🔪3🔪

14K 682 11
                                    

"Aku suka baumu,"

"Diamlah bodoh"

"Kau suka kan? Kalau tidak kau pasti sudah memberontak."

"Aku diam karena aku tidak mau kau tiba-tiba membunuhku karena aku memberontak"

Mereka kembali berdiam-diaman. Tak ada suara, hanya ada suara rintik hujan yang semakin besar. Andrew menghela nafasnya, membuat Ashley geli.

"Rasanya aku ingin membunuh seseorang" ucap Andrew. Ashley segera menengok dan menatapnya dengan tatapan peringatan dan horor.

"Tenang saja aku tidak akan membunuhmu hari ini."

Ashley kembali lagi dalam posisi sebelumnya dan bernafas lega tanpa Andrew ketahui.

"Mungkin dalam beberapa hari ke depan,"

Seketika bulu kuduknya kembali berdiri.

This man is asshole, batin Ashley.

Tiba-tiba suara perut Ashley terdengar. Pastinya terdengar karenya suara volumenya sangatlah besar. Ashley merasa malu semebtara Andrew tertawa kecil juga sok gentle.

"Pfft, ekhem. Jadi kau lapar? Ah iya tentu saja semalam tahananku belum kuberi makanan."

Ashley langsung mencubit paha Andrew dan berdiri lalu menatapnya sinis. Andrew langsung bangun dan mengelus-elus pipinya Ashley.

"Kau tidak perlu malu, mulai sekarang aku adalah pemilikmu dan kau tahananku. Bila kau lapar kau bilang saja jangan menahannya aku tidak mau kau sakit. Kalau kau sakit aku malah tidak enak untuk membunuhmu nanti,"

Aku lebih baik tidak makan saja kalau begitu, batin Ashley lagi. Andrew masih saja mengelus-elus pipinya Ashley dengan cepat Ashley singkirkan tangannya. Andrew tersenyum maklum lalu mengambil ponselnya.

"Hallo? Can i take order please? Okay, at room 3485. Andhika Gardner. Okay i will wait, thankyou"

Andrew pun menutup teleponnya.

"Siapa Andhika Gardner?"

"Mangsaku sebelummu"

Ashley menelan salivanya kasar. Tangannya sedikit gemetar namun tiba-tiba Andrew membawanya pergi sambil menggenggam tangannya dengan paksa sampai tubuh Ashley terpaksa berjalan cepat karenanya.

Andrew menyuruh Ashley untuk tetap di ruang tamu sampai room service datang membawa makanan sementara itu dirinya pergi ke kamar mandi untuk mandi. Ashley memencat tombol remot TV dan yang muncul kebanyakan channel tentang thriller, creepy pasta, psyco, dan hal-hal menjijikan lainnya. Ia pun mematikan TV dan beralih mengambil ponselnya.Ia melihat ke belakang, melihat apakah Andrew sudah keluar dari kamar mandi atau belum. Ia pun bangun dan berjalan mengendap-endap seperti pencuri ke arah kamar mandi. Mendengar apakah masih ada percikkan air didalam. Ashley pun berdeham,

"Ehem, Andrew apakah kau masih lama didalam sana?"

Andrew yang berada didalam kamar mandi pun mematikan showernya. "Kenapa memang? Tidak lama lagi aku keluar" jawabnya.

"Oh tidak, aku hanya ingin bertanya saja padamu. Lanjutin aja mandi kembang 7 rupa lu" ucap Ashley dengan memakai bahasa Indonesia di bagian akhir ucapannya. Didalam, Andrew tersenyum miring dan kembali menyalakan showernya.

Ashley dengan cepat menekan tombol 911 karena dengan itu ia bisa menelepon polisi dan memasukkan Andrew ke dalam penjara. Ia pun memencet tombolnya menunggu apakah polisi akan mengangkatnya atau tidak.

My Psyfia BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang