Hari ini benar-benar berjalan sangat emosional. Bagaimana tidak? Dimulai dari Darcy yang tidak ingin lepas dari gendongan Harry sampai didepan kelasnya, hingga perpisahanku dengan Harry di bandara tadi.Mungkin sekarang ini tengah beredar fotoku dengan mata sembab dan hidung merah berkeliaran di area bandara. Ah, aku tidak peduli. Aku memang sedang sedih sekarang, suamiku akan pergi ke belahan dunia lain selama berbulan-bulan! wajar jika keadaanku seperti itu.
Kecuali untuk mata sembab itu, bodohnya aku lupa membawa kacamata hitam sehingga paparazzi bisa dengan bebas mengambil gambarku dengan mata yang masih sedikit berair seperti itu.
Tapi itu keadaanku pagi tadi. Sekarang, aku sudah kembali kerumah dan berdiam diri dikamar, menunggu waktu untuk menjemput Darcy. Aku sendiri yang akan menjemputnya nanti, sekalian aku ingin mendengar cerita dihari pertamanya.
Jam di dinding kamarku menunjukan pukul 12:30 siang, Darcy akan pulang setengah jam lagi. Kurasa aku harus bersiap sekarang.
Bangkit dari tempat tidur dan juga mematikan televisi yang sedang ku tonton, aku segera menuju kamar mandi untuk mencuci wajahku. Lalu setelah itu, duduk di hadapan meja rias untuk memoles sedikit make-up.
Setelah selesai, aku segera mengambil tas dan juga kunci mobil kemudian keluar dari kamar dan menuruni tangga menuju garasi, tempat mobilku terparkir.
Sebelum pergi, aku menitip pesan kepada Kate supaya ia tidak menyiapkan makan siang untukku dan Darcy. Setelah menjemputnya, aku berencana mengajaknya pergi agar dia tidak terlalu sedih lantaran Harry baru saja melanjutkan tour.
Mengendarai mobil dengan kecepatan standar, hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke sekolah Darcy. Kulihat jam dipergelangan tanganku, menunjukkan pukul 12:55. Sebentar lagi Darcy keluar dari kelasnya.
Dengan begitu, aku memutuskan untuk turun dan menunggunya di dekat gerbang sekolah. Dimana banyak juga orang tua murid yang sudah berada disana menunggu anak-anaknya pulang.
Awalnya aku ragu untuk bergabung, tapi salah satu wanita yang nampaknya seumuran denganku tersenyum dan memberi isyarat agar aku bergabung. Dengan senyuman kaku aku pun menjalankan kakiku kesana.
"Darcy bersekolah disini juga?" tanya wanita itu dengan ramahnya. Aku tahu ia hanya berbasa-basi untuk membuka obrolan.
Aku mengangguk. "Ya, ini hari pertamanya."
"Ah, pre-school." katanya. "By the way, Adikku sangat mengidolakanmu dan Harry, juga one direction."
"Kau juga?" candaku.
"Siapa yang tidak menyukai mereka?" Ia terkekeh. Well, dia orang yang mudah bergaul dan juga lucu.
"Maaf, aku belum memperkenalkan diri. Namaku, Natalie. Natalie Brown." Kali ini ia mengulurkan tangannya.
"Kendall," aku membalas uluran tangannya. Ia terkikik begitu mendengarku, aku memandangnya heran.
"Tanpa memperkenalkan diri pun, semua orang sudah tahu siapa kau, Ken." katanya.
Aku terkekeh kecil seraya menggelengkan kepala. Kami terus mengobrol membahas segala hal. Meskipun kebanyakan ia menceritakan adiknya, Olivia yang sangat mengidolakan one direction.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life of us
Fanfiction"They only see what we allow them to see." Copyright© 2018 by kennyzzlexo