14. SEBUAH AWAL YANG LAIN.

41 36 20
                                    

Park Jihoon, salah satu cerminan siswa favourite di beberapa SMA, kini duduk di atas kuda bermesinnya.
Ia mengetuk-ngetukkan jarinya di atas helm dihadapannya, pun tatapannya tak ia lepaskan dari pintu utama sebuah gedung SMA.

Saat mata Jihoon menangkap sosok yang memang sedang ditunggunya, ia bergerak seolah akan memakai helm tersebut.

"Hani-ya." Panggil Jihoon.

Hani menghentikkan jalannya tepat disamping Jihoon dan motornya. "Oh, Hoon-ah, belum pulang?"

Jihoon menggeleng. "Kau juga baru selesai?" Tanya nya yang dijawab anggukan oleh Hani.

"Naiklah, aku antar."

"Tidak usah, aku harus ke toko buku terlebih dahulu sebelum pulang."

"Yasudah, naiklah, aku juga berencana ke toko buku." Jawab Jihoon yang akhirnya memakai helm nya dan menyalakan mesin motornya tersebut.

Hani menaikkan satu alisnya, menatap aneh pada Jihoon dengan senyum kecilnya. Kemudian menuruti perintah Jihoon sebelum akhirnya mereka melaju meninggalkan sekolah siang itu.

***

"Kemana Yoongi?" Tanya Seokjin pada Jimin yang sedang mengunyah sereal pagi nya di meja makan dalam dorm Bangtan.

"Masih tidur."

"Semalam memangnya pulang jam berapa?" Tanya Seokjin, lagi. Yang kini membuka lemari pendingin dan mengeluarkan Orange Juice untuk selanjutnya bergabung dengan Jimin.

"Tidak larut kok, hanya saja setelahnya ia langsung ke studionya. Dan baru keluar setengah jam yang lalu."

Seokjin hanya mengangguk menanggapi.

***

"Kau membaca komik juga?" Tanya Jihoon yang terus berada di samping Hani saat gadis itu kini menyusuri deretan rak buku yang menyediakan berbagai komik setelah sebelumnya mengambil 2 (Dua) buku berhalaman tebal untuk materi belajar nya.

"Hanya sesekali." Jawabnya masih membaca beberapa judul komik dihadapannya.

"Yang bagaimana? Romance? Komedi?"

"Apa saja. Horror dan Thriller pun aku baca."

Jihoon mengangguk. "Kalau film? Kau suka yang bagaimana?"

Hani berhenti fokus pada jajaran komik, ia terkekeh kecil mendengar pertanyaan Jihoon.

"Kenapa? Mau mengajakku nonton film?" Tanya Hani yang tiba-tiba menoleh menatap Jihoon.

Menjadikan Pria yang hanya terpaut 1 (Satu) Bulan dari Hani itupun sedikit terkejut, dan malah mematung sebentar. Sebelum akhirnya melangkah mundur memberi jarak dengan menggaruk tengkuknya salah tingkah.

"Mmm...—

"Tidak bisa Hoon-ah, aku tidak punya waktu untuk bersenang-senang." Ucap Hani dengan senyumnya yang kini sudah membawa beberapa buku di tangannya menuju meja dan kursi yang disediakan toko buku tersebut.

Mengikuti langkah Hani, Jihoon kini sudah duduk dihadapan gadis tersebut.

"Ekhem.." Deheman Jihoon menghilangkan salah tingkahnya saat Hani mulai membuka lembar buku materi di tangannya.

Mengurungkan niat berbicara, Jihoon mengunci pandangannya pada Hani yang serius membaca kata-per kata pada lembar tersebut.

Melihat bagaimana sesekali Hani mengulurkan tangannya untuk menyelipkan helaian rambut ke belakang telinganya.

STRUGGLE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang