\14/ - worried

1.1K 121 18
                                    



Secangkir coklat hangat yang sudah mulai dingin sepertinya menjadi teman baik Kendall saat ini, mata hazelnya menatap lurus pemandangan perbukitan hollywood yang nampak jelas dari balkon kamarnya.

Sepulangnya Emma dari rumahnya, Kendall mejadi merasa tidak tenang. Apalagi setelah mendengar cerita Emma tentang suaminya, Kendall menjadi khawatir.

Jika dipikir-pikir, Kendall dan Emma sama-sama menikah diusia muda, mereka juga sama-sama memiliki satu anak, dan sama-sama memiliki suami yang sering pergi ke berbagai negara dengan alasan pekerjaan. Akibatnya, mereka juga sering ditinggal oleh para suami mereka untuk bekerja.

Nah, jika Christian saja memiliki wanita lain diluar sana tanpa sepengetahuan Emma, apakah ada kemungkinan Harry juga seperti itu?

Kurang lebih seperti itulah gambaran dari otak Kendall saat ini, ia tiba-tiba menjadi khawatir jika Harry juga ternyata diam-diam memiliki wanita lain yang jauh lebih menarik dari pada dirinya. Seperti Christian.

Meninggalkan putrinya yang sudah terlelap pulas ditempat tidurnya, Kendall duduk disalah satu sofa yang terdapat dibalkon kamarnya. Tiba-tiba, ponsel yang ada disebelahnya berbunyi. Kendall pun sagera mengangkatnya, tertera nama Natalie dilayar.

"Halo, Nat?" sapa Kendall.

"Ken, kau sudah tahu tentang Emma?" tanya Natalie terdengar panik.

"Ya, dia baru saja pulang dari rumahku satu jam yang lalu. Tadi aku bertemu dengannya di minimarket," jawab Kendall. "Darimana kau mengetahuinya?"

"Tadi aku berniat untuk mengantarkan kue buatanku untuknya, tapi yang kulihat justru keadaannya yang memprihatinkan." balas Natalie. "Kupikir aku akan menemaninya malam ini."

"Itu bagus, Nat. Tadi aku sudah menawarinya untuk menginap dirumahku, tapi ia justru menolaknya."

"Yasudah kalau begitu, aku pikir kau belum mengetahuinya. Aku akan pergi tidur, see ya." pamit Natalie.

"Okay, see ya."

Setelah Kendall mematikan sambungan telfonnya, ia menjadi mengingat sesuatu. Harry belum menelfonnya hari ini. Sebenarnya sudah, tapi hanya sekali. Dan biasanya laki-laki itu bisa menelfonnya hingga tiga kali dalam sehari.

Kali ini ia pun berinisiatif untuk menelfon suaminya itu terlebih dahulu. Sambil masuk kembali kedalam kamar, Kendall menempelkan ponselnya ditelinga. Harry biasanya cepat mengangkat telfon, tapi ini sudah bunyi sambungan kesekian dan ia belum juga mengangkatnya.

Mungkin, dulu Kendall tidak akan mempermasalahkan hal ini. Ia selalu berfikir positif, mungkin ponsel Harry mati atau ia sedang latihan. Tapi sekarang, tepatnya beberapa jam yang lalu setelah mendengar cerita Emma, tentu ini menjadi masalah besar baginya.

Harry sulit dihubungi, kemana perginya laki-laki itu? pikir Kendall.

Setelah mencoba menghubungi Harry yang sama sekali tidak mendapat jawaban, Kendall akhirnya memutuskan untuk menelfon Lou Teasdale, hairstylist Harry yang dulunya menjadi hairstylist One Direction. Selama ini, kemanapun Harry pergi saat tour pasti Lou selalu bersamanya.

Setelah bunyi sambungan ketiga, suara Lou mulai terdengar. "Kendall?" ucap Lou dengan nada yang bingung, tumben sekali Kendall menelfonnya.

"Lou, apa kau bedang bersama Harry?" tanya Kendall langsung.

Disebrang sana Lou semakin menautkan kedua alisnya bingung, Kendall tak biasanya menelfon hanya untuk menanyakan Harry. Komunikasi mereka selalu berjalan dengan baik, setidaknya itu menurut Lou.

Life of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang