Langkah kaki kecil itu melewati lorong di tempat kuliahnya. Ashley yang berjalan membawa beberapa buku itupun merasa tak ada apapun yang akan terjadi hingga saat di tikungan dia menabrak seseorang hingga buku-buku tebal yang dibawanya pun terjatuh. Dan ternyata yang ditabrak itu adalah sahabatnya sendiri, Courtney.
Betapa terkejutnya dia melihat sahabatnya itu karena selama liburan Courtney tak membalas pesan apapun darinya. Dan baru sekarang lagi mereka bertemu.
"Oh my gosh Courtney! Geez kemana saja kau? Kenapa kau tidak membalas pesan apapun dariku? Apa sesuatu terjadi padamu?" tanya Ashley khawatir.
Courtney hanya tersenyum lalu memeluk Ashley. "I miss you besties," ucapnya dengan begitu dalam. Ashley tentunya membalas pelukannya tak kalah erat. Kedua gadis yang bersahabat itu berpelukan hingga tak sadar air mata turun dari kelopak mereka. Padahal tak lama mereka berpisah namun rasanya seperti setahun.
Setelah itu keduanya berjalan bersamaan.
"Baiklah apa yang terjadi?" tanya Ashley. Courtney tersenyum malu-malu, mungkinmemang dia harus menceritakan kejadian 'itu' pada Ashley. Geram melihat Courtney yang tersenyum Ashley pun berucap,
"Hei aku menyuruhmu untuk bicara, bukan tersenyum. Apakah kembali dari Florida membuat kepalamu sakit?"
"Tidak, hanya ada sesuatu yang mengejutkan terjadi." jawab Courtney masih dengan senyumannya, kali ini berganti menjadi senyuman yang membahagiakan.
"Dan apa itu?"
"Aku kembali bersama Jake," jawabnya. Ashley terdiam. Langkahnya pun terhenti.
Courtney yang merasa Ashley tak lagi berjalan berdampingannya pun berhenti dan melihat ke arah belakangnya, disana Ashley menatapnya dengan bingung.
"Ada apa? Apa kau tak bahagia?" tanya Courtney.
Ashley menggeleng, "Tidak, bukannya aku tidak bahagia. Tentu aku senang kau punya pacar tapi Jake? Kau tidak pernah cerita tentangnya,"
Courtney mengangkat kedua bahunya, "Kau tidak pernah bertanya. Sekarang ceritakan tentang tanah kelahiranmu. Apakah bagus? Bagaimana rasanya?"
"Yah bagaimana ya, senang rasanya kembali. Bertemu keluargaku, mengetahui rahasia lain tentang keluargaku dan bersenang-senang sebelum aku pulang kesini. Hanya itu,"
"Hanya itu?"
"Ya hanya itu, apa yang kau harapkan?"
Courtney bergidik, "Entahlah, aku juga bingung."
"Oh my gosh Courtney what is happening to you huh?!"
Keduanya pun tertawa hingga depan kampus. Terlihat ada Jake yang sudah menunggu Courtney dengan pakaian yang cukup mempesona hingga penghuni kampus tak ada henti-hentinya 'centil' pada lelaki itu.
Jas berwarna abu-abu yang tidak dikancingi dengan dalaman kaus hitam polos, dan juga celana berwarna senada dengan jasnya. Tak lupa sepatu sneakers berwarna putih menambah kesan casualnya. Courtney sendiri memakai pakaian yang super biasa dan tidak fashionable menurutnya namun dimata Jake berbeda, dikerumunan orang saat ini hanyalah Courtney gadis paling cantik yang pernah dilihatnya. Ah bucin...
Ashley melihat Courtney yang terdiam membeku sembari melihat kekasihnya itu. Senyuman pun muncul, Ashley pun menepuk pundaknya Courtney dengan pelan.
"Hei ada apa denganmu? Disana itu pacarmu C! Pergilah dia pasti sudah menunggumu," ujar Ashley. Courtney pun memberikan buku-buku milih Ashley.
"Kutunggu ceritamu nanti!" Ucapnya agak sedikit teriak membuat Courtney memberikan jempolnya saja. Setibanya Ashley melihat Courtney yang dielus lembut rambutnya oleh Jake, para kaum hawa yang melihat itu pun merasa kecewa karena melihat kejadian itu. Dalam hati Ashley mengumpat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psyfia Boy
Romance‼️⚠️WARNING⚠️‼️ • Akan ada beberapa part yang mengandung unsur pembunuhan & penyiksaan dikarenakan isi cerita mengandung unsur tentang Psikopat sekaligus Mafia. *** Sekuat apapun aku berlari, akhirnya aku a...