19. Jawaban

29 4 0
                                    

Dion mecekal pergelangan tangan Kia saat melihat gadis itu akan meninggalkannya, ia mengulum senyum ketika melihat wajah Kia yang tertekuk kesal.

"Mau kemana?" Tanyanya lembut

"Pergi" Kia berujar ketus, kesal dengan sikap Dion sebelumnya

"Kenapa pergi?"

"Kan lo gak mau deket-deket sama orang gila kaya gue"
Dion mengerutkan keningnya mendengar ucapan Kia

"Siapa yang bilang lo gila?"

"Udah ngatain gue, gak sadar diri lagi" Kia mlengos, malas berlama-lama menatap cowok itu.

"Gue gak ada bilang kalo lo gila Kia, gue cuma kaget. Kenapa lo yang biasanya jaim tiba-tiba jadi berani kaya gitu?"

Kia kembali menatap Dion, wajahnya yang tadi kesal bersemu merah. Malu dengan sikapnya sendiri "Gue aneh ya?"

Dion menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Kia "Enggak, lo sama sekali gak aneh" ia membawa Kia untuk kembali duduk

"Kenapa tiba-tiba jadi kaya gini?" Tanyanya penasaran

"Disuruh Dinda, katanya gue harus nyamperin lo duluan buat minta maaf supaya lonya gak marah lagi sama gue" Dion tersenyum geli mendengar jawaban Kiara

"Emang siapa yang marah sama lo sih Ki?"

"Elo lah, buktinya dari kemaren lo nyuekin gue" Kia berujar kesal

Dion menyelipkan rambut Kiara yang tidak terikat kebelakang telinga gadis itu sambil tersenyum simpul, membuat pipi Kiara merona.

Ahh, mereka ini kan belum jadian. Tapi mengapa sudah seperti orang pacaran saja sih. Kan Kiara jadi senang.

"Gue gak marah Ki, cuma sedikit kesel aja. Maaf kalo gue kekanak-kanakan"
Kiara menggelengkan kepalanya "Gue yang salah, harusnya gue yang minta maaf. Maaf udah ngusir lo gitu aja"

"Udahlah, gak usah maaf-maafan. Belum juga lebaran" Kia memukul bahu Dion saat mendengar perkataan cowok itu "ngeselin!" Ujarnya sambil mencebik kesal

Dion tertawa geli melihat Kia yang bersungut-sungut kesal, ia menarik gemas hidung kiara. Membuat gadis itu memekik terkejut

"Sakit ihhh" Kia menatap tajam Dion

"Abisnya lo gemesin banget" Dion berujar tanpa rasa bersalah, membuat Kia mendengus keras

"Ko lo bisa ada disini Ki?"

"Iya, kan gue niatnya mau kerumah lo abis olahraga. Ternyata malah ketemu lo disini"

"Kan gue udah bilang, kalo jodoh pasti bertemu" Diam-diam Kiara mengamini dalam hati perkataan Dion

Kia menatap dalam Dion, menimbang-nimbang sesuatu yang ingin ia bicarakan. Haruskah ia mengatakannya sekarang atau nanti saja?

"Ki"

"Hah?" Kia tersentak saat mendengar panggilan Dion

"Malah ngelamun, cari makan yuk! Gue laper nih" Dion menarik tangan Kia, membawa gadis itu melangkah bersamanya.

Kia menatap tangannya yang ada dalam genggaman Dion, ia tersenyum kecil. Dalam hati, kia berdoa semoga Dion akan selalu ada disampingnya.

"Yon" Kia menghentikan langkahnya, membuat Dion mau tak mau melakukan hal yang sama. Ia menatap bingung kearah Kiara yang terlihat gelisah.

"Ki, lo ken-"

"Gue suka lo" Dion terpaku mendengar ucapan Kia, ia menatap dalam gadis itu. Meyakinkan diri bahwa ia tak salah dengar.

About FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang