21. Terserah Bikin Menyerah

39 5 0
                                    

"Berangkat sekarang?" Kia bertanya saat sampai dihadapan Dion yang sedang duduk di ruang tamu.

"Iya, orang tua kamu mana?" Dion bangkit sambil menanyakan keberadaan orang tua Kiara.

"Pergi" Kia menjawab tak acuh.

"Liburan?"

"Iya. Ayah sama bundakan selalu sibuk kerja, jadi setiap weekend biasanya mereka selalu nyempetin waktu buat ngajak kak Kinan pergi"

"Kamu?"

"Aku kenapa?" Kia bertanya sambil memeriksa isi tas kecilnya, memastikan tak ada barang yang tertinggal.

Dion berfikir sejenak sebelum bertanya, ia mengingat kembali saat Keluarga Kia mampir ke kediamannya sebelum  pergi liburan ke Yogjakarta. Saat itu Kiara juga tak ada diantara mereka, apa Kia memang tidak pernah ikut keluarganya pergi berlibur?

Ia menatap figura yang ada didinding ruang tamu keluarga Kia, selalu penasaran mengapa tak ada Kia di dalam foto keluarga itu. Tidak mungkin jika saat itu Kekasihnya belum lahir, melihat usia Kinan didalam foto itu sekitar lima tahun berarti seharusnya Kiara sudah ada dan berusia sekitar dua tahun.

"Kamu gak ikut liburan sama keluarga kamu?" Kia terdiam ketika mendengar pertanyaan Dion, matanya menatap dalam cowok itu  "Enggak"

Satu kata, dan setelahnya Kia lebih memilih beranjak meninggalkan Dion menuju halaman rumahnya. Ia belum siap meceritakan hubungan antara dirinya dan orang tuanya, tidak untuk saat ini.

Dion menghela nafasnya, sadar bahwa Kia belum siap terbuka pada dirinya dan ia memaklumi hal itu. Karena seperti Kia, Dirinya juga belum siap terbuka kepada gadis itu. Dion melangkah menyusul Kia, ia menghentikan langkahnya saat melihat gadis itu mengerutkan keningnya di beranda rumah.

"Kenapa?" Dion bertanya saat melihat wajah bingung kekasihnya.

"Kamu nyolong mobil papah kamu ya?" Kia menuding sambil menyipitkan matanya, membuat Dion tergelak atas tuduhan yang dilontarkan kekasihnya itu.

"Ya Allah Ki, ini aku minjem bukannya nyolong" Dion berkata sambil berusaha meredakan tawanya.

"Emang motor kamu kenapa?"

"Gapapa, aku mau buat kamu merasa lebih nyaman aja kalo pake mobil"

"Pake motor juga nyaman, kan aku jadi bisa meluk ka~ ups" Kia menutup mulutnya dengan keduan tangan saat ia sadar bahwa ia kelepasan bicara.

Matanya menatap sengit Dion yang sedang tertawa geli.

"Ohh jadi kamu mau modus ya?" Dion menggoda Kia sambil mengangkat satu alisnya.

"Apaan sih?!" Kia berkata ketus

"Kalo kamu mau peluk aku gak perlu nunggu dibonceng, sekarang juga bisa. Aku mah ikhlas kalo dipeluk-peluk sama kamu" Dion masih menggoda sambil menunjukan seringainya, ia merentangkan tangannya menunggu pelukan dari gadis itu, membuat pipi Kia bersemu.

"Dasar Gila!!" Kia melangkah kesamping mobil, ia berusaha membuka pintu penumpang namun terhenti begitu ia menyadari sesuatu.

"Kuncinya belum aku buka sayang"

Ahhh rasanya Kia ingin diangkat ke khayangan saat ini juga.

¤¤¤¤

"Kita mau kemana?"

Sudah hampir satu jam mereka mengelilingi jalanan ibu kota, membuat Kiara merasa lelah.

"Kamu maunya kemana?" Kia membulatkan mulutnya mendengar pertanyaan Dion.

About FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang