\35/ - listen

846 103 22
                                    



"Ada apa dengan dirimu sehingga ponselmu bisa-bisanya dipegang oleh seorang wanita saat aku menghubungimu?"




Harry memutar otaknya untuk mengingat-ngingat sesuatu, dan dirinya teringat akan insiden Nadine yang sudah lancang memegang ponselnya beberapa hari yang lalu.

"Kau sedang bersama siapa, huh?" tanya Kendall lagi, seketika emosinya memuncak.

Kini Harry merasa bingung, jika ia menjawab yang sesungguhnya pasti Kendall akan semakin berfikir yang macam-macam terhadapnya.

Tapi, jika ia berbohongpun itu akan kembali menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Cepat atau lambat Kendall pasti mengetahui semuanya.

Ia pun mengambil tangan Kendall dan menggenggamnya erat. "Berjanjilah padaku kau tak akan marah jika aku mengatakan ini," ujarnya dengan sedikit nada memohon disana.

Kendall hanya menatap Harry tanpa memberikan jawaban apapun untuknya, bagaimanapun juga saat ini pun Kendall sudah marah padanya. Dasar Harry!

"Saat itu aku sedang mengantarkan N—"

tok.. tok... tok...

"Permisi tuan, nyonya... ada tamu yang menunggu di bawah."

Ucapan Harry harus terpotong lantaran suara pintu dari Kate yang tiba-tiba memberitahu jika seseorang tengah menunggu mereka di bawah.

Kenapa waktunya sangat tidak pas, Kate? runtuk Harry dalam hatinya.

Kendall segera melepaskan genggaman Harry dan bangkit untuk membuka pintu.

"Bilang padanya kami akan turun sebentar lagi, Kate." Kate mengangguk patuh kemudian mengucapkan permisi dan kembali ke bawah.

"Lihat siapa yang datang Harry, kita bisa menyelesaikan ini setelah orang itu pulang." Kendall kembali mengambil sisir juga satu ikat rambutnya.

Harry hanya menuruti perkataan Kendall lalu meninggalkan Kendall yang masih sibuk mengikat rambutnya didepan cermin.

Begitu sampai di ruang tamu rumahnya, Harry dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang sangat amat tidak diinginkannya saat ini, esok, bahkan seterusnya kalau ia boleh jujur.

"Nadine, apa yang kau lakukan disini?!" secara tak sadar Harry mengeluarkan suaranya cukup keras, bahkan nyaris seperti sebuah bentakan.



— Kendall POV

Berjalan menuruni tangga, aku bisa mendengar suara Harry yang lumayan keras dari sini. Sebenarnya siapa yang datang? mengapa Harry terdengar seperti tengah membentak seseorang?

"Mengapa kau marah-marah, Harry! aku kemari hanya ingin membawakanmu makan siang," balas seseorang yang sepertinya seorang perempuan.

"Aku tak butuh makanan ini," suara Harry yang dingin terdengar lagi.

Aku mempercepat jalanku kemudian langsung berbelok ke arah ruang tamu. "Siapa yang datang, Ha—"

Sial, sial , sial double triple sial. Aku langsung menutup mulutku ketika melihat siapa tamu yang dimaksud oleh Kate tadi.

Life of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang