Chapter 10

1.4K 116 5
                                    

       Perlahan kelopak mata hinata terbuka menampilkan mata bulannya yang indah, ia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan dengan pencahayaan yang ada. kepalanya masih terasa pening dan terasa berat, ia menutup matanya dengan lengannya lalu mencoba untuk menghilangkan rasa pening nya.

"nath-chan? kau sudah sadar?"

tanya venus yang terbangun saat merasakan pergerakan hinata, ia berjalan mendekati wajah hinata dan menggesek-gesekkan tubuhnya dengan lengan hinata. lalu tangan lain hinata yang tak menutupi matanya mengelus kepala venus, ia menghela nafas pelan

"hinata tidak papa kok"

ucapnya menenangkan venus dengan suara lemahnya, entah kenapa ia merasa begitu lemah

"tapi kau kenapa nath-chan?"

tanya venus yang mulai tenang karena usapan tangan hinata dikepalannya

"hinata juga tidak tau, apa hinata salah minum obat ya?,"

hinata merasa semakin pusing saat mencoba mengingat hal yang terjadi, sehingga ia memutuskan untuk tidak memikirkannya.

"tapi kau hanya meminun obat pemberian si suzune itu, dan biasanya tak berefek seperti ini" venus

"hinata juga tak mengerti.."

hinata memijat pelipisnya dengan kuat, karena kepalanya semakin pusing saja. ia mencoba membuka matanya, namun yang ua lihat adalah plafon yang berputar

"ohya! lalu kenapa nath-chan bisa sampai dikamar dengan keadaan seperti itu?" venus teringat akan hal itu

"bagaimana cara hinata sampai dikamar? bagaimana caranya ya??"

hinata mencoba mengingat sambil memijat kemnbali pelipisnya, namun kepalanya semakin pusing

"...ada yang membantu ku?? tapi siapa ya?! aku.. aku tak bisa mengingatnya.. u'uh....  ini sangat pusing" hinata

"eh?! jangan dipaksakan nath-chan.. kau istrahat saja"

ucap venus dengan mata berkaca-kaca, ia begitu sedih melihat keadaan hinata sekarang. namun ia tak bisa melakukan apapun

"baiklah, sekarang jam berapa venus?" tanya hinata

"jam 12 siang, nath-chan"

ucap venus setelah melihat jam didinding kamar hinata ,sontak hinata mencoba bangkit dari tidurnya. namun tubuhnya kembali terhempas ke atas ranjang

"astaga nath-chan!!! apa yang kau lakukan?!! kau masih lemah!!"

teriak venus panik, sedangkan hinata terus mencoba bangkit namun terus terhempas. hingga ia merasa sudah sangat lelah lalu berhenti mencoba

"hinata harus membuat makan siang untuk nii-san, nanti mereka bisa kelaparan looh.." ucap hinata sambil berusaha ceria

"tidak boleh!! nath-chan harus melihat kondisi nath-chan..   bangun saja tidak bisa, lalu bagaimana bisa memberikan makan siang ke mereka.... harusnya nath-chan memikirkan keadaan nath-chan juga,.. "

bentak venus kesal karena bisa-bisanya hinata masih memikirkan masalah makan siang mereka, namun tak memperdulikan keadaannya.

".. lagipula, belum tentu mereka makan makanan yang nath-chab berikan"

lanjut venus begitu lirih, hinata memejamkan matanya erat-erat. ia tak ingin sesuatu yang berasal dari matanya jatuh keluar, ia tak ingin terlihat semakin lemah dihadapan venus. ia kembali menutup matanya dengan lengannya, ia merasa sudah tak dapat menahan sesuatu yang akan keluar itu. namun ternyata tak ada apapun yang keluar, karena ia sudah kehilangan cara untuk membuat sesuatu itu keluar.

New Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang