Harry memasuki perkarangan rumahnya dengan perasaan yang bercampur aduk.Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, ia tidak melihat mobil milik Kendall yang biasanya terparkir disebelah mobilnya. Tempat itu kosong, menandakan Kendall sedang tidak berada di rumah.
Harry pun turun dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah, berjalan menyusuri ruang tamu dan juga dapur ia tak menemukan adanya seseorang disini. Bahkan Kate tidak terlihat sedari tadi.
Begitu ia menaiki tangga menuju kamarnya, ia mendengar suara tawaan Darcy yang sangat khas. Harry memutar tumitnya kemudian berjalan menuju kamar Darcy.
Membuka pintu kamarnya perlahan, Harry langsung di suguhkan pemandangan putri kecilnya yang sedang bermain ditemani oleh Kate.
"Kate, aku ingin daddy..." rengek Darcy sambil menyenderkan tubuhnya pada Kate.
Kate langsung membungkus tubuh kecil Darcy dengan kedua tangannya seraya menjawab ucapan Darcy sebelumnya.
"Daddy kan sedang bekerja, Darcy tidak boleh mengganggunya." jelas Kate yang bisa terdengar oleh Harry.
Ia masih berdiri didepan pintu kamar Darcy sambil memperhatikan putrinya berbicara dengan Kate.
"Aku ingin daddy," ucap Darcy lesu.
"Daddy disini, sayang."
Harry berjalan mendekati Darcy membuat anak itu seketika menoleh dengan wajah terkejutnya, ia langsung menjauhkan dirinya dari Kate dan berlari untuk memeluk Harry.
"Daddy!!!" teriak Darcy semangat.
Harry menangkap putri kecilnya itu dan memeluknya erat seakan keduanya sudah terpisah bertahun-tahun lamanya.
"Daddy tidak boleh bekerja saat hari libur!" protes Darcy langsung.
Harry melirik kearah Kate dengan tatapan bingung, tetapi kemudian Kate mengedipkan matanya berkali-kali barulah Harry mulai mengerti.
Dia tahu aku dan Kendall sedang dalam keadaan yang kurang baik, batin Harry.
"Maafkan daddy, princess."
Darcy melepaskan pelukannya pada Harry kemudian tersenyum.
"Sebagai hukumannya, daddy harus menemaniku bermain seharian!" jawab Darcy lagi membuat Harry terkekeh.
"Baiklah-baiklah, kita akan bermain seharian." ucap Harry.
Darcy bersorak senang kemudian berlari dan mengambil beberapa mainan-mainan yang ada dikamarnya, sementara itu Kate meminta izin untuk menyelesaikan tugasnya yang lain.
"Tunggu, Kate..." cegah Harry begitu Kate baru saja ingin keluar dari kamar Darcy.
"Ya, tuan?"
"Apakah Kendall pergi bersama Drew?" tanya Harry karena ia tidak menemukan putranya juga sejak tadi.
Kate mengangguk, "Iya tuan, kalau tidak salah mereka pergi menemui seorang EO."
"Oke, terima kasih, Kate."
"Sama-sama tuan, permisi."
Harry pun kembali terfokus pada putrinya yang saat ini tengah sibuk membongkar tempat mainannya dan mengeluarkan semuanya sehingga membuat kamarnya berantakan.
Menggeleng-gelengkan kepalanya, Harry menahan tangan Darcy yang baru saja ingin melempar sebuah mesin kasir mainan yang berukuran cukup besar.
"Stop, Darc.. lihat kamarmu sekarang terlihat seperti kapal pecah," ujar Harry diiringi dengan kekehannya. "What are you looking for?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Life of us
Fanfiction"They only see what we allow them to see." Copyright© 2018 by kennyzzlexo