🔪5🔪

11.1K 444 1
                                    

"Andrew lepaskan aku"

"Tidak," ucap Andrew tanpa mau membuka matanya.

"Andrew,"

Andrew pun membuka matanya menatap mata hazel Ashley. Entah kenapa Andrew mulai menyukai mata indah Ashley. Ia ingin selalu menatap kedua mata indah itu. Ia selalu ingin kedua mata itu hanya menatap dirinya dan di kedua mata itu hanya ada dirinya sendiri dan tidak boleh ada yang lain.

"Kau tahu? Aku akan selalu melindungimu mulai sekarang Ashley."

Entah kenapa jantung Ashley merasa mulai berdetak kencang. Pipinya belum merona hanya saja baru jantungnya saja yang bergoyang-goyang tanpa irama.

Menghiraukan ucapan Andrew yang menurutnya ngelindur, Ashley memilih untuk tidur. Andrew suka melihat kedua mata indah Ashley yang tertutup rapat dengan bulu mata lentiknya yang menambah kecantikan paripurnanya.

Entah bidadari turunan mana Ashley ini tapi Andrew mulai tertarik. Hanya tertarik dan tidak lebih. Karena keasikan menatap mata Ashley yang tertutup ia bahkan tidak mendengar suara dering ponselnya sendiri. Sampai akhirnya ia tertidur.

Cahaya pagi menerpa wajah Andrew. Kedua matanya perlahan terbuka. Tangannya tidak lagi merasakan tubuh seseorang. Dimanakah dia?

Dia siapa?

Tentu saja Ashley. Ia tidak melihat Ashley saat pertama kali bangun padahal ia berharap sebaliknya. Ia pun keluar kamarnya dan melihat pemandangan yang luar biasa.

(Ps:anggap aja itu hailee steinfeld yak. Bisa aja sih di crop bagian kepala cmn authornya males aja hehe)

Ashley yang berdiri di dekat jendela memakai salah satu kemeja Andrew. Cahaya sinar mentari menyinari dirinya. Entah apa yang sedang Ashley lakukan tapi Andrew merasa dirinya bergairah.

Ashley yang sedang duduk merasakan terpaan angin dan sinar mentari menyinari tubuhnya. Entah kenapa rasanya begitu menyegarkan. Lalu ia pun bangun dengan tubuhnya yang masih menghadap ke arah gorden putih tranparan itu. Rambutnya ia ke belakangkan dan merasakan terpaan angin. Tanpa ia sadari bahwa seseorang sedang memperhatikannya dari jauh. Dan seseorang itu adalah Andrew.

Andrew pun berdeham, Ashley yang mendengar dehaman seseorang langsung berputar dan melihat Andrew yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya sambil menyenderkan tubuhnya dengan miring dan kedua tangannya yang ia lipat depan dada.

"Apa yang sedang kau lakukan? Dan bukankah itu kemejaku?"

Ashley pun tersenyum dan berjalan ke arah Andrew.

"Iya ini kemejamu. Apakah aku boleh berkuliah hari ini?"

Andrew melihat ke arah jam dan mengangguk.

"Bisakah kau antar aku kerumahku? Aku perlu mengambil baju-bajuku dan buku-bukuku."

"Astaga kau merepotkan sekali. Cepat mandi sana!"

"Harusnya aku yang mengatakan itu bodoh!"

***

Kini Ashley sudah berada di apartmennya walau Andrew mengancamnya kalau ia bilang ke siapapun ia akan membunuhnya hari ini juga. Tentu saja Ashley tidak bodoh dan masih sayang dengan nyawanya jadi ia memilih untuk bungkamkan mulutnya.

Ashley mengganti bajunya dengan baju yang lebih baik dan lebih nyaman tentunya.

Andrew yang sedari tadi memainkan ponselnya hanya untuk menunggu Ashley akhirnya tidak bisa menahan lagi. Ia pun berjalan ke arah pintu kamarnya dan menggedornya.

My Psyfia BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang