[11] This Jerk!

8.4K 375 3
                                    

Setelah berkendara selama 45 menit, akhirnya mobil yang membawa Michelle tiba di depan rumahnya.

Satpam yang sedang berjaga langsung membukakan pintu gerbang dan terkejut begitu Michelle membuka jendela di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satpam yang sedang berjaga langsung membukakan pintu gerbang dan terkejut begitu Michelle membuka jendela di sebelahnya. Tentu saja dia terkejut, mobil ini belum pernah sekalipun datang ke rumah dan sekalinya datang, Michelle ada di dalamnya. Tak menunggu lama, Michelle turun dari mobil disusul dengan Alan yang menyamai langkahnya kemudian.

"Pah, Mah, Michelle pulang!" Teriak Michelle begitu memasuki rumah.

Suara langkah terdengar dari lantai dua dan sosok Aris serta Liyana muncul untuk menyapa putri kesayangan mereka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah terdengar dari lantai dua dan sosok Aris serta Liyana muncul untuk menyapa putri kesayangan mereka itu. Mereka langsung berpelukan layaknya teletubies, sampai akhirnya kedua orang tua Michelle menyadari ada sosok lain yang tengah mengamati mereka dengan sebuah senyuman.

Aris memakai kacamatanya untuk memastikan siap orang itu. Betapa kagetnya dia begitu ia menyadari kalau orang itu adalah Alan. "Mr. Crawford?!"

"Just call me Alan." Alan pun menghampiri ketiga orang itu dan mengulurkan tangannya pada Aris, kemudian ke Liyana. "Nice to meet you."

"Nice to meet you." Aris masih agak syok mendapati CEO muda nan terhormat itu sedang memijakkan kaki di rumahnya. "What are you doing here?"

"There is something that I want to talk to you. Can we talk, Mr. Lee?"

"Ah, yes! Please have a seat."

Aris membawa Alan untuk duduk di sofa yang berada di ruang tengah, sementara Michelle pergi ke kamar untuk membersihkan diri dan Liyana pergi ke dapur untuk meminta dibuatkan minuman ke pembantunya.

"So..." Aris membuka pembicaraan terlebih dulu. "How can my daughter come with you?"

"Oh right! Honestly, I did pick up your daughter when she was hanging out with her friend. There is something I want to talk about and it also concerns your daughter." Jelas Alan.

Aris langsung tahu kemana arah pembicaraan ini. Pasti Alan ingin membicarakan tentang lamarannya kepada Michelle yang mereka tolak itu. Merasa sedikit bersalah, Aris berpikiran negatif kalau-kalau penolakan itu berakibat buruk dengan hubungan perusahaannya dengan perusahaan milik keluarga Crawford. Sekarang saja perusahaannya sudah berada di ambang batas kebangkrutan, jangan sampai masalah itu semakin menambah beban yang harus mereka tanggung.

He Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang