Ashley POV
Kakiku sudah tak kuat untuk berlari lagi. Lelah, takut, jantungku yang berdegup begitu kencang tanpa henti, keringat dingin, gemetar, semuanya. Dia... lelaki itu... lelaki aneh itu terus saja mengejarku!!
Apa yang dia inginkan dariku?? Aku tidak mempunyai hal apapun untuk direbut!
SIAPAPUN tolong aku!
Air mataku sudah turun melewati pipi tanpa henti saking ketakutannya. Seluruh tubuhku gemetar. Kakiku sudah lelah untuk berlari ditambah dengan luka-luka goresan kecil yang ada di telapak kakiku membuat setiap langkah yang kupijak semakin terasa sakit dan aku sudah tak kuat lagi tapi ... dia tetap saja MENGEJARKU!
Tolong aku .. siapapun!!
Dimana para polisi ini?? Kenapa jalanan ini sangat sepi?? Setidaknya seharusnya ada satu atau dua petugas polisi yang patroli malam bukan?
Kulihat ke arah belakang dan masih terlihat langkah lelaki itu masih saja mengejarku. Astaga sampai kapan dia ingin mengejarku?? Hentikan!!
Kubuka tas ku dan kuraba isinya untuk mencari ponsel.
Shit!
Bodohnya aku tidak membawa powerbank dan ponselku mati, astaga! Aku baru ingat kalau seharian ini aku lupa untuk mengisi ulang baterai ponselku. Tapi aku tidak pernah menduga hal ini akan terjadi padaku. Bagaimana ini?!! Apa yang harus kulakukan sekarang?? Aku ketakutan dan sakit ...
Kucari tempat persembunyian tapi nihil. Bahkan aku tak tahu diriku dimana dan disekelilingku kosong. Aku tidak begitu mengenal jalanan ini, pantas saja disini sepi dan tidak ada polisi yang berpatroli malam. Tanpa kusadari kakiku melangkah jauh dari tempat sebelumnya hingga tersesat masuk ke tempat antah berantah. Tempat yang sempurna untuk membunuh seorang gadis yang tidak tahu apapun sepertiku. Kulihat di sekeliling hanya ada jalanan dan ada beberapa toko yang sudah tutup karena memang sudah masuk jam tengah malam.
Jalanan begitu sepi, hanya ada beberapa mobil yang terparkir disisi jalanan. Kulihat ada sebuah mobil yang terparkir dan kaca mobilnya tidak terlalu tertutup sepenuhnya, kucoba masukkan tanganku tapi tidak sampai. Kucoba untuk memukul kaca jendelanya namun tak ada hasil. Usahaku untuk mencuri mobil orang lain gagal, aku bergegas kembali berlari mencari tempat untuk bersembunyi darinya. Kulihat dia berjalan dengan santai ke arahku dengan pisau tajam yang dipegangnya.
WTF DARI MANA DATANGNYA PISAU TAJAM ITU?!!?!
Aku harus cepat mencari bantuan!! Dimana kantor polisi disini??
Aku sudah menangis menjadi-jadi hingga rasanya sekarang mataku begitu perih dan pasti warna mataku kemerahan. Perutku terasa sangat sakit karena aku sudah berlari begitu jauh tanpa henti. Aku sangat amat takut padanya, nyawaku mungkin akan berhenti sampai disini, aku yakin lelaki asing itu mau membunuhku! Siapapun, tolong aku ..
Kesekian kalinya aku meminta tolong tapi tidak ada siapapun yang muncul disini. Bahkan sempat terlintas di benakku kalau aku mempunyai Doraemon aku akan meminta pintu kemana saja agar aku bisa kabur dari tempat ini.
Kaki-ku tersandung karena aku ceroboh tidak hati-hati dan akhirnya terjatuh. Lututku terasa sangat sakit karena tetesan cairan berwarna merah pekat itu muncul dan mengalir juga ada sedikit memar di dekat lututku juga di kaki yang satunya. Kucoba bangun dengan susah payah, kulangkahkan kakiku perlahan dan saat aku berniat untuk berlari kakiku makin terasa kian sakit.
"Agh!!" pekikku kembali terjatuh ke aspal karena aku yakin kalau kakiku terkilir saat terjatuh tadi.
Kucoba bangun tapi tak bisa, sangat. sakit saat aku ingin mencobanya. Ya ampun dia semakin mendekat!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psyfia Boy
Romance‼️⚠️WARNING⚠️‼️ • Akan ada beberapa part yang mengandung unsur pembunuhan & penyiksaan dikarenakan isi cerita mengandung unsur tentang Psikopat sekaligus Mafia. *** Sekuat apapun aku berlari, akhirnya aku a...