14. Bimbang

29 8 1
                                    

Selesai pelajaran olahraga, Kiara dan ketiga temannya memilih mengistirahatkan tubuh dibawah pohon rindang yang berada dipinggir lapangan. Untungnya pelajaran olahraga adalah jam pelajaran terakhir, jadi mereka bisa berleha-leha tanpa harus memikirkan pelajaran selanjutnya.

"Aahh capek banget" Ranti mengeluh sambil memijat-mijat kakinya "beli minum kee Ki" Ucapnya sambil memandang Kia dengan tatapan memohon

"Apaan lo? Gue juga masih capek" Ranti mencebik mendengar jawaban Kia

"Ranti hauuus" Ranti merengek seperti anak kecil

"Gue juga ahh.." Kia terpekik saat sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.

"Nih" Ia menoleh saat mendengar seruan seseorang, dilihatnya Dion berdiri dibelakangnya dengan sebotol minuman dingin yang cowok itu ulurkan padanya

Sambil mengucapkan terima kasih, Kia menerima minuman yang Dion berikan

"Buat gue mana? Masa cuma Kia doang yang dikasih minum" Ranti memprotes sambil menadahkan tangannya kearah Dion

Dion memberikan kantung plastik berisi air mineral yang diterima Ranti dengan bibir mencebik

"Kia dikasih minuman isotonik, masa kita cuma air mineral" lagi-lagi Ranti mengeluarkan protesannya

"Iya dong, kan untuk Kia harus yang spesial" Dion berujar sambil tersenyum kecil

"Orang mah bilang terima kasih udah dibeliin Ran, ini malah protes terus" Dinda menasehati sambil membuka tutup botol yang ada ditangannya

"Iya deh, makasih"

"Idih, gak ikhlas banget gitu ngucapinnya" Dina menggeleng melihat kelakuan Ranti

"yang  penting ngucapin" Ranti berujar santai, ia memperhatikan Dion yang sedari tadi tak melepaskan tatapannya dari Kiara

"Dion! ngeliatin Kiaranya santai aja kali, itu biji mata sampe mau keluar" Ranti tertawa geli melihat Dion yang menggaruk tengkuknya salah tingkah

"lo iseng banget sih Ran"

"Tau nih Ranti, liat tuh Dion sama Kia mukanya sampe merah gitu" Dinda dan Dina ikut tertawa menanggapi perkataan Ranti, membuat Kia melotot kesal kearah mereka

"Abisnya si Dion ketauan banget kalo lagi naksir sama Kiara"
Dion tersenyum kecil menanggapi ucapan Ranti

Dion sudah biasa digoda seperti itu, karna memang ia sudah dekat dengan teman-temannya Kiara.

"Kari mana?" Dinda bertanya saat sadar kekasihnya tidak bersama Dion

"Oh, tadi katanya dia ada urusan jadinya pulang duluan" Dinda mencebik mendengar jawaban Dion

"Ko dia gak bilang sama gue? Terus gue pulang sama siapa?"

"Minta jemput sama kang Supri lah Din" Ranti memberi saran

"Kang Supri gak masuk, anaknya lagi sakit. Lagian gue berangkat bareng Kari harusnya pulang juga sama dia, ini kenapa gue malah ditinggal?" Dinda berujar kesal

"Pacar lo kan emang gitu Din, sok sibuk! Palingan juga sibuk sama gamesnya" jawaban Ranti membuat Dinda semakin kesal

"Ranti!!" Dina mendesis sambil memelototkan matanya kearah Ranti "Jangan dengerin Ranti Din, bisa aja Kari emang lagi ada urusan penting, makanya dia buru-buru pulang" lanjutnya mencoba menenangkan Dinda

"Tau ahh bete"

"Karna lo lagi bete, gimana kalo kita jalan-jalan dulu. Nonton atau kemana gitu?" Ranti memberikan saran dengan antusias, yang disetujui oleh Dina

About FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang