Sinar matahari jatuh mengenai wajah tampan sai, hal itu membuat tidur sai jadi terganggu. Namun tak lama kemudian bayangan seseorang jatuh mengenai wajahnya, sehingga wajah sai tak terkena sinar matahari lagi. Namun ia sudah terlanjur terganggu, sehingga perlahan kelopak matanya terbuka. menampilkan mata onixnya yang kosong, yang menatap sosok dihadapannya yang tengah menatapnya intens. sebuah senyuman tulus terukir diwajah sosok itu, lalu tangannya terulur menyentuh puncak kepala sai.
"Ohayo sai-kun" sapa hinata lalu menarik kembali tangannya
"kau memasuki kamarku" ucap sai, yang entah itu sebuah pertanyaan atau pernyataan
"emb, sepertinya begitu.. nah sekarang kau bangunlah, lalu bersiap dan berangkatlah sekolah... lalu setelah pulang sekolah, kau harus langsung pulang dan mengajariku balapan" ucap hinata penuh semangat
"aku tak mau" sai
"aku tak mau tau..! kau yang melibatkanku dalam masalah ini!" ucap hinata tak mau kalah
"sudah kukatakan, itu salahmu yang ikut campur" sai
"tapi kau menjadikanku taruhannya, dan kau kalah.." hinata
"..." sai tak mampu untuk membalasnya
"..." hinata menatap sai dalam-dalam, mencoba menyusuri mata itu. sai mengubah posisinya menjadi duduk dan mengalihkan pandangannya
"aku melakukannya agar kau pergi dari sini" ucap sai lalu bangkit dari ranjang king sizenya
"kau tak memiliki teman" ucap hinata tanpa menoleh, yang membuat sai berhenti berjalan
"fansmu memang berlimpah, tapi yang menjadi temanmu? entahlah.. jadi saat itu yang terfikir untuk menjadi bahan taruhannya adalah aku, ya itulah alasannya" hinata
seketika sai membalikan badannya melihat hinata, hinata juga berbalik dan menatap balik sai.
"itu hanya tebakkanku,.. apa itu benar sai-kun?"
tanya hinata santai, dan entah kenapa aura kekanakannya beganti dengan aura penuh ketenangan. ia melangkah mendekati sai dan berdiri didepannya, lalu mengulurkan tangannya
"kalau begitu, aku mau jadi temanmu"
ucap hinata dengan tangan yang masih terulur pada sai, tanpa menjawab sai berbalik dan memasuki kamar mandi. hinata menurunkan tangannya yang terulur, lalu menatap pintu kamar mandi yang tadi dimasuki sai. lalu senyum merekah diwajah cantiknya
"Senang bisa berteman denganmu sai-kun!!"
seru hinata lalu aura hinata kembali seperti biasanya, dan ia melangkah meninggalkan kamar sai. Sedangkan sai, ia menyandarkan punggungnya ke pintu kamar mandinya.
Hinata melangkah keluar dari kamar sai, lalu ia melihat sasuke yang tengah menelfon seseorang dan membelakanginnya.
"sudah kukatakan kalau aku tidak berminat melakukan pemotretan seperti itu lagi!!" ucap sasuke marah
"..."
"bertobat?! siapa yang bertobat?!! aku hanya sedang tak ingin melakukannya!!"
"..."
"Sialan! kau menjebakku!! baiklah! akan kulakukan..!" sasuke berbalik dan melihat hinata yang tengah menatap bingung
"apa yang kau lakukan" tanyanya dingin dengan mata yang menatap hinata tajam
"mendengarkan sasu-kun menelefon" jawab hinata dengan begitu jujurnya
"apa sasu-kun sedang ada masalah? mungkin hinata bisa membantu sasu-kun?" lanjut hinata
KAMU SEDANG MEMBACA
New Step Sister
FanfictionKehidupan baruku bersama ke6 bersaudara itu, dan hanya ada venus yang menemaniku di kehidupan baruku itu. kurasa ini akan 'sedikit' lebih sulit. --hinata-- Kami akan lihat permainan seperti apa yang akan kau mainkan. Tapi tenang saja, kami ti...