***Hari demi hari memang terasa berlalu begitu cepat jika kita menjalaninya dengan kebahagiaan yang membucah, itulah yang kini tengah Kendall rasakan. Setelah kurang lebih sebulan ditinggalkan tour oleh suaminya, ia sama sekali tidak merasa kesepian.
Mungkin terkadang iya, tapi rasa sepi itu tak akan bertahan lama lantaran Harry yang sangat rutin menghubunginya. Bahkan tak jarang, Harry menghubungi Kendall hanya untuk mendengarkan satu atau dua patah kata dari sang istri. Seperti saat ini misalnya,
"Ken.." Harry tiba-tiba menelfon saat Kendall sedang berada disalah satu cafe bersama Natalie dan Emma. Memang semenjak hari pertama itu, mereka bertiga menjadi semakin dekat.
"Harry, Ada apa?" Kendall yang mendengar suara lemah Harry menjadi khawatir.
"Ken, i miss you so much."
Blush. Kendall merasakan pipinya memanas sekarang. Buru-buru ia menyembunyikan wajahnya dari Natalie dan Emma, takut-takut mereka melihatnya yang sedang tersipu lalu mengejeknya.
Apalagi mereka sudah tahu, jika dirinya tengah berbicara dengan Harry.
Harry sangat manis, pikirnya.
"Harry, tolong jangan sekarang." bisik Kendall.
Disebrang sana Harry menautkan kedua alisnya bingung. Jangan sekarang bagaimana? memangnya rasa rindu bisa ditahan? pikirnya.
"Maksudmu, aku tidak boleh merindukanmu sekarang?" tanya Harry.
"B-bukan. B-bukan begitu... duh, bagaimana ya?"
"Yasudah kalau begitu, besok-besok saja ya merindukan kamunya. Hari ini aku mau rindu sama yang lain,"
Mendengar ucapan Harry yang sedikit tidak beres, Kendall langsung memelototkan matanya. Harry terkadang suka asal berbicara, tak sadar jika ucapannya itu bisa membuat Kendall kesal.
"Katakan sekali lagi, kau merindukan orang lain. Tak usah pulang!" jawab Kendall jengkel.
Wajah yang awalnya kemerahan karena tersipu seakan berganti menjadi kemerahan karena kesal. Bahkan, ia sudah kembali mengangkat wajahnya.
Sehingga Emma dan Natalie yang sedari tadi memperhatikannya buru-buru membuang pandangan mereka.
"Bercanda sayang, orang lain yang kumaksud tadi itu Darcy. Jangan negative thinking!" ucap Harry dengan tawaan renyah.
Kendall memutarkan bola matanya malas. Kemudian, ia baru sadar ada Emma dan Natalie dihadapannya sedang menunggu dirinya selesai dengan pembicaraan di telfon ini.
"Harr, sudah dulu ya. Aku sedang berada di cafe saat ini bersama temanku." pamit Kendall.
"Di cafe? bukankah seharusnya kau menjemput Darcy sekarang?" tanya Harry dengan sedikit penekanan. Pasti ia berfikir jika Kendall menelantarkan anaknya itu.
Padahal, cafe ini terletak tak jauh dari sekolah Darcy.
"Ya, habis ini aku langsung menjemputnya. Tenang saja," jawab Kendall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life of us
Fanfiction"They only see what we allow them to see." Copyright© 2018 by kennyzzlexo