23 (2)

2.1K 229 51
                                    

Author's POV

"Napa muka lo, Tae? Suram amat cem masa depannya Kuda." celetuk Jimin saat datang membawa semangkuk bakso di tangannya.

"Anjing lo ya." ucap Hoseok menempeleng kepala Jimin.

"Guk guk."

"Anjing!" Taehyung menjawab dengan girang.

"Bener! Kalo ini, meong..."

"Kucing!"

"Betul! Yang ini, ..." Jimin tidak bersuara.

"Hah? Kentut lo?"

"Ck, masa gitu aja lo gak tau?" ucap Jimin tak terima dan mengerucutkan bibirnya.

"Gimana tadi emangnya?" pinta Taehyung berusaha menebak.

"Nih, perhatiin yang bener makanya, ..."

"KAGA ADA SUARANYA, BEGO!"

"Ck, lo yang bego. Gampang padahal."

"Emang apaan?" sepertinya Taehyung sudah menyerah untuk menerka hewan yang diperagakan Jimin.

"Jerapah."

"Yeu, si tai." Taehyung menggerutu kesal kemudian menendang kursi Jimin dari bawah meja karena mereka duduk berhadapan di meja kantin.

Yang lainnya hanya terkekeh pelan memperhatikan Jimin yang tertawa puas dan Taehyung yang kesal.

Padahal pertamanya mereka ingin menanyakan perihal wajah Taehyung yang kusut, tetapi malah berakhir dengan kuis dadakan dari Jimin. Sambil melahap bakso di hadapannya, lelaki itu kembali melontarkan pertanyaan yang sama.

"Napa muka lo?"

Taehyung menyenderkan tubuhnya ke kursi, "Biasa, tugas. Makin kesini makin kesel gue sama itu bapak botak."

Namjoon tertawa sebentar, "Dibawa santai aja elah. Ribet banget lo."

"Santai pantat gue, Bang. Lo mah enak modal pinter, lah gue?"

"Lo kan juga modal. Modal bego." Yoongi menyela sembari masih memainkan handphonenya, membuat semua membenarkan ucapan lelaki berkulit putih itu sambil tertawa. Bahkan Jimin sampai tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya.

Taehyung berdecak kesal. Ia sudah kelas tiga bersama Seokjin, Namjoon, Yoongi, dan Hoseok dan sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian tengah semester satu.

Apalagi tugas yang menumpuk ditambah dengan ulangan harian dua kali dalam sehari membuat kepala Taehyung serasa mau pecah.

Seokjin, Namjoon, dan Yoongi masih bisa menikmati hidup mereka karena ketiga manusia itu tergolong jenius, tidak pernah belajar tapi nilainya selalu bagus. Lalu apa daya dirinya yang mempunyai IQ kurang dari 50?!

Yah, sebenarnya tidak serendah itu juga, karena sebenarnya Taehyung memang tidak terlalu baik dalam nilai akademik, tetapi ia ingin mewujudkan mimpinya menjadi dokter.

Dan hal itu sangat sulit dicapai mengingat dirinya yang seperti ini.

Ia bahkan berjanji pada dirinya sendiri bila ia berhasil menjadi dokter, ia akan mengadakan pesta besar-besaran untuk merayakannya.

"Kumpul aja yok mendingan." ucapan Jungkook membuyarkan lamunannya.

Semuanya mengangguk setuju, "Dimana?" tanya Yoongi.

"Biasalah, markas." jawab Jungkook enteng.

"Ck, akhirnya juga rumah gue yang jadi korban." seru Jimin malas.

[1] Tutor ; OSH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang