hay..hay...hay... Sahabat Baper tiba-tiba update nih... berkat dukungan kalian. hehehe... jangan lupa komen, taburan bintangnya dan follow...
Happy reading...
Auxelia POV...
Sudah 15 menit berlalu namun Ale masih saja memeriksa mesin mobilku. Kini asapnya sudah hilang, keringat di pelipis Ale menetes. Dia mengangkat kepalanya dari kap mobil, mengarahkan pandangannya padaku.
"sepertinya kerusakannya parah nih, tidak bisa diperbaiki harus di bawa kebengkel". Ale melap keringatnya dengan lengannya. Sementara jari-jari tangannya menghitam karene oli.
Aku sebenarnya merasa tidak enak padanya, padahal dia tadi sangat rapih. Tapi penempilannya menjadi kacau. Aku menatap Ale khawatir. Jika harus dibawa kebengkel aku akan benar-benar terlambat.
"aku akan menelpon bengkel langgananku. Dan aku akan mengantarmu ketempat tujuanmu?". Ale menatapku, menunggu persetujuanku. Diantar Ale sama halnya aku menyetujui untuk berdua dengannya di dalam mobil. Tapi aku masih tidak bisa.
"Aku akan naik taksi aja". Aku berusaha untuk menolaknya. Aku tidak ingin menciptakan peluang, selama ini aku sudah bisa melupakannya secara perlahan. Aku tidak ingin usahaku itu sia-sia. Melihatnya saja membuatku kembali teringat dengan semua kekecewaan yang pernah kualami.
"kamu masih marah padaku? Aku minta maaf Lia". Ale menatapku dengan penuh penyesalannya.
"aku sudah memaafkanmu. Tapi maaf aku tidak ingin berurusan lagi dengan kamu. Dan terimakasih untuk bantuannya tadi". aku tidak ingin membalas tatapannya itu.
Bukan Ale namanya jika gampang menyerah, dia mendekat padaku. Ingin memegang tanganku namun segera kutepis.
"jangan sentuh tangamu kotor. Penuh oli". ucapku dingin. Ale melihat tangannya, aku menyodorkan sapu tanganku padanya, jujur aku tidak tega melihatnya. Gimanapun dia sudah menolongku.
Ale mengambil sapu tangan itu, mengelap tangannya sampai bersih. "aku cuci dulu baru aku kembalikan paamu". Ale memasukkan sapu tangan itu kekantung celananya.
"nggak usah, ambil saja". Aku mengalihkan pandangannku. Berbalik berjalan jauh darinya segera mencari taksi.
Langkahku terhenti saat Ale memegang tanganku. Dia marikku ke mobilnya. Aku meronta menarik tanganku tapi kekuatannya begitu besar. Dia akhirnya berhasil menggirungku ke mobilnya.
Aku menatap Ale dengan emosi, dia duduk dengan tenang di belakang kemudi. "kamu mau kemana?". Tanyanya padaku tanpa mengalihkan pandangannya padaku.
"kantor PT. Dirgantara". Ale seketika mengalihkan pandangannya, melihat tidak percaya. Keningnya berkerut hingga hampir menyatu.
"PT. Dirgantara? Kebetulan aku juga akan ke kantor itu. kamu kerja disana?". nada suara Ale melembut, dia tersenyum. Senyum itu lagi masih sama persis dengan senyum yang meluluhkan hatiku tapi entah mengapa senyum itu sudah terasa hambar di mataku.
"iya". Ucapku singkat tidak ingin berbicara lebih panjang lag padanya. Ale sepertinya tahu dengan ketidaknyamananku. Diapun diam dan melajukan mobilnya.
Apakah Ale sudah menikah dengan wanita itu. jika waktu itu mereka tunangan. Mungkin saat ini dia sudah punya anak dengan wanita itu. tiba-tiba rasa perih menjalar di hatiku. Rasa sakit itu kembali muncul.
>>>
Author POV...
Perjalanan yang hanya menempuh 15 menit itu terasa sunyi. Lia memilih untuk membuang muka kearah jendela sementara Ale tahu diri untuk tidak berbicara lebih banyak. Bahkan Lia bersikap sangat dingin padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PADA KESEMPATAN KETIGA (COMPLETE)
Fiksi RemajaAuxelia yang merupakan cewek populer di kagumi banyak orang termasuk Aldo yang juga merupakan cowok populer di sekolahnya. Aldo memang populer sih tapi juga playboy, Auxelia sebisa mungkin enjauhi Aldo. Auxelia anti banget yang namanya cowok playboy...