"Ken, kau tak ada niat untuk menyusulku kah? Aku sangat merindukanmu." ucap seseorang dengan nada lembutnya disebrang sana. Siapa lagi kalau bukan Harry."Aku juga sangat merindukanmu Harold! Bahkan Darcy tidak ingin tidur dikamarnya beberapa malam terakhir," jawab Kendall sambil memainkan laptop yang ada dipangkuannya. "Ia selalu meminta untuk tidur bersamaku."
Terdengar suara kekehan dari Harry. "Makanya kemarilah, aku tahu malaikat kecilku itu merindukanku." katanya percaya diri. "Lagi, ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu." seru Harry semangat.
Kendall mengerutkan kedua alisnya bingung, Harry tak pernah sesemangat ini ketika membicarakan seseorang. Tapi, mengapa kali ini ia terdengar sangat bersemangat? bahkan sampai ingin mengenalkannya pada istrinya itu.
Pikiran-pikiran negatif mulai mengganggu Kendall. "Siapa?" tanya Kendall mendadak tidak mood.
"Kau harus bertemunya langsung, sayang. Aku jamin kau akan menyukainya." balas Harry.
"Dia itu laki-laki atau perempuan?" tanya Kendall. Semoga saja laki-laki, batinnya.
Harry berdecak, "Tentu saja perempuan, aku masih sangat waras untuk tidak mengenalkan istriku kepada pria asing asal kau tahu."
Perkataan santai Harry justru membuat reaksi lain yang ditimbulkan Kendall. Gadis itu masih sering terbayang-bayang dengan cerita Emma beberapa minggu lalu, dan bahkan sepertinya ia tak akan pernah bisa melupakannya.
"Kau dekat dengannya?" tanya Kendall mendadak kesal.
"Hmm.. Begitulah, dia menggantikan Lou untuk sementara waktu."
"Apa?" Kendall tesentak mendengar jawaban suaminya yang sungguh terdengar santai tanpa beban. "Memangnya kemana wanita itu?"
"Lux datang bersama Tom kemarin, mereka memutuskan untuk berlibur selama seminggu dan yeah.."
"Apakah dia cantik?" tanya Kendall tak berpikir.
Harry yang sedang berada dibelahan dunia lain jauh dari tempat Kendall pun menghembuskan nafasnya pelan. Istrinya memang akhir-akhir ini terkesan sangat mudah manaruh kecurigaan terhadapnya.Ah, ia jadi menyesal ingin mengenalkan Kendall pada hairstylist barunya.
Padahal niatnya memberi tahu Kendall tentang hal itu agar Kendall tak berpikir macam-macam terhadap dirinya.
"Harry, jawab aku!"
"Ken, kau mulai lagi..." ucap Harry sedikit dingin.
"M-maaf. K-kau tahu, aku hanya takut." jawab Kendall gelagapan, mendengar nada dingin yang keluar dari mulut suaminya sedikit saja membuatnya menciut.
Harry kembali menghela nafasnya. "Ya, aku tahu kau masih sedikit terbawa oleh cerita temanmu itu." ucap Harry mengalah, padahal sebenarnya ia sudah lelah terus dicurigai oleh Kendall selama beberapa minggu terakhir. Itu membuatnya tak nyaman.
"By the way, where's my little princess? Aku ingin berbicara dengannya." segera Harry mengubah topik pembicaraan sensitif mereka.
Kendall tersenyum mendengar nada bicara Harry yang kembali normal, tidak dingin lagi. Ia pun berjalan menaiki tangga menuju kamar putrinya yang baru saja pulang dari sekolahnya setengah jam yang lalu.
"Sebentar ya, Darcy baru saja selesai makan siang dan sedang berganti baju." kata Kendall. "Princess-mu itu tak sengaja menumpahkan spagetti di bajunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life of us
Fanfiction"They only see what we allow them to see." Copyright© 2018 by kennyzzlexo