Kini Keempat gadis itu ada dikantin sekolah, setelah sebelumnya menghabiskan waktu gabutnya di kelas sambil menunggu jam istirahat tiba.
Memangnya apalagi yang akan murid lakukan didalam kelas saat hari pertama masuk sekolah setelah sekian lama libur semester, paling hanya melakukan hal-hal yang membosankan, apalagi dalam keadaan kelas yang diacak mereka harus kembali menyesuaikan diri dengan teman sekelasnya.
Kia mengetukkan jarinya dimeja kantin, tidak habis fikir kenapa cowok itu harus ada disekolahnya. Sungguh Kia tidak tau apa yang terjadi, tapi melihat keberadaan cowok itu disini membuat ia menjadi gelisah.
Ranti menepuk tangan Kia, membuat Kia menatap kesal kearahnya
"Berisik Ki" Ranti memberitau
"Lo kenapa deh, abis liat anak baru ko jadi aneh gitu?" Dinda bertanya penasaran
"Gue biasa aja"
"Atau lo kenal sama anak barunya Ki?" Pertanyaan Dina membuat Kia menggelenggkan kepalanya dengan cepat
"Mungkin Kia terjerat pesona si anak baru" Ranti terkikik geli diakhir kalimatnya
"Gue bukan lo" Kia melemparkan sedotan yang ada ditangannya kearah Ranti, membuatnya mencebik kesal
"Kia kebiasaan deh, suka banget ngelempar barang yang ada ditangan"
"Untung yang dipegang Kia sedotan Ran, coba kalo samurai" Dinda mengatakannya sambil tersenyum geli
"Udah gue tebas lehernya Din" Ranti langsung memegang lehernya ketika mendengar jawaban dari Kia
"Sadis lo Ki" Perkataan Ranti diabaikan oleh Kia
"Kari kemana? Ko belum dateng" Kia bertanya sambil menatap kesekeliling kantin
"Gak tau nih, gue chatt juga belum di read" Dinda berkata dengan lesu
"Dia masih kesel karna gak sekelas sama lo kali Din" Dina mulai berspekulasi
"Mungkin juga dia keasikan main games" Kia turut memberikan pendapat
"Atau jangan-jangan dia lagi godain cewek lain dikelasnya" perkataan Ranti membuat ketiga pasang mata menatap tajam kearahnya
"Kalo ngomong suka gak disaring deh" Dina memprotes
"Untung temen gue lo" Dinda berkata jutek
"Gak yakin si kalo Kari godain cewek lain, gue denger anak gamers itu setia"
"Ya ampun Ki, lo percaya sama begituan? Denger ya! setia atau enggak itu udah tabiat orang. Jadi kalo tabiatnya emang gak setia mau dia gamers atau bukan tetep aja dia gak bakal setia" Ranti berkata dengan berapi-api
"Berarti kaya lo gitu ya Ran" Ranti mengerutkan kening bingung
"Ko gue?"
"Iya, lo kan gak bisa liat cowok ganteng berati itu juga udah jadi tabiat lo ya"
"Sialan lo Ki" Ranti mendengus kesal, membuat mereka yang ada disana tertawa geli
"Eh tuh Kari" Dina menghentikan tawanya saat melihat kedatangan Kari "tapi sama anak baru" Lanjutan perkataan Dina membuat mereka yang ada disana melihat kearah yang ditunjuk Dina
Kia memalingkan wajanya setelah melihat kedatangan kari dan anak baru itu, ia segera mengambil novel yang memang ia bawa dan membukanya agar bisa menutupi wajahnya dari cowok urakan itu
"Sorry ya telat, abis ngajak anak baru keliling sekolah" Kari berbicara saat sudah sampai dihadapan mereka, membuat Kia semakin erat menggenggam buku yang ada ditangannya
Kari kurang ajar, ngapain sih pake bawa anak baru itu kesini -Kia membatin
Kia tau bahwa kini Kari sudah duduk disamping Dinda sedangkan anak baru itu duduk tepat dihadapannya, karna memang tinggal dua tempat itu yang belum terisi.
"Kenalan dulu dong" Saran dari Kari membuat Kia tak henti-hentinya mengumpat dalam hati
Semuanya sudah memperkenalkan diri, tinggal Kia yang masih saja setia menutup wajahnya dengan novel
"Ki lo kenapa dah?" Kari bertanya penasaran, mereka berlima menatap aneh kearah Kia
"Ki taro dulu novelnya, ada yang mau kenalan" Dinda memperingati
"Ki gak sopan" perkataan Dina dan Dinda yang diabaikan Kia membuat Ranti gemas, Ia segera menarik novel yang ada ditangan Kia, membuat Kia terpekik kesal dan menatap tajam kearahnya.
"Elo.... Kia kan?" Pertanyaan dari anak baru itu membuat mereka yang ada disana memusatkan perhatian kearahnya. Kia menatap penuh permusuhan cowok yang ada dihadapannya itu.
"Loh, lo kenal Kia? Tapi tadi Kia bilang dia gak kenal sama lo" pertanyaan dari Dina hanya ditanggapi senyuman kecil oleh Dion
Dion tersenyum manis kearah Kia, membuat Kia mendengus kesal. Apa maksud senyuman itu? Dia pikir Kia akan terpikat oleh senyumannya gitu? Hah mimpi saja sana! Sampai kapanpun Kia tak akan pernah terpikat oleh cowok sialan itu.
Ya, tidak akan pernah.
♡♡♡♡
Dinda menyerahkan kantong berisi burger juga air mineral kepada Kia.
"Lo kenapa pergi gitu aja?"
"Iya Ki, lo bilang juga tadi gak kenal sama Dion, tapi ko Dion kenal sama lo?"
"Terus kenapa kayanya lo gak suka banget sama Dion sih?"
Berbagai macam pertanyaan dilontarkan oleh teman-temannya, membuat Kia mendengus malas.
Memang setelah cowok sialan itu tersenyum manis kearahnya, Kia memutuskan pergi dan kembali ke dalam kelas, padahal perutnya sudah berteriak minta diisi tapi Kia enggan berada satu meja dengan cowok itu."Bisa gak sih nanyanya satu-satu? lagian biarin gue makan dulu kenapa, perut gue laper nih"
"Itu mah salah lo sendiri, siapa suruh main kabur gitu aja" perkataan Ranti mebuat Kia mendengus kesal
"Jadi gimana?" Kia baru ingin menyesap minumannya saat Ranti menodongnya dengan pertanyaan
"Apanya yang gimana?" Kia bertanya polos membuat Dinda gemas
"Lo harus ceritain kekita, gimana kalian bisa saling kenal?"
"Gak ada yang menarik juga" Kia berkata tak acuh
"Gak perduli menarik atau enggak, yang kita mau lo cerita" Dina mulai memaksa membuat Kia mau tidak mau menceritakan pertemuannya dengan Dion dipesta ulang tahun sang kakak
"Tapi waktu kita kumpul, kenapa lo gak cerita sama kita?" Ranti bertanya setelah Kia menyelesaikan ceritanya
"Gak penting juga, ngapain gue cerita"
"Tapi Ki, Dion beneran adik kak Alex?" Dinda bertanya penasaran
"Kata kak Kinan sih gitu, tapi ya hampir dua tahun kak Alex pacaran sama kak Kinan gue belum pernah liat Dion, bahkan waktu gue nemenin kak Kinan kerumah kak Alex, gue gak liat ada dia disana"
"Lo nemenin kak Kinan kerumah kak Alex Ki?" Ranti bertanya takjub
"Iya, kenapa emangnya?"
"Lo gak sakit hati gitu ngeliat mereka mesra-mesraan sedangkan lo cuma dianggap nyamuk pengganggu" Kia melemparkan botol kosong kearah Ranti
"Sialan lo" umpat Kia sambil mencebik kesal
Ya, teman-temannya itu memang tau bagaimana perasaan Kia terhadap pacar kakaknya. Karna Kia akan selalu menceritakan apapun kepada mereka jika ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.
Kecuali saat ini, saat ia merasa gelisah karna kehadiran Dion disekitarnya. Ditambah saat cowok itu memberikan senyum manis kepadanya, ia kesal tapi jantungnya justru berdebar.
Kia tak tau apa yang sebenarnya terjadi? Mungkin itu efek karna rasa bencinya kepada cowok itu.
Ya, itu pasti efek karna rasa bencinya.
Semoga saja begitu...
KAMU SEDANG MEMBACA
About Feelings
Teen FictionKiara tak pernah merasa bahwa hidupnya berarti, karena orang tuanya yang seakan tak perduli. Hingga ia bertemu dengan Dion "Cowok konyol" yang menimbulkan rasa tak suka pada pertemuan pertama mereka di pesta kakaknya. Tapi siapa sangka, cowok yang a...