: TWO :

25 3 0
                                    

Tanpa dia sadari, total poin Nadin mencapai harga tiket konser RF yang mencapai ratusan ribu rupiah. Hanya bermodalkan otak dan keyakinan, ternyata Nadin bisa menggapai sepenggal impian itu tanpa mengeluarkan biaya mahal.

Padahal dulu dia sudah menabung yang sebagian hasilnya dia gunakan memberi tiket konser bila RF tour ke Tanah Air.

Sang pengirim meminta Nadin mengunjungi kantor milik pemerintah daerah yang menyediakan jasa penyalur paket baik impor maupun lokal pada tanggal H. Di sana dia harus menyerahkan data bukti bahwa dia berhak mendapatkan tiket.

Data bukti berupa sertifikasi dan kode QR asli dari akun resmi komunitas RF tersebut agar tidak terjadi penipuan. Setiap petunjuk yang diberikan seolah membuat Nadin harus mengikutinya dengan benar.

Sebab Nadin bersungguh – sungguh ingin bertemu RF dengan hasil kerja kerasnya yang murni.

Hari H, sepulang mengambil tiket. Ada perasaan lega dan belum lega di benak Nadin, dia memandang dua lembar tiket sambil duduk bersila di atas ranjang. Satu lembar sudah mahal apalagi dua lembar, cuma orang berdompet lebar mampu membeli tiket RF daripada orang biasa seperti Nadin.

Sesuai perintah pengirim pesan, dua tiket tersebut sengaja diberikan untuk dirinya dan orang terdekat Nadin. Alasan sang pengirim memberikan dua tiket khusus hoki yaitu konser  RF tempo ini bertajuk ‘ Your Close People’.  Namun Nadin bingung, tiket satunya lagi untuk siapa?.

Nadin membuka pintu perlahan, menemukan adiknya perempuan sedang memakan bakso yang dia beli dari sekolah. Bakso tersebut masih  hangat tapi kali ini Nadin tidak ada ketertarikan terhadap bakso yang hangat itu.

Nadin pecinta makanan atau minuman hangat namun pikirannya bercampur aduk dengan orang yang dia ajak nanti. Langkah pertama dia berniat mengajak Nasa, adiknya memang mengagumi RF namun rasa sukanya sangat berpihak pada band berbeda dari RF.

“ Sa, aku punya kabar baik.” Kata Nadin menarik kursi makan lalu mendudukinya.

“ Kabar apa?.” Tanya Nasa setelah menelan potongan bakso. Nadin merogoh tiket dari saku celana santainya. Tentu saja ada wajah terpukau pasca apa yang ditunjukkan oleh Nadin.

“ Dapat darimana? Beneran nih Red Fire konser di Indonesia?” Tanya Nasi melupakan baksonya sejenak.

“ Bakal diselenggarakan di Tangerang dua bulan lagi. Masih lama sih, tapi kamu mau tidak ikut nobar?.” Tanya Nadin memberikan selembar tiket ke tangan Nasa.

“ Aslinya pingin, hanya penasaran saja bagaimana RF jika dilihat dari dekat dan berhadapan dengan orang Indonesia. Lagu juga oke, tapi...”

Nasa mengambil jeda sambil menggigit bibir bawahnya.

“ Kayaknya waktu konser itu tabrakan dengan waktu aku melaksanakan penjelajahan besar. Bila aku tidak mengikuti, nasib naik atau tidak naik kelas akan terancam di raport semester.”

Senyum sumringah Nadin berganti senyum hambar, Nasa satu – satunya orang terdekat Nadin yang mengagumi RF.

Mungkin akan sulit jika dia mencari pengganti posisi Nasa.

“ Maaf ya kak, ini sudah kedua kalinya aku menyia – nyiakan hal yang aku suka setelah kejadian bulek kita kecelakaan sehingga aku batal nonton konser Booster Man demi mendahulukan kepentingan pribadi. Ingat gak kak? Waktu perjalanan ke gor kita malah disuruh langsung ke Bogor.” Gumam Nasa memasang tatapan sayu. Harapan dia bertemu Booster Man berakhir kelam.

“ Suatu saat kita bisa menonton bersama. Bila kamu tidak bisa jangan dipaksakan. Penjelajahan besar lebih penting daripada RF.

Konsekuensi-nya sangat berat jika tidak diikuti, dulu teman kakak ada yang tidak ikut sehingga nilai keterampilan terancam buruk.” Kata Nadin menyemangati adik semata wayangnya.

“ Iya kak. Suatu saat saja.”

Favorite thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang