Chapter 17

1.3K 127 32
                                    

        Perlahan kelopak mata hinata terbuka, dan butuh beberapa saat baginya untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke matanya. lalu ia melihat suster dan dokter yang tengah sibuk melakukan berbagai hal disekitarnya, lalu si dokter yang menyadari hinata sudah bangun pun mendekatinya.

"bagaimana perasaanmu? apa ada yang terasa sakit? atau pusing?" tanyanya lembut

"..." hinata terdiam, namun tak lama sebuah senyuman terukir diwajahnya

"hinata baik-baik saja..  hinata ingin bertemu dengan nii-san.." jawab hinata sambil tetap tersenyum

"tapi kami harus memeriksa keadaanmu dulu, dan jika keadaanmu baik.. kau akan kami pindahkan ke ruang rawat, lalu kau bisa bertemu dengan mereka"

'Venus..!! kau dimana?!! datanglah kemari...!! temani hinata....     datanglah...

perasaan ini pasti sampai padamu, hinata percaya padamu"

hinata memandang jauh keluar jendela, ia mencoba mengirimkan perasaannya itu ke venus. karena percaya atau tidak, ia memiliki ikatan tak kasat mata dengan venus, yang membuat mereka saling memahami dan bisa saling bertukar perasaan. ikatan yang kami-sama buat khusus untuk hinata, seorang gadis yang semasa hidupnya terus berjuang tanpa henti sendirian. dan karenanya, kami-sama mengirim venus.
.
.
.
.
"aku akan kesana, nath-chan..... tunggulah aku...  "






"klek"

"bagaimana keadaannya?" tanya shikamaru begitu melihat si dokter keluar

"ia sudah cukup pulih, dan ia juga sudah sadar.. jadi kami akan memindahkannya keruang rawat dan kalian semua bisa mengunjunginya" kata si dokter lalu pergi

"jadi dia benar-benar sudah sadar ya? huh.. syukurlah" sai menghela nafas lega

"lalu apa yang akan kita lakukan?" sasuke

"haruskan kita minta maaf pada nee-san? atas semua prilaku kita...?" naruto bertanya

"ada baiknya kita minta maaf lalu memulai semuanya dari awal" saran shikamaru

"aku juga berfikir begitu, selain itu..  kita juga harus bisa menerima semua hal yang terjadi dimasa lalu, dan tak sepantasnya kita menyalahkan orang lain atas peristiwa itu" tambah gaara yang dijawab anggukan oleh yang lain

"ya, kurasa itulah keputasan terbaik yang kita ambil kali ini... "itachi

"apa kita harus mengabari tou-san dan wanita itu?"sai

"hah..  sebaiknya kita yang lebih dulu mengabari mereka, sebelum mereka tau dari orang lain... yang membuat kita akan terpojok, merepotkan" shikamaru menghela nafas

"aku saja yang akan mengabari mereka dan menjelaskan semuanya dari awal.." itachi pun mengeluarkan ponselnya dari saku celananya lalu mendekatkannya ketelinganya lalu menjauh dari mereka

"apa kita menunggu itachi-nii dulu baru mengunjungi nee-san?" naruto bertanya pada shikamaru

"kita tunggu saja sebentar, lalu kita masuk bersama-sama" shikamaru memberi usul yang dijawab anggukkan oleh mereka







        Disisi lain, hinata sudah dipindahkan ke ruang rawat yang dikhususkan untuk hinata. ia lalu bangun dan menyenderkan punggungnya ke kepala ranjang, lalu memandang kearah luar jendela.

"ta'p!"

  tiba-tiba munculah venus yang melompat masuk dari luar jendela, venus terdiam sambil menatap hinata yang juga menatapnya dalam.

"hinata/aku merindukanmu..!!"

seru hinata/venus bersamaan, lalu venus melompat keatas ranjang hinata. dan hinata langsung meraihnya dan memeluknya erat. venus menitihkan air matanya karena menahan emosinya yang meluap-lupa, sedangkan hinata. tubuhnya bergetar sambil memeluk venus, tak ada setetes air mata yang keluar, namun tatapannya begitu hampa dan sarat akan rasa sakit

New Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang