24. BERUJUNG.

15 7 3
                                    

Min Yoongi, pria yang tidak bisa menghindar dari jadwal sibuk Idol Group populer saat ini, BTS.

Setelah beberapa waktu meninggalkan Korea Selatan untuk berbagai keperluan promosi, kini ia dan member BTS yang lain telah kembali. Begitu memasuki dorm, semua member BTS berpencar, istirahat dalam kamar nya masing-masing.

Pemilik marga Min sendiri kini baru saja selesai membersihkan diri dan segera duduk di tepi kasur nya. Tak banyak gerak, ia hanya menatap kosong ke depan, berpikir.

Sudah banyak yang terjadi pada nya selama beberapa bulan terakhir.
Termasuk hubungan nya dengan Hyemi yang telah berakhir.

Semua member BTS tentu terkejut dan ikut merasakan kesedihan Yoongi, saat pria itu mengatakan keputusan yang telah ia ambil.
Beruntungnya, mereka mampu menjadi wadah untuk Yoongi menumpahkan segala pemikiran juga perasaanya, mereka semua bahkan sampai tertidur di ruang tengah karena menemani Yoongi yang entah berhenti menangis pukul berapa.

Hyemi adalah cinta pertama nya.
Juga sakit hati pertama nya.

Sangat wajar kalau perpisahan itu, begitu membuat Yoongi hancur.

Bang PDnim juga mengetahui hal tersebut. Dan ia tentu senang, sangat.

Sebagai ganti nya, skandal kencan Yoongi dan Irene pun berakhir.

Yoongi jadi merindukan Hyemi.

Kalau menemui nya hanya untuk menanyakan kabar, tidak apa-apa kan?
Kan, kami hanya putus sebagai pacar, bukan teman.

Habis, setelah hari itu, Hyemi sudah tak pernah lagi membalas pesannya atau menjawab teleponnya. Padahal nomor nya masih aktif.



Yoongi mengendarai mobil nya menuju rumah Hyemi, setelah berpamitan pada member Bangtan yang lain.

Senyumnya terus mengembang, saat kini ia sudah berjalan kaki melewati beberapa rumah dengan kedua tangan di masing-masing saku celana nya.

Setibanya di depan rumah Hyemi, senyum Yoongi memudar, tergantikan raut wajah bingung.

Mengeluarkan tangan dari dalam saku nya, Yoongi mendekat ke arah rumah yang sangat gelap itu.

Ia mengetuk pintu, "Hyemi-ya?" Ucap nya dengan suara sedikit keras.

Yoongi tidak memikirkan hal lain, ia hanya takut terjadi sesuatu pada Hyemi dan Hani. Keadaan rumah Hyemi begitu sunyi, baik lampu luar dan dalam rumah tidak menyala.

Ia mengetuk pintu sekali lagi, memanggil nama Hyemi berulang kali. Bahkan mencoba mengintip keadaan di dalam rumah melalui jendela.

"Dia sudah pergi."

Yoongi menoleh, mendapati seorang wanita paruhbaya yang sepertinya berbicara dengan dirinya.

"Gadis itu sudah meninggalkan rumah ini." Lanjut nya. "Dia membawa beberapa barang-barang nya, sebagian yang lain bahkan diberikan padaku."

"Apa kau tau dia pergi kemana?" Tanya Yoongi mendekat.

"Tidak tau."

Mendengar jawaban demikian, Yoongi hanya mampu menghela napas.

"Ah, dia menitipkan surat padaku."

"Surat?"



Wanita paruhbaya itu megambil sebuah surat dari dalam rumahnya, dan memberikannya pada Yoongi yang mengikutinya dan sedang menunggu nya di luar rumah.

"Ini." Ucap wanita paruhbaya itu dengan menyodorkan sebuah surat.

"Aku ingat, dia berpesan agar memberikan ini jika sewaktu-waktu ada pria tampan yang mencari nya." Lanjut nya. "Aku tidak tau apakah kau orang yang dia maksud atau bukan. Tapi kau cukup tampan."

Yoongi menerima nya dengan tersenyum kikuk. "Terima kasih." Ucapnya dan membungkuk pamit.



Saat wanita paruhbaya itu sudah kembali masuk ke dalam rumah nya, Yoongi segera membuka dan membaca isi surat tersebut;

Untuk kekasih terbaik ku, Min Yoongi.

Saat kau membaca surat ini, itu artinya Aku sudah benar-benar pergi.

Dari Seoul,
Dan dari hidup mu.

Aku selalu percaya, laki-laki baik akan bertemu dengan wanita yang baik pula.

Kau laki-laki baik, Min Yoongi.
Itu sebab nya Aku tidak akan pernah pantas bersanding dengan mu.

Tapi mengenal mu, adalah hal yang tak pernah Aku sesali.

Kini Aku akan memperbaiki diri, dan menjalani hidup lebih baik lagi.
Agar di kehidupan selanjutnya semesta dan seluruh isinya mengizinkan Aku bertemu lagi dengan mu.

Kau juga mau membantuku, kan?

Tolong jalani hidupmu dengan baik.
Jaga hubungan baik dengan Seokjin Oppa, Namjoon Oppa, Heoseok Oppa, Jimin Oppa, Taehyung Oppa, juga Jungkook.
Lakukan hal yang membuatmu bahagia.

Dan berhenti menyalahkan dirimu.

Jika kau lakukan itu, maka kau telah membantuku.

Terima kasih.

Sampai disini, kau sudah bukan lagi kekasihku. Min Yoongi-ssi.



Tes

Tes

Yoongi lagi-lagi menghela napas kasar. Dengan air mata yang menetes, ia jatuh berlutut.

Surat Hyemi masih di genggam nya, Yoongi menunduk dan menangis dalam diam.



Dengan langkah lunglai, dan tatapan tak bernyawa nya, Yoongi kembali ke rumah Hyemi.

Membuka pintu yang ternyata tak dikunci, melihat ke sekeliling yang memang sudah tak ada tanda kehidupan.

Pria itu kembali menangis, berharap semua ini hanya mimpi buruk nya.

Sampai kemudian, ia memegangi dada kiri nya dengan perasaan sesak. Dan menyadari kalau semua ini benar terjadi.

Melangkah mundur, tubuh Yoongi menabrak dinding dan akhirnya merosot ke lantai.

Ia tertegun sebentar, kemudian merogoh saku nya saat handphone miliknya bergetar.

"Yoongi-ya, kau masih di rumah Hyemi? Jangan pulang terlalu larut--"

"Hyeong..." Ucapan Yoongi memotong kalimat Namjoon.

"Hyemi..." Yoongi kembali terisak. "Hyemi sudah pergi..."

Dan Yoongi kembali menangis, dengan surat Hyemi disamping nya.






Hyemi pergi, membawa seluruh cerita versi dirinya dengan Yoongi.
Semua kebahagiaan yang ia rasakan, setelah bertemu Yoongi.

Entah cepat atau lambat, tapi Yoongi memang harus memaksakan diri melupakan Hyemi.
Bukan berarti menghapus seluruh kenangan bersama gadis itu, hanya harus menerima, kalau terkadang menjauh adalah pilihan terbaik untuk bisa saling menjaga satu sama lain.

Agar kamu tak terluka, dan Aku juga.

Selamat tinggal Min Yoongi dan berbahagialah Nam Hyemi.



290419

STRUGGLE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang