\9/ - siblings

1.5K 125 35
                                    




Sinar matahari yang menusuk melalui celah-celah gorden kamar membuat Kendall dengan amat sangat terpaksa membuka kedua matanya. Kamar yang semalam terkesan remang-remang, kini nampak sedikit lebih terang akibat cahaya matahari yang masuk.

Membalikkan tubuhnya, ia langsung melihat pemandangan yang sangat disukainya. Yaitu melihat Harry masih terlelap dalam tidurnya, ditambah dengan rambut messy yang semakin membuat Kendall sulit untuk berpaling kearah lain.

Tangan Kendall terulur untuk mengelus wajah Harry yang jauh lebih menggemaskan ketika sedang terlelap seperti ini. Harry bergerak tak nyaman dalam tidurnya, sepertinya ia merasa terganggu.

Meski begitu, Kendall tak menghiraukannya. Ia tetap saja mengganggu tidur suaminya itu.

"Ken," Harry merengek, persis seperti Darcy ketika tidurnya diganggu.

Kendall terkikik kecil, ia akhirnya berhenti mengganggu Harry. Biarlah laki-laki itu beristirahat, mungkin ia lelah karena kegiatan kami semalam, batinnya berkata.

Ya, mereka memang berhasil melakukannya semalam. Itupun dengan penuh perjuangan, lantaran Harry yang harus bersusah payah memutar otaknya untuk melarang Darcy tidur bersama mereka terlebih dahulu.

Sudah berbagai macam alasan Harry lontarkan, tapi Darcy tetap meminta agar ia bisa tidur bersama daddy dan mommy-nya. Tetapi, setelah kurang lebih setengah jam berdebat, Darcy akhirnya lelah dan langsung dibawa oleh Harry ke kamarnya.

Tak butuh waktu yang lama, Darcy langsung masuk kealam mimpinya. Harry keluar dari kamar Darcy dengan wajah bangga dan langsung menghampiri Kendall yang sedang menonton televisi dikamar mereka.

Seringaian licik muncul dibibir Harry manakala Kendall melontarkan pertanyaan padanya, "Darcy sudah tidur?" tanpa jawaban apapun Harry langsung mendekatinya dan yeah— they did it.

Kembali ke pagi ini, Kendall yang baru saja ingin bangkit dari ranjangnya tiba-tiba harus menelan kenyataan bahwa saat ini tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.

Karena ulah Harry semalam, bahkan piyama yang semalam ia kenakan bisa terlempar sampai sofa yang berada lumayan jauh dari ranjangnya. Untungnya, ia melihat dalamannya yang tergeletak tak jauh dari tempatnya tidur saat ini.

Dengan buru-buru ia mengambil pakaian dalamnya itu dan mengenakannya, sebelum Harry membuka mata dan melihat keadaannya yang seperti ini. Gawat, bisa terjadi ronde selanjutnya nanti!

Setelah itu, ia segera memungut pakaiannya dan juga pakaian Harry yang berserakan dilantai kamar mereka. Lalu ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Sekitar kurang lebih 20 menit Kendall membersihkan tubuhnya, ia keluar dengan rambut yang masih basah dan juga baju santai yang biasa dikenakannya dirumah. Duduk dimeja riasnya, kemudian menyalakan hair dryer untuk mengeringkan rambut.

Suara yang cukup bising dari hair dryer tersebut membuat Harry terbangun. Ia segera menoleh kearah Kendall yang kini tengah menyisir rambutnya dengan dahi yang mengkerut.

"Kau tahu aku tidak suka bangun tidur tanpa kau disampingku." katanya.

Kendall menatapnya dari pantulan cermin dihadapannya. "Aku sudah berusaha membangunkanmu, tapi kau malah merengek." jawabnya sambil menjulurkan lidah, jahil.

Life of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang