alurnya memang sengaja dicepetin yaaa😉
Matahari sama sekali belum menampakkan dirinya, ini memang bukan waktu yang tepat baginya untuk memancarkan sinar terangnya. Bulan pun masih setia menerangi langit yang gelap beserta ratusan bahkan jutaan bintang yang berkelap-kelip.
Mayoritas penduduk yang ada dikota ini dan sekitarnya pun pasti sedang terlelap diatas ranjang empuk mereka dengan berbagai bunga tidur yang berbeda. Suasana kota yang biasanya bising dan terlihat padat pun kini terlihat sepi, hanya ada beberapa mobil saja yang melintas.
Begitu juga keadaan dikediaman keluarga besar Styles di Cheshire, Holmes Chapel. Semua penghuni rumah itu tengah berada di alam mimpinya masing-masing. Namun, suara tangisan seorang anak sukses membuat hampir seluruh penghuni rumah itu terbangun.
Kendall yang tadinya tengah tertidur nyenyak didalam dekapan Harry pun menjadi orang pertama yang membuka matanya. Menyadari jika suara tangisan itu berasal dari crib yang berada tak jauh dari ranjangnya dan Harry.
Tangisan itu semakin keras, membuat Kendall cepat-cepat melepaskan tangan kekar Harry yang melingkar sempurna dipinggangnya.
Dengan kepala yang sedikit pusing karena kantuk yang masih menyerang, Kendall mendekati crib tersebut dan menggendong anak perempuannya yang sedang menangis dengan kencang.
Seperti seorang ibu yang sudah terbiasa dengan hal ini, Kendall mengayunkan badannya sambil menepuk-nepuk pelan anaknya perlahan agar tangisannya segera mereda dan ternyata, cara itu terbukti efektif untuk meredakan tangisan malaikat kecilnya itu.
Kendall tersenyum puas melihat putrinya yang mulai kembali tenang. Dikecupnya puncak kepala putrinya itu dengan penuh kasih sayang, lalu ia melanjutkan mengayunkan tubuhnya lagi. Supaya tidurnya semakin pulas.
Setelah dirasa putrinya sudah cukup tenang dan kembali terlelap dengan pulas, barulah ia kembali menaruhnya di crib. Menengok kearah jam di dinding, menunjukkan pukul setengah tiga dini hari.
Masih terlalu awal baginya untuk memulai hari.
Maka dari itu, ia kembali beringsut naik ke ranjang dan memposisikan dirinya senyaman mungkin untuk kembali tertidur, dalam hatinya ia berdoa semoga saja Darcy —anaknya dan juga Harry— tidak kembali terbangun dan menangis seperti tadi.
✖️✖️✖️
Pagi harinya, Kendall terbangun lantaran sinar matahari yang langsung menusuk-nusuk matanya. Dengan susah payah ia membuka kelopak matanya, berbalik kearah yang berlawanan untuk menghindari sinar matahari yang menyilaukannya.
Dirasakannya kamar yang sangat sepi, tidak seperti biasanya yang selalu ramai dengan ocehan-ocehan Darcy ataupun suara tawaan kecil Harry yang berusaha mengajarinya berbicara.
Ia pun melirik sisi sebelah ranjang tempat yang biasa Harry tiduri, kosong. Darcy juga tidak ada didalam cribnya, itu artinya Harry sudah bangun dan membawa Darcy keluar, entah kemana.
Kendall melihat jam yang kini menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit, pantas saja Harry tidak ada pasti ia sudah ada dibawah bersama yang lain. pikir Kendall.
Kendall pun bangkit dari ranjang dan merapihkannya. Menyusun bantal, guling, serta selimut yang tidak beraturan bentuknya menjadi satu tatanan yang rapih. Tak lupa juga, ia merapihkan crib Darcy yang tak kalah berantakan dari ranjangnya.
Baru setelah kamarnya itu rapih, ia mengikat rambut panjangnya menjadi pony tail dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka serta menggosok giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life of us
Fanfic"They only see what we allow them to see." Copyright© 2018 by kennyzzlexo