21. APA HAL YANG KU LAKUKAN SALAH?

33 22 23
                                    

Saat terik mentari timbul, Hyemi baru sampai di rumahnya dengan lusuh.
Ia masih juga belum menemukan atau bahkan mendapatkan tanda-tanda keberadaan Hani, Adiknya.

"Permisi Nona."

Hyemi menoleh dan mendapati 2 (Dua) pria dengan setelan jas.

"I..iya. Ada perlu apa ya?"

"Bisa ikut kami sebentar?"

"Untuk?"


Mereka bilang mereka tau dimana keberadaan Hani.

Tapi kenapa mereka membawa ku kesini?

Ke gedung BigHit Ent.?

***

Yoongi mengerjap, membuka perlahan kelopak matanya.

Kamarku?

"Hyung?"

Mendongak, Jimin baru memasuki kamar Yoongi dengan tray berisi makanan dan minuman.

Berlari kecil, Jimin membantu Yoongi untuk duduk setelah ia meletakan tray tadi di sebuah meja.

"Siapa yang membawaku?"

"Jiwon Hyung." Jawab Jimin. "Seseorang yang mobil nya kau pinjam."

"Oh," Ucap Yoongi setelah beberapa saat mengingat.

"Jiwon Hyung bilang, kau sudah terlihat pucat saat mendatanginya. Jadi dia mengikutimu."

"Udah sadar?"

Celetuk Seokjin yang kini berdiri menyandar ke pintu kamar Yoongi.

"Untung ditemuin sama orang yang kenal." Ucap Seokjin sambil berjalan ke arah Yoongi. "Kalau ngga, kau bisa berurusan lagi dengan PDnim."

"Kau dehidrasi, Hyung."

"Siapa bilang?"

"Dokter." Jawab Jimin dengan mengambil tray dan meletakannya di hadapan Yoongi.

"Keluar dorm pagi buta, hanya untuk pingsan di tengah jalan?" Tanya Seokjin sarkastik.

Yoongi hanya meneguk air mineral dalam gelas, menghiraukan Seokjin.

"Kau bersama Hyemi?" Tanya Seokjin.

Seperti baru tersadar, Yoongi sedikit melebarkan mata nya. "Apa ada kabar soal Hyemi?"

"Maksudnya Hyung?"

***

Hyemi dibawa ke gedung BigHit Ent. dan segera diperintah untuk duduk di sebuah sofa dalam sebuah ruangan yang cukup besar.

Tak begitu lama ia menunggu, sampai seseorang yang sangat familiar memasuki ruangan dan duduk di sofa lain yang berhadapan dengan nya.

"Kau mengenal ku, kan?"

Hyemi mengangguk. "Bang PDnim."

Bang PDnim tersenyum, "Minumlah dulu, ada banyak hal yang ingin Aku bicarakan dengan mu." Perintah nya menggiring Hyemi meneguk air mineral yang sebelumnya ia minta pada salah satu staff yang menawarkan.

"Maaf, tapi, apakah anda mengenal saya?" Tanya Hyemi hati-hati.

"Tentu."

Mendengarnya, Hyemi hanya mengangguk.
Sembari otak nya mencari kemungkinan mengenai hal apa yang perlu Bang PDnim bicarakan dengan nya.

Sementara Bang PDnim kini menelisik Hyemi, mengamati gadis itu dari ujung rambut hingga ujung kaki nya. "Kau terlihat lelah." Ucap nya membuat Hyemi kembali fokus bertatap muka dengan Produser tersebut.

STRUGGLE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang