8. PENDEKATAN DUA INSAN

85 75 34
                                    

Yoongi POV

Aku baru menaruh perhatian pada handphone ku setelah ber jam-jam bergeming dengan bait lirik dan melody yang aku rangkai dalam studio ku.

Ada beberapa panggilan tidak terjawab juga pesan masuk yang diantaranya dari kekasihku, Hyemi.

My Dumolid 
2;25 PM
Oppa, bagaimana keadaanmu? 
2;25 PM 
Aku sudah dengar berita mengenai cideramu. 
2;25 PM 
Apakah parah?
2;40 PM
Oppa, kenapa kau tak jawab panggilan telepon ku? 
2;41 PM 
kau juga tak balas pesanku. 
2;45 PM 
Oppa, kabari aku kalau kau sudah baca pesanku. 
2;46 PM 
Aku khawatir dan aku merindukanmu. 

Dengan senyumku yang lebih dulu merespon aku segera menekan tombol Dial pada layar handphone ku.
Seperti menunggu kabar dariku, Hyemi segera menjawab panggilan teleponku.

"Oppa, bagaimana keadaanmu?" Itu adalah kalimat pertama yang Hyemi ucapkan.
Sudah hampir 2 (Dua) minggu dari terakhir kali aku mengatakan padanya bahwa kami tidak bisa dulu bertemu.

Itu karena aku sedang dikurung oleh Bang PDnim entah sampai kapan.

Lalu kemudian muncul berita buatan bahwa aku cidera, hal itu pasti sangat membuat khawatir beberapa orang.

"Hai." Jawabku.

"Oppa, apa cideranya sangat parah? Kau dirawat di rumah sakit mana?"

"Jika aku beritahu, apa kau mau datang menjengukku?" Itu sebenarnya adalah pertanyaan yang aku sudah tau jawabannya.

"Oppa, aku minta maaf." 

Aku tersenyum sebentar. "Aku baik-baik saja, Sayang. Kau tidak perlu khawatir."

Hyemi terus meminta maaf karena tidak bisa berada di sampingku atau datang menjengukku. Yang sejujurnya aku lebih meminta maaf karena telah membohonginya.

Aku hanya ingin Hyemi berfikir kalau kehidupan Idol ku adalah memang yang aku inginkan.
Kehidupan Idol ku adalah memang hal yang aku senangi.
Tanpa perlu membuatnya berfikir kalau ini berat untukku.

Aku telat menyadari kalau dunia ini penuh dengan tipuan.
Mereka akan melakukan hal mustahil sekalipun demi tetap mendapat sorotan.

***

Author POV

Hyemi keluar dari kamarnya dengan kemeja putih dan jeans hitam yang membungkus tubuhnya.

"Kemana?" Tanya Hani.

"Onnie, diterima kerja. Kau baik-baik disekolah ya, Adikku."

Jawabnya dengan nada gemas sambil mencubit kedua pipi Hani.

Hyemi sudah memberi pengertian pada Hani yang awalnya menentang keputusan Hyemi untuk cuti kuliah dan bekerja demi Ayah mereka.
Hyemi bilang ini hanya sementara.

"Bagaimana kabar soal beasiswa disekolah mu? Kapan pengumuman penerimaannya?"

"Lusa." Jawab Hani usai meneguk air mineral.

"Benarkah?" Hyemi mendekat dan duduk disamping Hani. "Hani-ya, Dengarkan Onnie baik-baik ya. Dapat atau tidak nya nanti kau beasiswa itu, Onnie tau kau sudah bekerja keras. Jadi kalaupun nanti kau tidak mendapatkannya, kau tau kan kalau kau harus tetap bekerja keras?" Hani mengangguk.

"Iya, Onnie. Pasti."

"Good Girl." Ucap Hyemi sambil mengacak pelan rambut Hani.

STRUGGLE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang