Chapter 37

864 75 5
                                    

               Setelah melawati hari yang begitu berat, kini hinata memutuskan kembali ke mansion hyuuga. Setelah memasuki kamarnya ia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjangnya dengan keras, hingga venus yang tengah tidur di sofa pun kaget dan terbangun. Kemudian terdengar isak tangis..

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Hiks.."

Hinata terisak sambil menyembunyikan wajahnya  diantara bantal, venus pun melompat kearah ranjang. Ia mendekati hinata, bahkan menggesekkan kepalanya dan kepala hinata. Yang menandakan ia tengah menarik perhatian hinata, namun kali ini hinata tak terpengaruh dan masih saja terisak

"Nath-chan? Ada apa? Kenapa kau menangis...??" tanya venus penuh kekuatiran

"Hiks.. Hiks..  Pergilah.."

usir hinata pada venus, sontak venus merasa terkejut. Ini pertama kalinya hinata mengusirnya seperti ini, biasanya dalam keadaan apapun hinata takkan mengusirnya. Walau ada kalanya kehadirannya dilupakan

"Nath-chan?? Kau mengusirku??" tanya venus sendu

"Hiks.. Hiks.. Hiks.." hinata masih terisak tanpa menjawab pertanyaan venus

"Kalau itu maunya nath-chan..  Venus akan pergi"

ucap venus miris sambil berbalik dan melangkah pergi. Saat venus sudah bersiap melompat turun dari atas ranjang, tiba-tiba ada yang mengangkat tubuhnya dan membawanya kedalam sebuah pelukan hangat. Namun tak sehangat biasanya, karena kini sang pemberi pelukan tengah menangis begitu kencang hingga banyak sekali air matanya yang mengenai tubuh venus.

"Nath-chan... Ada apa??" tanya venus penuh kekuatiran

"Hwaa!!!   Hiks.. Hiks.. Hwaa!!" bukannya menjawab hinata malah menangis makin keras bahkan mulai berteriak-teriak tak jelas

"Menangislah nath-chan.. Menangislah.. Tak papa, luapkan lah semuanya.. Jangan ada yang ditahan.."

mendengar ucapan venus itu, hinata pun semakin kencang menangis dan berteriak. Beruntunglah karena kini para pelayan mansion hyuuga tidak berada ditempat, lalu kizashi dan hiashi pun belum kembali.




































          Bulan sabit telah tergantung indah tepat di atas langit yang dihiasi banyak bintang nan cantik, namun suasana yang indah ini tak membuat suasana hati hinata menjadi lebih baik. Kini hinata terbaring diatas ranjang dengan tatapan kosong dan sama sekali tak bersuara namun air matanya terus mengalir begitu saja tanpa tertahan, sedangkan venus tengah berbaring didepannya dan memandang hinata.

            Hinata mulai diam dan bersikap seperti ini setelah venus mengatakan bahwa paman dan tou-san hinata telah kembali. Dan beruntungnya kedua sosok itu tak ada yang mengunjungi kamar hinata, jika tidak maka masalah lainnya bisa saja timbul.

"Nath-chan...?? Kenapa kau jadi seperti ini?" tanya venus lirih

"...." hinata masih saja terdiam

"Apa aku harus mendatangi si sarden itu, dan meminta bantuannya ya?"

gumun venus yang langsung mendapat respon dari hinata. Respon hinata berupa tatapan matanya yang sebelumnya menatap jauh kedepan, kini bergerak menatap mata venus. Namun tatapan mata itu masih kosong

"...." hinata tetap diam, namun tiba-tiba ia bangun dan mengubah posisi tidur nya menjadi duduk

Kemudian ia menoleh kearah kanan, tempat meja riasnya berada. Untuk sesaat Ia menatap pantulan dirinya dicermin, kemudian secara perlahan matanya bergerak turun dan menatap satu persatu bingkai foto yang berada dimeja rias itu. Bingkai pertama berisi foto keluarga uchiha, berikutnya keluarga hyuuga dan terakhir... Foto yang dibingkai dengan frame yang besar dan indah, itu foto ia dan sasori saat mereka bertunangan.

New Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang