Waktu menunjukkan pukul 15.30 KST saat Jimin dan Yoongi dengan beberapa staff memasuki ruang ganti.
Mereka sedang bersiap untuk performance ke 2 (Dua) di sebuah acara musik.
Yoongi dibantu staff yang sedang merapikan kemejanya, memunggungi Jimin.
"Hyung?" Panggil Jimin.
Yoongi hanya merespon dengan menoleh sedikit, melihat Jimin dari bahu nya.
"Ada apa?" Tanya Jimin.
"Apanya?"
"Eiyy, kau tidak bisa bohong padaku."
Mengerti bahwa Jimin menyadari kegelisahannya, Yoongi kembali mengalihkan pandang kepada staff yang kini membenarkan letak ear-piece nya.
"Kau berisik, Jim-ah." Ucap Yoongi memberitau kalau masih ada orang lain di ruangan itu.
Jimin terkekeh bersamaan dengan member lain yang ikut masuk kedalam ruangan tersebut.
Beberapa jam berlalu, anggota Bangtan kini bersiap untuk kembali ke dorm mereka.
Jimin yang saat itu meminta untuk duduk dikursi belakang tepat disamping Yoongi hanya diam memperhatikan pemuda berkulit putih pucat yang kini menatap keluar jalan melalui kaca jendela mobil.
Yoongi lama melamun dengan hanya memutar-mutar handphone di tangannya tersebut.
Sampai akhirnya mereka tiba, sebagian member memilih untuk segera membasuh tubuh lebih dahulu sementara Yoongi sudah bermanja-manja dengan sofa di ruang tengah dorm baru mereka.
Dengan membawa sebungkus camilan, Jimin duduk tanpa permisi disamping Yoongi.
"Jadi bagaimana Hyung? Sudah mau cerita?" Ucap Jimin.
Yoongi mengubah posisi rebahan nya menjadi duduk saat dilihatnya Jimin yang sudah mengkonsumsi dengan lahap camilan ditangannya.
Terkekeh kecil, Yoongi berucap. "Tak ingin tidur? Beristirahatlah seperti yang lainnya."
Jimin menggeleng. "Tidak. Sebelum aku mendengar ceritamu."
Yoongi menghela napas.
"Hyemi, kan?" Tebak Jimin.
Menatap Jimin sebentar, Yoongi memang sangat paham kalau Jimin begitu tertarik dengan hubungan mereka.
"Menurutmu, aku ini orang yang bisa diandalkan atau tidak?" Tanya Yoongi.
"Tidak."
"HEY--"
"Sabar dulu Hyung, kan memang benar.
Kalau bernapas saja membutuhkan banyak energi juga aku yakin kau lebih memilih untuk tidak melakukannya." Jelas Jimin dengan kekehannya."Memangnya ada apa Hyung? Apa yang terjadi? Hyemi marah padamu?"
Yoongi menggeleng. "Aku yang marah padanya."
"Apa? Kenapa? Memangnya Hyemi melakukan kesalahan?"
"Ia membohongiku, Jim-ah." Ucap Yoongi dengan menyandarkan kepalanya pada bantalan sofa. "Ia berpura-pura baik-baik saja, bahkan tak mengizinkanku menyentuh urusannya."
Jimin berhenti memakan camilannya, dan mulai fokus pada Yoongi.
"Hanya itu?" Tanya Jimin dingin. "Bukankah setiap orang memang punya privasi nya masing-masing, Hyung?"
"Tapi itu hanya berlaku padaku."
"Maksudnya?"
"Hyemi lebih memilih mengekspos dirinya pada pria lain, menyuarakan kegelisahan dan masalahnya, bahkan mungkin nyaman menangis dihadapan pria itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE [SELESAI]
FanfictionRank; 180518 #49 - {struggle} 310718 #25 - {struggle} 130219 #11 - {struggle} Ketika mereka bersama, mereka sangat bahagia. Mereka benar-benar bebas tertawa, pergi kemanapun dan sejauh apapun sambil terus berpegangan tangan. Tapi, begitu mereka be...