Bab 15

2.1K 77 8
                                    

Hai sahabat baper... update lagi... Ale so sweet banget yah langsung ngajak nikah. Lia sampai klepek-klepek gitu. Tapi apa benar mereka sudah siap melanjutkan hubungan kejenjang yang lebih serius??? Yaudalah daripada penasaran lanjut baca yukssss... jangan lupa follow, komen dan berikan bintang...

Author POV...

Lia menunggu Ale, hari ini dia sangat bahagia akan bertemu dengan lelaki itu. tidak seperti biasanya, dia akan mengakui perasaan yang dia pendam selama ini. mungkin ini saatnya untuk melupakan rasa kecewa yang pernah dia rasakan, menerimah Ale tanpa menciptakan jarak. Bukankah selama ini Ale selalu menunjukkan rasa cintanya juga, maka tidak salah jika Lia berharap akan bahagia bersama lelaki itu.

Jam sudah menunjukkan setengah Sembilan pagi, Lia menatap keujung jalan. Namun tidak ada tanda-tanda Ale akan datang. Padahal Ale janji akan menjemputnya.

Lia mengambil smartphone ditasnya, mencoba menghubungi lelaki itu. namun hanya suara operator yang terdengar. Hp Ale tidak aktif. Lia kembali menatap ujung jalan berharap mobil Ale segera muncul. Tapi jalanan itu masih lengan, hanya ada satu dua motor yang lewat.

"apa dia masih tidur". Gumam Lia, menatap jam di smartphonenya. Lia segera bangkit dari tempat duduknya, memilih untuk berangkat sendiri dari pada harus terlambat untuk mengikuti kuliah pagi.

Langkah kaki Lia terhenti, sebuah mobil berhenti disampingnya. "hei ayo masuk". Lia menatap Ale kesal. Dia melangkahkan kakinya kembali, tidak menggubris Ale. Dengan sigap Ale turun dari mobilnya dan mengejar Lia.

"jangan marah dong, tadi aku harus nganterin mama kepasar". Lia tetap berjalan.

"Lia dengerin dulu, tadi tuh mama kepasar karena ingin masak buat kamu. hari ini aku ingin mengenalkan pada kedua orang tuaku". Lia menghentikan langkahnya, menatap Ale tak percaya.

"Apa? Jangan dulu". Lia menjadi panik sendiri, bertemu orang tua Ale. Dia belum siap. Gimana kalau kedua orang tua Ale tidak suka padanya.

Ale tersenyum, menuntun Lia menuju mobilnya. "masuk, kamu nggak usah khawatir. Mama pasti akan suka sama kamu"

"Tapi Ale... kenapa mendadak seperti ini sih". Protes Lia

"lebih cepat lebih baik Lia. kan aku ingin menikahi kamu secepatnya". Ale menaikkan sebelah alisnya, menggoda Lia. wajah Lia seketika bersemu merah, hei senyum mematikan itu masih sama dan kini jantungnya berdetak tak karuan.

"tenang aja pasti mama dan papaku suka sama kamu". ucap Ale sebelum melajukan mobilnya.

>>>

Auxelia POV...

Ale benar-benar membuatku syok, semalam mengatakan akan segera melamarku dan hari ini dia mengajak aku bertemu dengan kedua orang tuanya. Bahkan aku belum siap, hubungan kami aja belum ada kejelasan. Dia tidak pernah mengatakan mencintaiku atau memintaku untuk menjadi pacarnya.

Aku juga belum bilang iya. Tapi aku sangat bahagia atas sikapnya itu. Aku mengalihkan pandanganku pada Ale yang masih fokus menyetir. Aku samakin deg-degkan.

"masih jauh". Ucapku memecah kesunyian. Setelah mengikuti perkuliahan, Ale langsung mengajakku ke rumahnya. Katanya papanya akan keluar kota nanti malam, makanya kami akhirnya makan siang bersama.

"udah dekat kok". ucap Ale tanpa mengalihkan pandangannya padaku.

"kita singgah beli buah dulu yah, nggak enak tidak bawa apa-apa".

CINTA PADA KESEMPATAN KETIGA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang