Bag 17

836 165 16
                                    

"Hati-hati dengan mulutmu! Jaga bicaramu, pelayan!" damprat Seo Hyun sangat tidak menerima pengakuan itu.
"Kau yang harus menjaga bicaramu! Aku shock saat melihat hasil test DNA antara kami dengan Shin Hye dengan kecocokan 90% lebih, sebab aku tidak bisa menerima hasil itu. Bahkan ibumu sampai terjatuh pingsan. Tapi jika melihat sikapmu ini, aku percaya dengan hasil test DNA itu. Memang kau bukan darah daging kami." pintas Tn Seo membuat Seo Hyun seketika duduk di lantai di kaki Tn Seo.
"Aniyo, Appa! Wanita itu gila. Jangan percaya yang dikatakannya. Aku tetap anakmu apa pun yang terjadi. Supaya dia tidak mengacau, pecat saja dia, Appa." pintanya memeluk kaki lelaki yang selama ini ia kenal sebagai ayahnya.
"Seo Hyun-ah, Cha Suk Mi, kalian pulang! Kita bicarakan ini di rumah. Yeobo, ayo kita pulang! Biar Yong Hwa yang menemani Shin Hye." Ny Seo memaksa bangun dari baringnya.
"Nde, Eommonim. Biar aku yang menjaga Shin Hye." angguk Yong Hwa.
"Andweyo, Eomma! Jangan suruh Oppa menunggui pelacur itu." teriak Seo Hyun, tapi lalu Tn Seo menamparnya untuk membuatnya patuh.

Dan mereka beriringan keluar dari kamar, tidak ada yang membangkang lagi. Tn Seo dikawal selalu oleh 2 orang pengawal setianya, lelaki berbadan besar. Jika terus membangkang mereka itulah yang akan mengurusnya.

Yong Hwa kaget tak terkira dengan semua yang baru saja disaksikannya. Seperti mimpi saja. Beberapa saat ia hanya terdiam di kursi tunggu ruang ICU. Tapi lalu ia berdiri melangkah mendekati pintu kaca ruangan yang tidak bisa dimasuki sembarang orang selain tim medis. Setiap kali ia hanya mengintipnya dari pintu untuk melihat kondisi Shin Hye di dalam.
"Bangunlah cepat, Shin Hye-ya! Aku merindukanmu. Kau tahu, baru saja aku menyaksikan hal yang sangat tidak kuduga tentang Seo Hyun. Kau harus tahu tentang ini, Shin Hye-ya." gumamnya. Tiba-tiba tenggorokannya seperti tercekik.

Ia mengingat semua kemalangan gadis itu. Kekejaman Seo Hyun kepadanya, dan yang tidak bisa ia lupakan saat acara babby shower beberapa hari yang lalu. Saat itu Yong Hwa ikut-ikutan berlaku kejam terhadap Shin Hye hingga membuatnya menangis. Ia tidak berdiri tegak dihadapannya untuk membela ketika teman-teman Seo Hyun menghina perut buncitnya.
"Aniyo, Shin Hye-ya! Mianheso. Mainhe... aku membiarkanmu berjuang sendiri menghadapi cemoohan orang terhadap bayi kita. Bangunlah, lalu hukumlah aku! Jangan hukum aku dengan cara seperti ini. Aku sangat ingin bertemu denganmu..." sekarang Yong Hwa tidak dapat menahan air matanya yang meluap melintasi pipi.

Ini hari ketiga Shin Hye berbaring diam di atas bed RS dengan banyak alat bantu medis untuk membuatnya tetap bernapas. Ia mulai tidak sabar menunggunya bangun. Ia ingin segera menunjukan kepadanya betapa ia sangat mencintainya. Ia tidak akan menyembunyikannya lagi dari siapa pun. Ia juga siap jika harus melawan hujatan kedua orang tuanya atas pilihannya itu. Ia akan melawan pula kepada mertuanya sebab ia akan mengembalikan Seo Hyun kepada mereka.
"Kita akan menikah saat kau bangun, dan kau tidak harus merasa bersalah terhadap Seo Hyun karena aku akan melepaskannya. Kau bukan merebutku dari dia, tapi aku kembali padamu." lanjut Yong Hwa bergumam sendiri.

Di dalam sana Shin Hye tidak merubah posisinya. Dia tetap terpejam diam. Dia seperti yang merasa begitu lelah menghadapi kejamnya nasib hidupnya selama ini, membuatnya tidak ingin lagi bangun dan kembali menjalani kehidupannya yang sangat pahit. Tertidur seperti itu seperti pilihan terbaik.

Yong Hwa akhirnya menghapus air matanya.
"Maaf, aku sangat memaksakan kehendakku sendiri, Shin. Beristiratlah jika itu membuatmu lebih baik. Tapi kembalilah padaku walau hanya sejenak, jangan tinggalkan aku seperti ini. Aku akan terus menunggumu." bisiknya lagi.
Setelah itu baru ia melangkah meninggalkan pintu kaca. Duduk kembali di kursi tunggu.
💰

Ny Seo menangis sejadi-jadinya mendengar seluruh pengakuan Cha Ajhumma. Dadanya seperti dihimpit batu besar begitu sesak karena selama ini telah dibohongi dan ditipu pelayan kepercayaannya itu.
Motiv pelayan itu menukar bayi mereka karena dia begitu cemburu dan iri dengan nasib hidup majikan yang sangat menyayanginya itu. Sejak Ny Seo menganggapnya teman kala remaja dulu, dia berambisi untuk membuat wanita baik itu menderita. Karena dengan merebut Tn Seo sulit baginya, mengingat pria chaebol itu begitu setia dan mencintai Ny Seo. Maka dia merubah strategi untuk menggapai tujuannya menciptakan derita buat majikannya.

Saat mendengar Ny Seo hamil, dia pun tanpa pikir panjang membuat dirinya hamil oleh pria luntang-lantung tetangganya. Sehingga mereka melahirkan pada waktu yang berdekatan. Beruntung pula bayi yang mereka lahirkan sama jenis kelaminnya, sehingga niatnya berjalan mulus. Tidak sulit membuat mereka tertukar, sebab disaat Ny Seo belum mengenali bayinya dengan baik, ia mengalami komplikasi yang mengharuskannya meninggalkan bayinya di rumah. Maka tercapailah apa yang menjadi ambisinya.

Dan karena ibunya mengetahui bayi yang dibawanya pulang bukan bayi yang dilahirkannya, lalu mereka bertengkar hebat. Ibunya tidak setuju dengan tindakan putrinya yang bekerja sebagai pelayan itu menukar bayinya dengan bayi majikannya. Itulah yang membuat bayi itu tidak bisa dititipkan bersama neneknya. Ibunya menolak mengasuh cucu yang bukan cucu kandungnya. Ibunya hanya akan mengasuh jika bayi itu ditukarkan kembali. Dari pada dipenuhi, pelayan itu memilih bekerja sambil membawa bayinya. Dan inilah yang terjadi.

Ny Seo shock, membuatnya tidak bangun dari tempat tidur beberapa hari. Cha Ajhumma diusirnya dari rumah. Seo Hyun depresi menerima kenyataan itu. Dan kedua orang tua Yong Hwa kaget tak kepalang.
Shin Hye dan bayinya yang masih koma hampir luput dari perhatian semua orang karena suasana tiba-tiba chaos. Namun saat chaos itulah, dokter mengabarkan hal baik yang membuat Ny Seo langsung bangun.
"Nn Park bangun, Nyonya. Barangkali Anda ingin menemuinya." beritahu dokter melalui telepon.
"Oh, putriku. Shin Hye-ya. Aku segera datang, dokter."

Shin Hye mulai membuka mata tapi alat-alat medis itu belum ada yang dilepaskan dari tubuhnya. Ia hanya menatap saat Ny Seo berdiri di samping tempat tidurnya.
"Shin Hye-ya, urri tal." sapa Ny Seo menggenggam jemarinya.
"Samo-nim." bisik Shin Hye yang hanya terlihat gerakan bibirnya.
"Aga-ya... Park Shin Hye!" Ny Seo lalu memeluknya sambil berurai air mata dengan deras.
Shin Hye hanya memejam, dari sudut matanya menetes air.
"Maafkan, Eomma tidak mengenalimu selama ini. Maaf, karena telah membiarkanmu sendiri menghadapi segala kesulitan hidup." ceracaunya sangat menyesal.
Shin Hye hanya diam.

Selain karena kondisinya yang masih sangat lemah, ia pun pasti tidak memahaminya. Melihat tangis Ny Seo yang sulit terkendali, dokter segera mengingatkan Ny Seo untuk tidak terlalu ekspresif dihadapan Shin Hye yang kondisinya masih lemah. Segera Tn Seo membawa istrinya keluar.
Yong Hwa yang menunggu giliran untuk menghampiri Shin Hye, juga diperingatkan dokter supaya tidak memberi ekspresi yang akan membuat pasien terguncang. Yong Hwa paham.
Ia duduk dikursi samping bed, lalu tangannya menggenggam jemari Shin Hye. Mata Shin Hye yang terpejam terbuka kecil.
"Annyong." sapa Yong Hwa membuat bola mata itu berputar ke arahnya sedikit.
"Kau bisa mendengarku bukan?" tanyanya.
Shin Hye mengedipkan matanya sebagai jawaban iya.
"Taengitha. Gomowoyo, Shin Hye-ya! Noum gomowo! Aku akan memenuhi janjiku." bisik Yong Hwa.
Shin Hye seperti tadi hanya memejam.
"Beristirahatlah sebentar lagi! Pulihkan tenagamu. Aku akan selalu menunggu." lanjutnya. Shin Hye tidak memberi respon apa pun. Yong Hwa segera meninggalkannya.

Shin Hye masih sangat lemah. Kedua orang tua Yong Hwa hanya menatap anaknya yang bersikap seperti terhadap istri kepada ibu sewa itu. Bahkan ibunya yang mengaku tidak menyukai Shin Hye tidak protes dengan sikap lembut anaknya, sebab ia tahu ibu sewa itu rupanya anak kandung keluarga Seo yang ditukar oleh ajhumma dengan anaknya.

Bersambung...

Wah... ketebak deh! Abis clue-nya t'lalu jelas ya? Atau readers'y yg pinter2...? Atau alur'y basi jd gampang ditebak?

Well, sebenar'y bkn mau begini awal'y... tp terkaan readers di part-part awal m'inspirasi.

Tak ada salah'y Author ikuti apa yg ada di dlm benak readers...😘

BELAHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang