Ia pun menyalakan keran airnya, menatap dirinya sebentar di kaca lalu segera membasuh mukanya beberapa kali. Setelah itu ia mengambil tissue yang berada di sebelahnya dan mengelap wajahnya dengan tissue-tissue itu. Setelah itu ia keluar dan terkejut melihat apa yang Andrew sedang lakukan. Ia melihat Andrew yang sedang membersihkan pisau-pisaunya sambil tersenyum.
"Hi! Kau sudah selesai?"
"A-apa yang akan kau l-lakukan dengan p-p-pisau itu?" Tanya Ashley dengan gemetar. Andrew tersenyum sinis sambil menatapnya.
"Pisau ini? Akan kugunakan untuk membunuhmu sekarang. Bersiaplah menemui penciptamu beautiful"
Tuhan, tolong aku. Siapapun, tolong aku sekarang juga!!
Wajah Ashley kini sudah berubah pucat. Melihat Andrew yang masih mengasah pisaunya ia perlahan mundur. Andrew berhenti mengasah dan menatap Ashley yang berjalan ke belakang. Andrew berjalan perlahan ke arah Ashley.
"Kenapa kau?"
"Apa kau takut dengan pisau ini?"
"Pisau ini yang akan membawamu ke tempat yang sangat indah. Apa kau tidak mau?"
Ashley pun menggeleng-gelengkan kepalanya mantap. Jantungnya berpacu dengan cepat. Andrew menaruh pisaunya di kantung celana belakangnya. Ashley telah menyender di pintu. Tubuhnya tak bisa bergerak entah kenapa. Kedua tangannya Andrew kini berada di kedua sisi kepala Ashley. Mereka saling bertatapan. Ashley menatapnya horor sementara Andrew menatapnya dengan santai sambil menyeringai.
"Apa kau tahu apa yang akan pria lakukan bila sudah berada di posisi ini?"
"T-tidak" jawabnya sambil memalingkan wajahnya. Andrew pun kembali mengambil pisaunya dan menempalkannya pada pipi Ashley. Seketika Ashley langsung ketakutan. Dadanya naik turun, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, tangannya bergemetar bahkan di kakinya. Mukanya mulai pucat lagi.
"Bila kumasukkan ini ke dalam mulutmu yang menggoda itu bagaimana, hmm?"
Seketika Ashley langsung terjatuh karena pingsan. Andrew langsung menaruh kembali pisaunya dan mencoba membangunkannya tapi ia tak kunjung bangun. Andrew merasa sekujur tubuhnya Ashley yang mengeluarkan keringat dan sangat panas. Ia pun segera membawanya ke kamarnya.
Andrew mengompres kepala Ashley dengan sebuah handuk kecil berwarna biru pastel. Setelah itu ia segera mematikan lampu dan tidur disebelahnya.
Paginya Ashley terbangun lebih dulu karena mendengar hujan deras yang terdengar. Ashley merasa kepalanya sangatlah sakit dan saat ia bangun handuk pun tiba-tiba turun dari kepalanya. Siapakah yang mengompresnya? Tentu saja Andrew.
Lalu ia melihat pakaiannya. Ini bukanlah pakaiannya. Astaga siapakah yang mengganti pakaiannya? Apakah jangan-jangan...
"AAAAAAAAAAA!!!!!!!" pekik Ashley sampai terdengar ke luar pintu apartmen-nya Andrew. Seketika Andrew pun langsung terbangun dan ikut duduk disebelahnya Ashley.
"Ada apa?!" Tanya Andrew panik. Ashley menengok dan menatap Andrew horor.
"S-siapakah y-yang menggantikan bajuku?"
This woman is bi*ch
"Apa kau lihat di rumah ini selain aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psyfia Boy
Romance‼️⚠️WARNING⚠️‼️ • Akan ada beberapa part yang mengandung unsur pembunuhan & penyiksaan dikarenakan isi cerita mengandung unsur tentang Psikopat sekaligus Mafia. *** Sekuat apapun aku berlari, akhirnya aku a...