[2] Tonight The Story Begins

17.2K 617 16
                                    

Michelle menarik kopernya dengan langkah gontai dan sempoyongan. Pasalnya pinggangnya terasa linu dan pegal-pegal setelah menempuh perjalanan ke New York yang lebih dari 20 jam itu. Bisa kalian bayangkan seperti apa rasanya duduk di dalam pesawat selama lebih dari 20 jam!

"Are you okay?" Tanya Reno sembari melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Ia kasihan sekaligus geli melihat wajah Michelle yang sudah kusut.

["Apa kau baik-baik saja?"]

"Menurut Mas?"

Reno terkekeh melihat reaksi adiknya sambil mengacak-acak rambutnya. "Yaudah, kita langsung keluar aja. Kata papah jemputan kita udah datang."

"Oke." Mereka berjalan menembus lautan manusia yang sedang mondar-mandir menyusuri tujuan masing-masing. Bandara memang selalu sibuk, kapanpun itu.

Setelah meminta pemindahan jadwal pemotretannya, Michelle akhirnya memastikan diri untuk memenuhi panggilan ayahnya itu. Ia berangkat berdua dengan Reno, sedangkan kedua orang tuanya terlebih dulu terbang ke New York karena ada beberapa pertemuan yang harus diurus. Apapun itu, Michelle tidak mengerti, yang penting ia ingin acara besok cepat selesai sehingga ia bisa kembali lagi ke Indonesia.

"Iya, Pah, Reno sama Michelle baru keluar dari bandara."

"..."

"Berarti kita langsung ke hotel?"

"..."

"Oke, Pah."

Reno memutuskan teleponnya dan beralih ke Michelle. "Kita langsung ke hotel katanya."

"Bagus deh, Michelle udah capek banget mau istirahat." Jelas Michelle dengan sedikit menggerutu. Reno hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya itu.

Begitu melihat seorang laki-laki paruh baya membawa papan nama yang bertuliskan 'Reno Novian Lee', mereka berdua langsung menghampiri orang itu dan pergi menuju mobil yang sudah disediakan oleh ayahnya.

"Well, dimana kita nginap?" Tanya Michelle begitu mobil yang mereka tumpangi telah melesat keluar dari bandara. Penuh harap kalau hotel yang akan mereka tempati adalah hotel berkelas.

Reno mengulas senyuman. "You will like it."

["Kamu pasti suka."]

"Really?! Dimana?!"

"Mandarin Oriental-"

Belum sempat Reno menyelesaikan kata-katanya, Michelle terlebih dulu memekik kegirangan layaknya balita yang hendak dibawa ke taman hiburan. Bahkan supir yang sedang fokus ke jalan dibuat kaget olehnya. Kampungan? Ya, Michelle tidak peduli dengan itu. Siapa orang yang tidak bahagia akan bermalam di hotel yang memasang tarif lebih dari Rp10.000.000/malam itu?

Setelah menunggu lumayan sabar di mobil, akhirnya mereka tiba di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi ke langit. Here it is.

 Here it is

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang