Hari ini hujan tak berhenti untuk turun. Saat saat menyenangkan begini harusnya Ashley berada di kamar, menghangatkan diri dan tidur tanpa harus memikirkan tugas kuliah. Sayangnya itu hanyalah angan-angannya, buktinya kini ia berada di perpustakaan kampusnya untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh salah satu dosennya. Walau dosen itu tidak menyeramkan tapi bila tidak mengerjakan tugas yang diberinya, bahkan yang tadinya kucing bisa berubah jadi singa.
Ashley mendesah berat sambil melihat kearah luar perpustakaan yang masih saja hujan deras. Embunan yang berada di kaca jendela terlihat sangat indah saat itu, ahh apa dia jadi penyuka hujan juga sama seperti Andrew?
Ngomong-ngomong soal Andrew, apa yang sedang pria itu lakukan ya sekarang? Tapi kenapa harus peduli? Toh Andrew juga tidak peduli padanya, kalau peduli pasti Andrew akan melepaskan Ashley. Iya kan?
Karena merasa sedikit mengantuk Ashley akhirnya memutuskan untuk mengerjakan tugasnya sambil mendengarkan lagu agar tidak mengantuk.
Astaga, sekalinya memikirkan Andrew kenapa ia tidak bisa berhenti memikirkannya? Ada apa ini? Kenapa ia sama sekali tidak bisa fokus untuk mengerjakannya? Astaga ini semua gara-gara Andrew, pikir Ashley.
Sampai akhirnya pikirannya kembali ke kejadian dimana Andrew dan dirinya tertidur di dalam mobil sambil melihat pemandangan gunung itu. Kenapa juga posisinya harus seperti itu?
Blush
Setiap memikirkan kejadian antara harus bilang memalukan atau romantis itu membuat ia selalu blushing dan jantungnya berdetak lebih kencang. Bagaimana bila nantinya Ashley jatuh cinta padanya? Apa Andrew mau tanggung jawab?
"Heii! Sedang memikirkan apa kau hah?" panggil seseorang yang baru datang sambil melempar kacang yang sedang dimakannya.
Ashley hanya berdecih karena orang yang datang itu adalah Courtney.
"Kutanya kau sedang memikirkan apa sampai kupanggil dari pintu masuk kau tidak menengok-nengok hah?"
Apa? Apa Courtney gila? Bukankah di perpustakaan tidak boleh berisik? Bahkan ada papan perintahnya di pintu.
"Kau gila ya? Bukannya tidak boleh berisik ya?"
"Tidak apa-apa bagiku, perintah itu tidak berlaku bagiku. Hahahaha"
"Kau gila. Hey Courtney ada yang mau kutanyakan padamu"
Courtney yang sedang melihat-lihat keadaan perpustakaan langsung menengok kembali ke arah Ashley sambil memasukkan satu kacang pada mulutnya.
"Apa?"
"Menurutmu bagaimana tentang pria yang bila kau tidur dengannya, hanya tidur tidak lebih dan dia selalu memelukmu dari belakang. Tentu itu membuatmu nyaman bukan?"
"Apa ini? Aoa kau sedang jatuh cinta oada seorang pria?"
"Tidak aku hanya ... bertanya?"
Courtney terlihat mengembuskan nafasnya "Dengar, kau jangan terlalu bawa perasaan bila kau hanya tidur dengannya. Apa kalian sudah melakukan hal yang lainnya? Seperti jalan bersama atau hal lainnya? Apa dia melakukan hal yang membuatmu merasa antara menjijikan dan romantis? Apa dia blak-blakkan?"
"Astaga Courtney kau seperti wartawan saja. Yah aku dan dia pergi melihat pemandangan malam dua hari yang lalu dan kami tidur bersama dengan posisi yang terbilang cukup intim. Aku yang menindih tubuhnya, dan kami tidak melakukan apa-apa. Lalu terkadang ucapannya selalu membuat jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. Apa aku jatuh cinta padanya? Tapi dia cuek, itu sayangnya" jelas Lucy diakhiri dengan nada sedih.
Courtney menghembuskan nafasnya "Hey Ash, dengarkan aku. Setiap pria selalu menunjukkan cintanya dengan cara yabg berbeda-beda. Ada yang blak-blakkan, ada cuek juga. Kalau yang kau bilang dia cuek itu tandanya dia adalah pria yang setia dan tidak akan pernah berpaling darimu sekalinya jatuh cinta padamu. Aku yakin walaupun dia cuek seperti itu dia akan berubah saat kalian menjadi pasangan. Percayalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psyfia Boy
Romance‼️⚠️WARNING⚠️‼️ • Akan ada beberapa part yang mengandung unsur pembunuhan & penyiksaan dikarenakan isi cerita mengandung unsur tentang Psikopat sekaligus Mafia. *** Sekuat apapun aku berlari, akhirnya aku a...