Kaki kecil itu mulai memasuki pelataran dimana disamping kanan kirinya hanya ada makam bernisan. Ashley menatap ke sekelilingnya dengan penuh tanya dan raut wajah kebingungan. Kenapa, kenapa Anton membawanya kemari? Ke pemakaman? Bukan seperti ke rumah atau apalah lainnya?
Anton menggenggam tangannya Ashley dan membawanya memasuki lebih dalam ke area pemakaman.
"Mas ko kita kesini sih? Jangan bilang kalau--" Belum selesai Ashley berbicara mereka pun berhenti di depan dua makam yang bersampingan.
Anton tersenyum lirih kepada Ashley dan berkata, "Mereka, orang tua kamu." ucapnya.
Ashley kaget, rasanya seperti terkena kilatan petir. Selama bertahun-tahun, rahasia yang telah disembunyikan oleh keluarganya sendiri. Sofia Turner dan Rafael Robertson. Nama kedua orang tua yang Ashley tahu, yang kini sudah meninggal sejak lama. Beberapa tetesan air mata turun, tubuh Ashley sendiri lemas hingga jatuh ke atas tanah sambil menangis. Ia kira hari ini akan menjadi hari bahagianya namun hari ini menjadi hari terdukanya. Setelah bertahun-tahun kini ia mengetahui dimana orang tuanya?
"Jadi, jadi ini yang kalian sembunyiin dari aku? Kenapa disembunyiin? Selama bertahun-tahun, aku cari tahu siapa orang tuaku yang asli, tapi kalian dengan teganya-- I can't say a word. Aku kira hari ini bakalan jadi hari terbaik dalam hidupku tapi ternyata kebalikannya."
Anton yang mendengarnya sangatlah pilu, namun ada sesuatu yang harus dijelaskan olehnya.
"Al, jangan marah dulu. Ada alasan kenapa kita nyembunyiin ini dari kamu. Tolong ngerti."
"Alasan apa? Apa lagi mas? Apa lagi?!" tanyanya dengan mengamuk sambil menangis depan Anton.
Ashley menangis kencang. Frustasi dengan keadaan Anton pun memeluknya dengan hangat. Untungnya Ashley tidak bertindak macam-macam seperti di sinetron.
Dan dari kejauhan, seseorang yang membawaa mobil hitam rangeover hitam itu lagi-lagi muncul dan mengawasi keduanya. Kemanapun Ashley pergi pemilik mobil hitam itu selalu mengikutinya. Berpikir kapan dirinya akan menunjukkan diri, tak lama dia menjalankan kembali mobilnya dan pergi.
***
"Alasan kenapa kita semua nyembunyiin dari kamu adalah karena tante Sofia sendiri Al. Tante Sofia punya kekuatan melihat masa depan, dia melihat dimana kamu, tante Sofi sama Om Rafael ada didalam mobil bertiga. Om Rafael yang bawa mobilnya, tiba-tiba om Rafael nyangkanya tante Sofi selingkuh padahal kenyataannya engga, karena frustasi om Rafael ngebut dan kalian kecelakaan. Tante Sofi dan om Rafael kecelakaan sementara kamu selamat. Dari lama tante Sofi udah bilang ke mamah kalau dia bakalan nitipin kamu seandainya kejadian itu terjadi." jelas Anton memberi jeda dulu untuk beberapa saat.
Anton melihat ke arah Ashley, gadis disebelahnya itu duduk dengan tatapan lurus kosong namun mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutnya Anton. Ekspresinya layaknya orang kelelahan mengeluarkan air mata. Anton sendiri tidak tega melihatnya begini namun bagaimana lagi?
"Tante Sofi meminta mamah buat ubah nama kamu juga Al..." setelah Anton berucap lagi kali ini Ashley menengok. Membuat Anton sedikit tersenyum.
"Nama asli kamu sebenernya itu Gisella Franco."
Ashley tersenyum lirih dengan tetesan air mata yang kembali turun, "Gisella? Aku lebih suka Ashley. Mas, maaf aku tadi kayak orang gila. Aku kaya stress banget, aku nangis kejer. Ga seharusnya aku kaya begitu di depan makam kedua orang tua aku. Maaf."
Anton tersenyum dan mengusap kepala adiknya dengan lembut, "Iya ga apa-apa. Aku ngerti,"
Suasana hening untuk beberapa saat Ashley kembali berucap dengan lirih dan air matanya kembali turun, "Mas, aku rindu. Aku rindu orang tua aku yang asli, pengen banget ketemu mereka tapi aku tau dirumah ada keluarga yang bisa ngegantiin posisi mereka. Makasih udah mau jaga aku selama ini," ujar Ashley.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psyfia Boy
Romance‼️⚠️WARNING⚠️‼️ • Akan ada beberapa part yang mengandung unsur pembunuhan & penyiksaan dikarenakan isi cerita mengandung unsur tentang Psikopat sekaligus Mafia. *** Sekuat apapun aku berlari, akhirnya aku a...