\22/ - something bad

1.4K 142 27
                                    




Kendall berjalan menuruni tangga dengan sweater kebesaran miliknya yang menutupi hampir setengah paha. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, ia baru saja bangun dari tidurnya. Dengan rambut yang ia ikat ala messy bun, ia berjalan menuju dapur untuk menghampiri Kate yang sepertinya tengah menyiapkan sarapan.

"Morning, Kate." sapa Kendall seraya membuka lemari pendingin dan mengambil sekotak susu, lalu menuangkannya kedalam gelas.

"Morning." jawab Kate menoleh sebentar kearah Kendall. "Aku membuat scramble egg untuk sarapan, apakah Mrs. Styles ingin yang lain?"

Kendall meneguk susu yang ada didalam gelasnya perlahan, sambil menjawab pertanyaan Kate. "Scramble egg is Darcy's favorite." ujar Kendall tersenyum. "Tapi, aku sedang ingin spaghetti. Bisakah kau membuatkannya untukku?"

Kening Kate mengkerut. "Are you sure? spaghetti untuk sarapan?" tanya Kate berturut-turut. Karena biasanya, spaghetti itu adalah menu makan siang.

Kendall mengangguk yakin, Kate pun langsung menjalankan tugasnya,  membuatkan spaghetti untuk Kendall.

"Carbonara atau bolognese?" tanya Kate lagi.

"Bolognese," jawab Kendall cepat.

Ia mengeluarkan ponselnya untuk mengecek notifikasinya dan ternyata, terdapat dua panggilan tak terjawab dari Harry.

Ia pun pergi dari dapur untuk menuju halaman belakang, berniat untuk menghubungi Harry kembali. Tapi sebelum ia benar-benar meninggalkan dapur, ia berteriak. "Oh, Kate! jangan tambahkan keju pada spaghettiku, itu membuatku mual,"

Kate mendengarnya, keningnya kembali berkerut. Belum sempat ia memberikan jawaban lagi pada majikannya itu, Kendall sudah terlebih dahulu hilang dari pandangannya.

Keju adalah favoritnya, mengapa pula tiba-tiba ia menjadi mual? batin Kate bertanya-tanya.


Kendall duduk disalah satu ruangan santai yang langsung menghadap ke halaman belakang rumahnya, ia mulai mengetikkan nomor Harry dan langsung menelfonnya balik. 

Dalam batinnya ia berdoa, semoga saja Harry mengangkatnya.

Tepat pada nada sambung kedua, Harry langsung mengangkatnya. Kendall seketika menghela nafasnya lega.

"Harry, ada apa? maaf aku baru saja bangun." serunya langsung.

"Uhuukk... uhuukk, it's okay. Aku hanya ingin bertanya," suara Harry terdengar sumbang dari sana.

"Tunggu, tunggu. Suaramu berbeda, apakah kau sakit?" tanya Kendall khawatir.

Kali ini terdengar suara Harry yang beberapa kali bersin sebelum menjawab pertanyaan Kendall. "Ya, mungkin aku terserang flu. Aku baru sampai di Mexico beberapa jam yang lalu." jelasnya.

"Astaga, kau baik-baik saja? apa kepalamu terasa pusing? badanmu panas? berapa suhu badanmu?" Kendall yang benar-benar merasa khawatir langsung menghujani Harry dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

Terdengar suara kekehan Harry yang jauh lebih berat daripada biasanya. "Kau lucu sekali ketika sedang khawatir, bawel seperti Darcy." candanya.

Mendengar nada gurauan yang Harry berikan, Kendall justru mendecakkan lidahnya kesal. "Harry, aku serius. Kau sudah meminum obat pereda flu?"

"Itu yang ingin kutanyakan, Ken. Obat mana yang biasa kau berikan kepadaku saat flu?" tanya Harry.

Kendall langsung menjawabnya dengan cepat. "Ada ditempat yang sama dimana aku menyimpan vitaminmu, yang berwarna putih-biru."

Selama beberapa detik, hanya terdengar suara berisik seolah Harry sedang membongkar isi kopernya. "Ah ya, aku sudah menemukannya."

Life of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang