Pagi ini Hyemi sudah menata dirinya dengan sebaik mungkin. Mata sembapnya juga sudah ia kompres agar tetap terlihat baik-baik saja dihadapan orang lain.
Hyemi mengunci pintu kamarnya sebelum melangkah mendekati Hani yang sedang melahap sepotong Sandwich untuk sarapannya.
"Mereka (Read=Ibu dan Ayah) kemana?" Tanya Hyemi yang kini duduk di sebelah Hani dan ikut melahap sepotong Sandwich yang lain.
"Entah." Jawab Hani selesai menelan makanan dalam mulutnya. "Saat aku bangun keadaan rumah sudah sepi." Jelasnya.
Hyemi hanya mengangguk. "Ini kau yang buat?" Tanya Hyemi mengarah ke Sandwich yang sedang ia makan.
Hani mengangguk bangga. "Enak kan? Aku berbakat kan?"
"Iya, aku mengakuinya." Ucap Hyemi dengan mengacungkan jempolnya pada Hani.
Hyemi kemudian bangkit setelah selesai menghabiskan sepotong Sandwich tadi.
"Kau pergi ke sekolah kan hari ini?" Tanya Hyemi yang hanya dijawab anggukan oleh Hani.
"Belajarlah yang serius ya. Aku pergi dulu."
"Iya. Hati-hati, Onnie."
Hyemi melangkah menyusuri jalan kecil dekat perumahannya.
Saat hampir keluar menuju jalan besar tiba-tiba saja seseorang mengalungkan sepasang tangannya untuk kemudian memeluk Hyemi dari belakang.
Kejadian itu sangat tiba-tiba hingga Hyemi refleks dan memutar tubuhnya untuk memukuli orang tersebut dengan tas selempang yang berisi beberapa buku materi cukup tebal milik Hyemi.
Orang tersebut terus mengaduh, untuk beberapa menit Hyemi menghentikkan kegiatannya setelah mendengar suara yang cukup familiar di telinganya.
"Hyemi-ya, ini aku." Teriak orang tersebut.
Saat itu Hyemi bertemu tatap dengan Min Yoongi.
Kekasihnya yang kini tak memakai topi maupun masker untuk menyembunyikkan dirinya.Menyadari hal itu Hyemi segera menarik Yoongi untuk bersembunyi dalam ruang diantara tembok.
"Oppa, apa yang kau lakukan? Cepat pakai ini." Omel Hyemi dengan segera mengalungkan sebuah syal yang tadi ia pakai untuk Yoongi.
Hyemi memastikan untuk setidaknya syal tersebut dapat menutupi setengah permukaan wajah Yoongi.
"Kau harus hati-hati. Kau kan tidak tau kapan para penggemarmu akan lewat. Kalau mereka melihatmu di sekitar sini bagaimana? Kalau mereka--"
"Sayang." Ucap Yoongi memotong kalimat Hyemi. Tanpa peringatan Yoongi merengkuh tubuh Hyemi ke dalam pelukannya.
"Tidak bisakah sehari saja kau tidak mengkhawatirkanku. Aku ingin disambut dengan pelukan dan tawa hangatmu." Yoongi semakin mengeratkan pelukannya. "Butuh banyak energi untuk datang menemuimu sepagi ini."
Hyemi tersenyum mendengar keluhan Yoongi.
"Aku senang, Oppa. Tapi bagaimana kalau orang lain lihat dan berimbas pada karirmu."
"Sudah." Ucap Yoongi tegas seraya melepaskan pelukannya. "Aku tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini. Sekarang, ayo aku antar kau ke cafe." Lanjutnya dengan menuntun Hyemi memasuki mobil nya dan melaju dengan segera.
***
"Tadi dipanggil ke ruang BK? Kenapa?" Tanya Luna.
Teman sekaligus sahabat dekat Hani di SMA ini. Luna adalah teman yang memahami baik bahkan buruknya keadaan keluarga Hani tapi tetap memilih tinggal disisi Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE [SELESAI]
FanfictionRank; 180518 #49 - {struggle} 310718 #25 - {struggle} 130219 #11 - {struggle} Ketika mereka bersama, mereka sangat bahagia. Mereka benar-benar bebas tertawa, pergi kemanapun dan sejauh apapun sambil terus berpegangan tangan. Tapi, begitu mereka be...