu aja ya sayang. @lestariwndapt
Lihat semua 48 komentar
Lestariwandapt Geblek
Sonyakimikimi Potek, bang Diptanya udah pny pacar @melatiintn @ditakurnia

°°°°°

"Yang tadi itu Bang Rafif, dia anaknya Ayah yang paling gede."

Wanda mengangguk, terlalu banyak pertanyaan yang menganggu otak Ninda seputar keluarga Dipta.

"Dia tinggal di Sydney sama anak istrinya makanya aku juga jarang ketemu. Kalo yang berisik tadi Dina namanya, dia juga anaknya Ayah."

Wanda meringis lalu memegang tangan Dipta yang bertengger di kemudi. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang kembali ke Jakarta mengantar Ninda pulang. Dipta sengaja meminjam mobil abangnya. Kasian juga kalau harus ngebiarin Ninda pegel-pegel lagi gara-gara naik motornya. Sebenernya atas saran dari Ayahnya juga sih.

"Kenapa?" tanya Dipta perhatian.

"Binggung," jawab Wanda.

Dipta menghela napasnya. Jalanan sudah tidak sepadat tadi. Berhubung sekarang sudah jam 21.30 malam. "Jadi waktu aku umur 16 tahun, Bapak sama Ibuku cerai. Ada miss communication antara Bapak sama Ibuku yang bikin suasana nggak enak di rumah jadi berlarut-larut. Akhirnya Ibuku ngugat cerai Bapakku. Nggak ada perebutan harta gono-gini, hak asuh anak atau apapun sih. Kakakku milih buat tinggal sama Bapak di Serpong sampai sekarang dia nikah dan punya anak. Kalo aku, berhubung aku sekolah di Depok jadi aku ikut Ibuku di rumahnya di daerah Depok."

"Ya terus gitu, dua tahun kemudian Ibuku nikah lagi sama Ayah Abdullah. Ayah punya dua anak bawaannya, Bang Rafif sama Dina. Nah begitu ibu nikah lagi, saat itulah aku keluar dari rumah. Terus Ibu juga pindah ke Bekasi tinggal bareng Ayah. Aku nggak mau nyusahin Ayah. Makanya aku ngekos, sambil kuliah, sambil nyanyi-nyanyi gitu. Bapak sama Ibu kandung juga dokter. Ayah juga jadi manager finance di tempatnya kerja. Jadi sebenernya keluargaku nggak semiskin yang Bunda kamu tuduhkan. Cuma emang aku aja yang pengen hidup mandiri tanpa sokongan ketiga orangtuaku."

"Dipta," ucap Wanda lirih.

"Kenapa?"

"Maaf," jawab Wanda penuh penyesalan.

Dipta mengelus puncak kepala Wanda. "Udahlah, udah terlanjur juga kan. Besok sore aku jemput lagi, aku mau bawa kamu ketemu sama Bapak."

"Di Serpong?"

Dipta mengangguk. Setelahnya, selama sisa perjalanan, hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Wanda sendiri berpikir, gimana caranya membuat bundanya sadar kalau Dipta nggak seburuk yang bundanya kira. Mau minta bantuan ayah juga takutnya ayah sama kayak sebelum-sebelumnya. Ayah selalu diem aja dan membiarkan bundanya memaki-maki pria yang tidak sesuai dengan kriteria bundanya. Terus, apa ayah sekarang mau bantu dia?

Money (VERSI REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang