33. "Ada Kakaknya Dipta, Bun. Mau ngobrol?"

5.6K 538 3
                                    

❤Andianj, cantika_cornelia dan 2002 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andianj, cantika_cornelia dan 2002 lainnya.
Pdptwjy_ Isi tasnya apa sih Mbak Wamda? Erat banget pegangnya.
Lihat semua 3 komentar
Andianj Tangan mas diptanya kapan dipegang erat mbak?
Utarakrst Dipta mah gitu

°°°°°

"Gila sih, Ta, gue baru dua kali ini loh nonton gig-nya Dipta," ujar Wanda setengah berteriak di antara suara musik yang menggaung di gedung The Pallas.

"Lah lo kan sering nemenin dia di Kafe."

"Yang itu nggak gue itunglah."

Wanda melihat ke depan sana, kepada Dipta yang sedang berdiri di panggung dengan gitar di tangannya. Jari-jarinya sibuk memetik gitar. Berpindah dari kunci satu ke kunci lainnya. Wanda baru sadar kalau Dipta terlihat ganteng banget kalau lagi metik gitar. Kayak, music is his passion, and he looks good when he do that. Nggak tahu kenapa. Tapi, Dipta memang kelihatan bersinar malam ini. Melihat antusias penonton juga membuat Wanda bersyukur, banyak yang mendukung karir Dipta.

"Dipta ganteng banget ya, Ta," ujar Wanda mengungkapakan isi otaknya.

Tata memutar bola matanya jengah. Iya, dia tahu kalau Dipta itu ganteng. "Ya pacar lo sendiri."

"Ih, bukan itu maksud gue." Wanda menabok lengan Tata pelan. Akhir-akhir ini Wanda punya hobi baru, nabokin orang. "Maksud gue yang kayak ... malem ini dia beda banget. Oke dia emang ganteng, kalau nggak ganteng bukan pacar gue namanya. Tapi tu yang kayak sekarang tuh, kayak ... ih gimana ya, auranya bersinar gitu. Aura bintang kali ya?"

"Lo pernah denger nggak sih, Wan, love your passion, so you can be the real you. Dipta begitu, sist, dia ngerjain musik, nyanyi pake hatinya. Dia mencintai passion-nya. Dia itu ngerjain semuanya nggak semata-mata buat dapet uang, tapi karena dia suka dan itu dunianya. Dia ngerjain itu juga buat membahagiakan or memuaskan sesuatu dalam dirinya. Makanya dia kelihatan beda karena dia ngelakuinnya dengan tulus hati. Kayak seorang montir pun kalau dia cinta kerjaannya pasti dia juga kelihatan ganteng kalo dia ngerjainnya setulus hati. Dan nilai plus buat Dipta adalah dia ganteng dan dia udah main musik sejak dia kuliah."

Wanda mengangguk-angguk. Matanya menatap Dipta yang sekarang memainkan lagu terakhirnya. "Kok lo lebih pinter dari gue sih, gue nggak terima tahu nggak."

"Yee, ni anak."

"Dan gue lebih iri karena lo tahu Dipta lebih dari gue."

Tata menjitak dahi Wanda pelan, "Gue kan udah suka sama musiknya Dipta dari dulu. Lo sih dulu gue ajak nonton-nonton acara musik gini nggak mau."

Wanda menyadari, dia memang pribadi yang kaku dan galak. Dia lebih suka berkutat dengan laporan audit atau laporan pembukuan yang sering banget nggak balance-nya daripada nonton acara musik begini.

Mungkin kalau waktu itu Tata nggak ngajak dia ketemuan di Kafe, dia nggak bakal ketemu sama Dipta. Dan mungkin sekarang dia masih meratapi nasib jomblonya. Mungkin juga dia nangis kejer begitu tahu mantan-mantan pacarnya lebih sukses setelah putus dari Wanda. Dan mungkin aja Wanda merasa terbuang karena banyak dari mantan-mantan pacarnya sudah nikah duluan. Atau mungkin juga dia masih ngarep Panca suka sama dia.

Money (VERSI REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang