Mau tau apa yang Lay lakuin setelah balik dari RS?
Gua suka aneh menanggapi apa yang di omongin. Menurut gua itu gak penting dan malas untuk sekedar dijawab.'Key, kamu mau aku beliin apa? Anak kita mau apa? Nanti aku beliin'
'Eh, liat liat ada rujak key. Aku beli dulu ya '
'Aduh Key. Anak aku itu. Nanti kalo kenapa kenapa gimana?'
'Sayang,baby kita kok gak minta apa apa sih? Padahal aku seneng kalo dia manja.'
Liat kan? Gua mikir gini apa pas sekolah dia gak pernah belajar tentang masa janin dalam kandungan? Baru juga satu bulan. Belum ada minat untuk ngidam.
Sikap Lay juga berubah. Gak kaya dulu dingin minta di masukin kulkas.
Gua yang jadi istinya mah bersyukur banget malah. Iya dung bersyukur, udah berapa bulan tinggal bareng. Kaya tinggal sendiri. Ngomong seadanya.
Mau liat Lay ngelayain gua kaya apa?
Nih deh!
"Lay, buatin susu." Lay yang ada di samping gua langsung bangkit dari duduk menuju dapur.
Gak lama dari itu. Lay udah bawa susu yang gua mau. Biasa susu bumil itu loh.
"Ini sayang."
Sayang?
Iya kata sayang itu juga sekarang ada di sekitar kita. Romantis? Iya dong. Enak? Jangan ditanya lagi!!!
"Makasih,Lay"
"Iya"
Berlanjut lah kegiatan kita menonton acara TV yang isinya gosip sana sini.
"Lay" panggil gua.
"Kenapa?" Sambil menatap manik mata gua.
"Aku mau pindah alpartemen. Seenggaknya rumah gitu." Tanya gua ragu ragu. Ngerinya Lay gak setuju. Ini kan alpartemen Lay masalahnya.
"Pindah? Emangnya kenapa,sayang?"
Suka gimana gitu,diakhiri dengan kata sayang. Apa belum terbiasa? Entahlah."Ih kamu gimana sih. Aku kan lagi hamil. Kalo aku kecapean gimana? Belum naik lift. Belum lagi kalo lagi rame rame nya? " Cerocoh gua.
"Maaf sayang. Aku gak kepikiran kesana, sumpah deh." Sambil cengir gak danta. Tapi tetep manis.
Bisa aja nih^_^
"Hmm, jadi?" Tanya balik.
"Ayo cari dulu rumah yang cocok. Yang Deket sama kantor gapapa kan?"
"Gapapa ko."
••••
Keesokannya gua udah siap dengan stelan baju kantor. Karena kemarin gua izin karena gitu deh. Hari ini harus masuk, Chanyeol juga udah bilang gua harus masuk sekarang. Karena ada meeting penting sama perusahaan Lay.
Gak jauh jauh dari Lay.
"Aku berangkat duluan, Lay." Saut dari luar kamar. Lay itu masih tidur. Masih dalam dunia mimpi.
"T-tungggu Key." Saut Lay dari dalam kamar.
Gua rasa Lay buru buru mau nyusul gua deh. Dengan suara yang dia hasilkan dari dalam kamar itu gua bisa tau.
"Kenapa?" Tanya gua ke Lay. Lay baru aja buat pintu dengan tatapan tajam .
"Masuk. Kamu gak usah kerja." Dengan kata tegas. Tapi gak terpengaruh sama sekali ke gua.
"H-ha? Gak salah denger?" Jawab sambil bertanya tanya.
Lay jalan ke arah gua.
"Key,denger. Kamu lagi hamil, kerja kamu juga mondar mandir. Kehamilan kamu masih rentan,apa kamu gak kasih sama baby kita,hem?" Lay ngelus perut gua yang masih buncit."Aku belum siapa keluar dari kantor Lay." Semoga pemohon yang baik.
"Gak bisa Key. Apa uang yang aku kasih kurang? Besok kamu ajuin aja surat pengunduran."
"Gak gitu. Aku bisa saja baby dengan baik. Apa kamu meragukan aku?"
Memegang kedua tangan gua.
"Keyra. Aku mohon cuma sekali ini aja. Tunggu baby lahir, kamu boleh kerja lagi. Tapi..." Ambil seda sedikit yang bikin penasaran."Tapi apa?" Sama tegangnya.
"Tapi gak di tempat Chanyeol. Di kantor aku jadi sekertaris pribadi." Gua hempas tuh tangan Lay dengan kasar.
"Gak seru." Meninggalkan Lay ke ruang tamu.
"Ada yang salah? Kalo kamu kerja dengan Chanyeol. Gimana dengan baby? Siapa yang ngerawat? Apa kamu tega ninggalin dia yang masih baru lahir?" Bener juga apa yang di katain Lay.
Gua murung sendiri. Mikirin perkataan Lay. Apa gua yang egois?
Ngambil dagu untuk mendirikan kepala gua yang nunduk.
"Hey jangan murung gitu. Aku izin kamu masuk sehari ini . Tapi besok udah keluar,oke?"Gua menyapa manik mata Lay dengan senang.
"Makasih sayang" sambil memeluk tubuh Lay. Lay juga membalasnya dengan suka hati."Kamu tau gak, yank?" Panggil gua gak lepas dari pelukan Lay.
"Apa?" Jawabnya tak mengerti.
"Hmm... Badan kamu bau. Hoeak. Aku mau muntah gagara kamu. Minggir sana." Gua langsung ngibrit lari ke kamar mandi.
Gua baru nyium hal seperti ini. Lay itu bau. Bau banget! Apa hidung gua yang bermasalah atau emang bawahan baby.
"Sayang ih." Rengek Lay yang suka dengan apa yang gua katakan tadi.
"Jauh jauh Lay. Hoeak... Hoeakk" baiklah muntah masa kehamilan itu gak enak. Ditambah kepala yang pusing. Mencium aroma aroma juga gak enak.
"Oke." Sambil angkat tangan. Pergi gak tau kemana deh.
Begitu nya Lay. Gua bisa bernafas dengan lega. Gak ada bau yang aneh.
Keluar dari kamar mandi. Mata gua meneliti setiap sudut ruangan. Lay gak ada!!!
"Lay!!!!" Reflek gua teriak .
"Apa sih?!!!! Aku di kamar.!" Yahilah. Cuma di kamar bikin orang panik aja sih.
"Buatin aku susu Lay. Anak kamu minta papanya yang buatin."
"Tunggu." Lay keluar dari kamar. Masih pake handuk. Gua tau pasti dia abis selesai mandi. Karena denger suara teriak gua memanggilnya dia buru buru.
"Aduh, abs kamu bikin aku gak tahan." Oke gua gak ngerasa gua yang ngucapin kata itu.
"Iya dong aku kan rajin olahraga. Kamu mau pegang?"
"Sini sini." Tangan gua menyuruh Lay mendekat.
Lay berada di depan tubuh gua. Aduh surga dunia memang. Kapan lagi megang tuh abs yang aa--- susah di jelaskan.
"Geli ah Key. Udah ya,aku belum buat susu nih." Lay ngejauhin tangan gua dari tubuhnya.
Gua cuma bisa cemburut.
"Nanti lagi oke? " Melonggos pergi menuju dapur.
Akhirnya Lay dateng bawa susu vanila. Buat baby yang ada di dalam perut.
"Makasih " jawab gua.
"Sama sama sayang."
****
Lama up yah? Hehe yah begini lah. sibuk dengan tugas yang menumpuk.
Sekali lagi maaf.
Jangan lupa ya vomentnya.
Fighting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Lay
ФанфикKehidupan gua berubah menjadi 180°. Begitu gua dijodohin sama Lay. 18+ Baca yuk! Yang penasaran sama cerita aku.