[30] Tide Up (III)

6.5K 339 24
                                    

"It's done." Seru Sean setelah memastikan kalau hasil karyanya sudah sempurna.

["Sudah selesai."]

"Thanks."

["Terima kasih."]

"Never mind. So, you're not going to put this?" Tanya Sean sembari menunjuk hair comb yang Andrew berikan tadi.

["Tidak apa. Jadi, kau tidak akan memakai ini?"]

Michelle terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Just leave it like this."

["Biarkan saja seperti ini."]

"Alright." Sean mengangguk.

["Baiklah."]

Michelle sudah menuruti perkataan laki-laki itu yang mendadak meminta dirinya untuk merubah tatanan rambut. Lain menggerai, Sean malah menata rambut Michelle menjadi half-up half-down agar tidak terlalu polos. Selain itu, Michelle juga memutuskan untuk tidak memakai hair comb pemberian Andrew. Kenapa? Karena Alan lah penyebabnya.

Michelle tidak habis pikir dengan laki-laki itu. Untuk sesaat dia mengizinkan Michelle untuk memakainya, namun kemudian ia mendadak terlihat sangat tidak suka—bahkan sampai terdengar umpatannya—dan pergi dengan menyuruh Michelle mengganti tatanan rambut. Apa ia tidak suka dengan tatanan rambut Michelle malam ini? Kalau iya, seharusnya ia mengatakan itu sejak awal.

Tidak mau semakin pusing, akhirnya Michelle memutuskan untuk kembali bergabung ke tengah pesta. Tentu diikuti Sean yang langsung hilang entah kemana sesaat setelah mereka masuk ke keramaian itu. Michelle agak terkejut ketika seseorang tiba-tiba meraih lengannya. Ia pun menoleh dan mendapati Reno sudah berdiri di belakangnya.

"Dek kamu udah dicariin." Ucap Reno sebelum Michelle membuka mulut.

"Acaranya udah mau dimulai." Tambahnya seakan tahu apa yang akan Michelle katakan. Akhirnya Michelle mengangguk dan mengikuti Reno berjalan ke tengah-tengah pesta, tepatnya di tengah lantai dansa yang berwarna seperti papan catur.

Michelle bisa melihat kedua orang tuanya, Linda serta Jonathan, juga Alan yang sudah berdiri menunggu kehadirannya kembali. Alan menjadi orang pertama yang menyadari kedatangan Michelle dan laki-laki itu langsung tersenyum begitu tatapan mereka bertemu. Michelle pun menghampiri Alan dan berdiri di sebelahnya.

"Am I taking too long?" Bisik Michelle.

["Apa aku terlalu lama?"]

"Don't worry, we aren't in a hurry anyway." Michelle hanya mengangguk pelan.

["Jangan khawatir, lagipula kita tidak terburu-buru."]

"Ladies and gentlemen." Jonathan mengawali untuk mendapat semua perhatian dari tamu yang ada di pesta itu.

"First of all, I would like to thank all of you for attending our party tonight. It's a happy moment for us, especially for my grandchild and for my daughter-in-law." Ujar Jonathan sembari menatap Alan dan Michelle. Alan langsung meraih pinggang Michelle sembari tersenyum.

["Pertama-tama, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua karena sudah hadir dalam pesta kami malam ini. Acara yang membahagiakan bagi kami, terutama bagi cucuku dan bagi calon menantuku."

"Alan and Michelle will be officially engaged and we ask you to come to be witnesses of their engagement tonight. I really hope that this will be a good start for both of them. So once again, thanks for coming to our party." Jonathan pun menutup ucapannya dengan diwarnai oleh gemuruh tepuk tangan dari para tamu pesta.

He Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang