Sorry sahabat baper baru update lagi, kemarin lagi sibuk. siapa yang nungguin nih?
Jangan lupa vote, komen dan follow... Happy Reading...
Auxelia POV...
Malam ini Mama sengaja tidur di tempatku menemaniku sebelum aku resmi menjadi istri Ale.
"Tanpa terasa kamu sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik. Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang istri. Kamu harus menjadi istri yang berbakti pada suami kamu. ingat kamu tidak hidup sendiri lagi, kamu akan hidup bersama pasangan kamu. kalian harus saling melengkapi, menekan ego masing-masing, saling menpercayai. Landasan sebuah hubungan itu adalah komitmen dan komunkasi. Apapun masalah yang kalian hadapi kelak, kalian harus saling terbuka". Mama memberikan wejangannya, mengelus rambutnya dengan sayang. Setetes air mata bening mengair di pipi Mama.
Aku menghapus air mata Mama, menatapnya takjub. Jika saja Mama tahu perasaanku saat ini mungkin dia tidak akan pernah menyetujui pernikahan ini.
Bagaimana akan membangun hubungan pernikahan jika hubungan ini dilandasi atas kekecawaan. Aku juga tidak tahu kapan cinta itu akan tumbuh atau mungkin saja semua akan tetap seperti ini.
Siapa peduli dengan cinta, yang kuharapkan sekarang adalah kebahagiaan keluargaku. Apapun akan kukorbankan demi mereka, bahkan perasaanku sendiri.
Aku hanya bisa tersenyum menutupi perasaanku. Berpura-pura bahagia agar semua orang bisa bahagia. tersenyum dalam luka.
Akhirnya hari ini tiba, dimana aku akan resmi menikah dengan Ale. Shela, Sheli dan Reni menjadi bridesmaidku.
"kamu cantik banget". Sheli berseru takjub saat menghampiriku di kamar pengantin. Shela dan Reni sama takjubnya.
"akukan memang sudah cantik dari dulu". Jawabku cuek. Shela memutar bola matanya, Reni pura-pura mual dan Sheli terkekeh.
"sebenarnya sih pengen jitak kepala kamu, tapi takutnya sanggul kamu rusak". Shela berseru sebal.
"Ale pasti langsung pengen cepat-cepat ngajak kamu ke kamar". Shela tertawa puas, Reni dan Sheli ikut tertawa. Mereka begitu bahagia menggodaku. Aku hanya bisa menatap mereka dengan kesal.
Mama tiba-tiba masuk, menatapku sama takjubnya dengan Shela, Sheli dan Reni. Dia mendekat, mencium keningku. "kita keluar yah, Ale dan keluarganya sudah datang". Jantungku seketika berdegup dengan cepat, seolah masih tidak percaya jika hari ini aku akan benar-benar menikah.
Pernikahan kami cukup sederhana, yang digelar dengan konsep party garden. Nuansa putih berpadu dengan berbagai tanaman hijau. Para tamu dari keluarga dekat dan teman-teman beserta sahabat-sahabatku dan Ale juga memakai dresscode putih.
Gaun pengantin yang ku pakai juga warna putih, selaras dengan jas Ale.
Aku keluar didampingi oleh Mama dan Papa. Para sahabatku mengikuti dari belakang. Semua mata tertuju padaku, membuatku semakin gugup. Aku menggenggam erat tangan Mama dan Papaku, tersenyum kaku kepada para tamu.
Ale sudah duduk, dia berbalik menatapku sekilas. Dia tersenyum padaku, dan aku merasakan jantungku berpacu semakin cepat. Dia terlihat jauh lebih ganteng dengan jas putih yang melekat pas di badannya. Aku menarik napas dalam-dalam seperti kekurangan oksigen.
Perlahan aku duduk disamping Ale, dia melirikku masih tersenyum bahagia. Mama duduk di bangku belakang kami. Sedangkan Papa duduk didepan Ale.
Wajah Ale seketika berubah menjadi tegang. Prosesi akad dimulai dengan hikmad. Tidak ada kendala sedikitpun. Ale mengucapkan ijab Kabul dengan tegas dan dalam satu tarikan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PADA KESEMPATAN KETIGA (COMPLETE)
Genç KurguAuxelia yang merupakan cewek populer di kagumi banyak orang termasuk Aldo yang juga merupakan cowok populer di sekolahnya. Aldo memang populer sih tapi juga playboy, Auxelia sebisa mungkin enjauhi Aldo. Auxelia anti banget yang namanya cowok playboy...