11. Curhatan Kiara

25 10 0
                                    

Kiara mengacak kasar rambutnya, pengakuan Dion membuatnya gusar. Cowok gila itu tidak mungkin serius dengan perkataannya kan?

Mana mungkin Dion jatuh cinta dengannya? Tak pernah ada kesan baik disetiap pertemuan mereka, jadi bagaimana bisa cowok itu mencintainya?

Walau Dion seringkali menggodanya, tapi Kia fikir itu hanya keisengan semata, ia tidak pernah menyangka bahwa Dion benar memiliki rasa untuknya

Yang Kia sesali adalah dirinya yang mudah berdebar jika mendengar godaan Dion dan kini ia gusar karena pengakuan gila cowok itu

Kiara menyadari bahwa dirinya senang mendengar godaan Dion yang ditujukan untuknya, meski ia selalu berusaha untuk menampik rasa itu

Kia sudah salah dengan menyukai pacar kakaknya dan ia tidak mau menambah kesalahannya jika harus mencintai adik dari pacar kakaknya itu

Kenapa perasaan Kiara selalu ditempatkan pada orang-orang yang salah?

Sekarang ia dibuat bingung, masihkah ia menyukai kak Alex atau ia telah jatuh hati pada Dion?

"Arrggghhh" Kia berteriak frustasi, ia tak mengerti dengan perasaannya sendiri

Pada siapa ia harus bercerita tentang masalahnya ini?

Kia mengambil ponselnya, ia menghela nafas kasar sebelum memencet gambar telefon yang ada disana

"Assalamualaikum dengan Adinda disini, ada yang bisa Adinda bantu?"

"Wa'alaikumsalam saya Kiara Nindiana Bilqis, bidadari dari kayangan"

"Najis, udah kaya mimi peri lo"

"Sialan!" Kiara mengumpat mendengar perkataan Dinda disebrang sana

"Kenapa Ki?" Kia menggigit kuku jarinya mendengar pertanyaan Dinda

Haruskah ia cerita?

"Ki ada apaan malem-malem telefon gue?"

"Lo belum tidur?" Kia mendengar Dinda mendengus diujung telefon

"Lo sakit ya Ki? Pertanyaan lo retorik banget. Cepetan deh lo mau ngomong apaan?"

Aduuh cerita gak ya? Kiara membatin

"Ki gue tutup nih telefonnya!" Ancaman Dinda membuat Kia reflek berteriak "Jangan!!"

"Ya makanya lo yang jelas dong mau ngomong apaan?"

Kia mendesah pasrah sebelum bertanya "lo gimana sama Kari? Udah baikan?"

"Dih? Tumben banget lo nanya ginian"

"Udah sih jawab aja" Kia berseru kesal

"Udah, kenapa emangnya?" Dinda bertanya penasaran

"Gapapa cuma nanya aja" Kia menghela nafas terlebih dahulu sebelum kembali bertanya "lo kenapa bisa suka sama Kari?"

"Hah?"

"Maksud gue, apa istimewanya Kari sampe lo bisa suka sama dia?"

"Kenapa lo tiba-tiba nanya itu?" Dinda bertanya bingung

"Jawab aja si Din" Kia berujar gemas, Kesal dengan Dinda yang menjawab pertanyaan dengan petanyaan lagi

"Hmm,, karna Kari baik" Dinda menjawab dengan nada tidak yakin

Kia memutar bola matanya malas mendengar jawaban Dinda "gue juga tau Kari baik, kalo jahat gak mungkin gue jadiin temen"

"Ihh maksud gue tuh dia baik banget" Dinda berusaha membela

About FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang